Chapter 44 (S3)

41 19 1
                                        

''raja yg baik adalah ia yg mau mendengarkan dan menyelesaikan semua masalah dengan otak yg dingin.'' Ucap tuan putri sambil menatap papa tajam

'' tenang kan dirimu dan cobalah berfikir jernih''sambung tuan putri

'' aku paham setelah apa yg terjadi sangat sulit bagimu untuk mempercayai manusia kembali, tapi coba lihat ''ucap tuan putri sambil menunjukku

''putri kalian kembali dengan keadaan sehat ,tak ada bekas luka pada dirinya, ia juga nampak begitu bahagia. Apa kau masih berfikir kalau mereka adalah orang jahat?''sambungnya

'' tentu saja'' balas papa sambil menatap tuan putri tajam

''manusia adalah makhluk dengan seribu muka. Bisa saja mereka melakukan hal itu untuk tujuan yg lebih besar, mereka memperlakukannya dengan baik dan saat hati putri kami sudah terrenggut mereka baru akan menunjukkan sifat aslinya''ucap papa yg tak bisa ku terima

''MEREKA BUKAN ORANG YG SEPERTI ITU!'' teriakku yg membuat semua orang terkejut

''ayah,ibu,kakak,leon,luz, bahkan putri mahkota mereka semua adalah orang baik!, demi melindungiku mereka bahkan membahayakan nyawa mereka sendiri'' ''aku benar-benar di cintai disana.*hiks.. semua itu bukanlah kebohongan , cinta mereka tulus padaku!'' jelasku dengan air mata yg sudah tak terbendung lagi

'' karena itu papa..*hiks..jangan bunuh mereka *hiks... mereka semua adalah keluargaku yg berharga*hiks *hiks'' ucapku sambil berusaha mengusap air mataku

'' kau dengar itu'' ucap tuan putri

''apa kau masih berfikir ia di kendalikan?'' sambungnya sambil melirik papa

Papa pun hanya terdiam sesaat sambil menatapku sedang mama langsung mendekapku di pelukannya sambil mencoba menenangkan ku

''meski ia tak di kendalikan..''ucap papa

'' aku..'' sambung papa sambil mengepalkan tangannya erat -erat dan jelas melihat hal itu aku jadi takut kalau papa masih kokoh pada pendiriannya itu

'' kalau kau membunuh keluarga itu , yg kau bunuh bukan hanya keluarga itu saja tapi juga hati putri kalian'' ucap tuan putri yg membuat papa tersentak

'' kau masih mau melakukannya?'' tanya tuan putri sambil menyeringai

Papa pun tak membalasnya dan terdiam sesaat seakan memikirkan hal itu baik-baik .dan aku benar-benar berharap papa mau mendengarkan kami saat ini

''baiklah..'' ucap papa sambil menghela nafas dan jelas itu membuatku lega untuk sesaat

''Tapi'' '' aku tetap tak mengizinkan elissa kembali kesana'' ucap apap yg jelas membuatku syok

''apa!?''

'' jelas, kita tak tau apa yg akan mereka lakukan pada putri kami kalau ia kembali kesana'' ucap papa serius

Papa sama sekali tak mendengarkan kami. Papa... benar-benar berubah..

'' ini sudah cukup bukan?''ucap papa sambil melirik tuan putri marcella

''sama sekali tidak!'' seruku

'' aku harus kembali kesana!''seruku

'' kalau aku tak kembali, mereka bisa cemas'' ucapku

''aku tak mengizinkannya'' ucap papa sambil menatapku tajam dan jelas itu membuatku sangat ketakutan. Ini pertama kalianya papa menatapku setajam itu..

'' elissa, kau masih terlalu kecil, kau masih belum mengenal seberapa mengerikannya manusia itu'' ucap papa

''tapi! ''

''JANGAN MEMBANTAH KU!'' teriak papa yg jelas membuatku syok parah

Ini pertama kalinya...Papa..membentak ku...

Kini hatiku benar-benar hancur berkeping-keping . papa yg selalu hangat dan lembut padaku mendadak menjadi begitu dingin dan kasar.

Jelas hal itu membuat air mataku semakin deras mengalir

'' kau yg terburuk'' ucap tuan putri

''HAH?!''

'' elissa kemarilah'' ucap tuan putri sambil membentangkan tangannya. Melihat hal itu aku pun langsung melepaskan pelukan mama dan berlari kearah tuan putri lalu memeluknya erat

''ELISSA!?'' seru papa yg syok saat aku memilih tuan putri

Tuan putri pun langsung mendekapku dengan lembutnya lalu mengusap-usap rambutku dengan lembutnya

''sampai kapan kau ingin mempertahankan egomu itu?''tanya tuan putri yg membuat papa terkejut

''aku akan membawa elissa kembali kesana. Aku yg membawanya kesini aku punya hak untuk membawanya pulang''ucap tuan putri

''pulang? . ini adalah rumah nya!. Kau mau membawa kemana putri kami!?''seru papa

''elissa, apa kau lebih memilih keluarga itu di banding kami?!'' seru papa yg membuatku tersentak

''KAU!'' '' bisa-bisanya kau membuat anak kecil harus memilih hal itu'' ucap tuan putri kesal

'' kenapa?. Karena hanya itu pilihan yg ada saat ini'' ucap papa

'' setelah ritual selesai. ia tak bisa bertemu salah satu dari kami. Karena itu aku tanya. Apa keluarga itu lebih berharga di banding kami?''ucap papa

''ritual?''tanyaku tak paham

Ritual apa?. Kenapa aku harus memilih salah satu?

'' elissa masih belum tau mengenai hal itu'' ucap mama yg akhirnya angkat bicara

''elissa, saat ini para elf sedang melakukan ritual penyegelan'' sambung mama

''penyegelan?''

'' benar, kami akan menyegel tempat ini atau lebih tepatnya memisahkan diri dari dunia ini dalam waktu 1 juta  tahun'' balas mama

''sa..satu juta tahun!?''

''karena itu, mau tak mau kau harus memilih'' ucap mama

Eh?... itu... 1 juta . itu sama saja seperti selama. Meski aku elf sekalipun aku ragu aku punya umur sepanjang itu.

'' aku....''gumamku gemetar

'' sekarang mungkin terlalu sulit bagimu, karena biar bagaimanapun ini terlalu mendadak''ucap mama sambil tersenyum lembut lalu mengusap kepalaku

'' tak apa jika kau ingin kembali ke keluarga itu dulu''ucap mama

''APA?!'' seru papa syok

'' kau mengizinkannya?''tanya papa

''iya, habisnya, seperti yg tuan putri marcella katakan. Mereka sudah merawat putri kita hingga sebesar ini dengan baik. Aku yakin mereka memang bukan orang jahat.dan lagi...''

''tak sopan jika kita langsung membawa elissa begitu saja. Kita juga harus mengucapkan terima kasih kita pada mereka yg sudah merawat elissa''

''mama..''

''Tak apa. Pergilah. Dan habiskan waktumu yg tersisa bersama mereka''

'' setelah itu kami akan menjemputmu secara langsung kesana.'' sambung mama sambil tersenyum lembut

Elf Princess (S2 & S3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang