Chapter 13 (S3)

26 17 1
                                    

Eric

*BRAK!

'' apa kata mu!'' seru duke yg terlihat sangat marah

'' sayang tenanglah. Orang -orang ini mungkin sudah bosan hidup.karena itu mereka terus bicara omong kosong'' ucap duchess yg malah memperkeruh keadaan

'' tu..tuan duke..kami benar-benar tidak tau apa-apa'' ucap mereka ketakutan

'' benar.. kami bahkan tak pernah melihat anggrek semacam iu di daerah kami''

'' kalau begitu ku ubah pertanyaanku'' ucapku

''apa di daerah kalian ada kasus orang hilang?'' tanyaku

''kasus orang hilang?''

'' iya. kasus orang yg tiba-tiba hilang di tengah malam contohnya '' ucapku

''ka..kalau itu... tidak a...''

''ah! Tunggu dulu, bukannya di daerah baron vilsa ada rumor itu'' ucap salah seorang dari mereka

baron vilsa?

'' kalau anda bilang begitu. Memang benar. Saya dengar angka orang hilang sempat tinggi beberapa saat yg lalu di daerahnya''

Kalau tak salah daerah dia juga termasuk daerah tropis..

'' dimana orang itu sekarang?''tanya duke

''beliau tak bisa hadir karena sedang mengelar pesta juga disana''

''hoo kebetulan sekali...''ucap duchess sambil menyeringai dan membuat para bangsawan itu ketakutan

''yang mulia, bagaimana menurut anda?'' tanya duke sambil melirik ku

Baron vilsa, wilayah yg dia miliki bisa di bilang cukup kecil tapi hutan di sana sangat lebat di tambah medan nya juga cukup berbahaya.lalu di sana juga bukan daerah yg makmur karena sifat penguasanya yg serakah. Pajak yg tinggi serta lokasi yg sulit di jangkau. Itu akan jadi tempat yg strategis untuk melakukan kejahatan.

Tidak ada waktu untuk ragu.

'' tuan duke. Saya rasa tuan baron ada kaitannya dengan ini'' ucapku

''begitu ya. kalau begitu tak usah buang waktu lagi'' ucap duke sambil mengeluarkan aura membunuh yg begitu kuat

'' saatnya menunjukan kekuatan everon pada mereka'' sambungnya

***

Elissa

Aku sudah melihat dewa kematian ku.kalau begitu hidupku tak lama lagi kah.

*kelihatannya kau tak takut sama sekali dengan kematian yg sudah di depan matamu* ucap kakak roh

Di banding takut aku hanya ingin rasa sakit ini segera menghilang.

''ngomong-ngomong apa aku melanggar perjanjian saat itu?.''tanyaku

Perasaan aku belum menyelamatkan siapapun dengan kekuatan ini

* iya. kau kan menyelamatkan kucing itu*

''kucing?''

Ah!..kucing yg hampir mati di taman itu?.

''pfft...''

*um?..kau tertawa?* tanya kakak roh binggung

''maaf,tapi lucu saja'' ucapku

''Padahal aku sudah berniat mengunakaan itu kalau berhubungan nyawa keluarga baruku.tapi siapa sangka aku malah mengunakannya untuk menolong kucing''ucapku

*jangan meremehkan harga semua nyawa.semua nyawa itu sama berharganya bahkan semut sekalipun*balas kakak roh

''benar''

Elf Princess (S2 & S3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang