Elf Princess (S2 & S3)

Chapter 101 (S3)

Elissa

Berkat perkataan luz aku jadi mendapatkan ide .dari pada aku turun tangan langsung lebih baik aku memberi peringatan sama seperti yg ku lakukan pada harry dulu. Dengan begitu kurasa tak akan ada masalah,buktinya aku baik-baik saja hari iu padahal aku sudah merubah takdir harry.

Karena itu aku bergegas ke kamar bunda untuk memberinya peringatan,namun begitu pintu kamar bunda di buka aku di buat syok begitu melihat dewa kematian yg semakin besar dan jelas mulai mengayunkan sabitnya sontak hal itu membuatku tak bisa berkutik saking kagetnya dan tepat di saat itu pula

''lisa kenapa kau_ !!?... MAMA!.. DIBELAKANG!!!!''teriak luz

Sebuah monster besar dari belakang bunda tiba-tiba mengeluarkan cakarnya dan berniat mengoyak tubuh bunda.

Saat ini waktu seakan berjalan melambat. Bayang-bayang kematian bunda langsung terlintas di otakku . aku sudah membayangkan betapa mengerikannya tubuh bunda yg terkoyak oleh cakar besar itu.

Tapi..di momen yg begitu singkat tersebut seperti menepis sabit dewa kematian sebuah pedang es menangkis cakar tersebut dan membuat tangan monter tersebut terpotong

*SRAAAAK!

''MAMA!!'' teriak luz

*bruk! ''huh?..a..apa?''ucap bunda yg langsung terjatuh saking syoknya tapi yg membuatnya terkejut bukan karena monster itu saja melainkan sosok yg sudah menolong bunda .

Rambut violet Panjang dengan tubuh penuh luka dan mata kanan yg berwarna merah menyala di genggamnya pedang es yg sudah belumuran darah .

Aku tak bisa menjabarkan hal ini dengan baik tapi,di saat seperti itu..sosok tersebut Nampak sangat mirip dengan sosok hangat yg ku kenal.

''pa...pa?''ucapku syok

Aku tak bohong. Sosok yg menolong bunda itu benar-benar terlihat seperti papaku yg telah tiada.

''MUNDUR LAH!''teraiknya yg membuatku tersentak sekaligus syok

Ia memang terlihat seperti papa tapi begitu mendengar suaranya aku langsung sadar kalau itu bukan lah papa tapi paman alex

''PAMAN!?'' seruku

''mama..mama bisa bangun?''tanya luz sambil mencoba membantu bunda berdiri

''a..ah..iya..''ucap bunda lalu bangun dengan di bantu luz

Apa yg sebenarnya terjadi?.kenapa rambut paman... tidak.. bukan itu yg terpenting sekarang.saat ini..dewa kamatian yg awalnya ada pada bunda kini malah berpindah tempat ke paman. Kalau begini paman bisa dalam bahaya.

Aku harus melakukan sesuatu...

''sudah ku duga kau akan muncul malam ini..tapi siapa sangka akan jadi begini''ucap paman sambil menatap monster di depan nya

Monste itu Nampak kesakitan setelah paman memotong tangannya.ia terus menjilati darah yg mengalir di tangannya lalu menatap paman kesal. Dan sepertinya karena melihat tak ada peluang menang ia pun berniat kabur dari balkon kamar namun begitu ia lompat dari Balkon

*DHUAAAR!

e..EH!?.....ledakan!?!...

''hmph...ternyata..ia beneran beruntung....'' Ucap paman lalu *bruk .tiba-tiba langsung rubuh..

''PAMAN!?.'' ''ALEX!!" seru kami lalu langsung berlari kearah paman yg sudah terkapar

'' alex,apa yg terja_''ucap bunda yg langsung terhenti begitu melihat darah segar yg mengalir dari dada paman.

''astaga...''

''LIANA APA YG_'' seru ayah yg langsung datang setelah mendengar ledakan tadi di ikuti semua penguhuni rumah