part 14

1.9K 95 2
                                    


Maaf typo Bertebaran!!



Happy reading 😊





Acara pengajian baru saja usai, Alana, Aluna serta April tidak buru-buru pulang,mereka sepakat untuk melaksanakan shalat magrib di masjid. Pada saat mereka beranjak pulang, April memanggil Bara yang juga ikut shalat berjamaah di masjid.

"Bara!" Bara menoleh, rupanya bunda,serta kedua tetangganya sedang berjalan bersama untuk pulang.

"Sini,pulang bareng kita," lanjut April yang membiarkan Bara berjalan berbarengan dengan Alana di belakang mereka.

"Kok kalian pada diam,ngobrol gitu," tukas April pada sepasang muda-mudi yang masih bungkam.

"Gak tau mau ngobrol apa Tan," jawab Lana yang kini sudah merubah jilbabnya menjadi selendang. Rambut panjangnya di kuncir satu dengan anak rambut yang masih menempel lucu di dahinya akibat terkena air wudhu.

Bara mengalihkan tatapannya ke wajah Alana yang cerah tanpa make up. Bibir mungil itu selalu mengeluarkan kata-kata polos yang apa adanya.

"Kok gak tau mau ngobrol apa, biasanya kamu selalu punya bahan obrolan, apalagi kalo jumpa soulmate kamu," Aluna pun ikut berbicara melihat keterdiaman Alana.

Mendengar kata soulmate, Bara menatap tajam Lana. " Kamu pacaran?"

"Hah! Enak aja nuduh gue pacaran," Lana mendelik tak suka mendengar tuduhan Bara.

"Terus maksud soulmate yang kamu bilang tadi itu apa lun?"

"Oh itu, soulmate nya Lana ya Bella,mbak. Mereka berdua tuh kalo udah jumpa ributnya bukan main." Terang Luna sambil mengobrol hal yang lainnya tanpa mempedulikan manusia dibelakang mereka.

"Apa lo liat-liat gue? Gak pernah lihat cewek cantik?" Sinis Lana pada lelaki di sampingnya dengan penuh percaya diri.

Bara hanya diam melihat tingkah absurd Lana, dalam hati dia tersenyum geli,unik banget nih perempuan.

"Kamu beneran gak pacaran kan?" Tanya Bara ingin memastikan.

"Lo gak denger tadi gue bilang apa? Trus kalo emang gue pacaran kenapa? Masalah buat lo!" Ocehnya lagi.

" Dalam Islam kita tidak di perbolehkan untuk pacaran,dan itu hukumnya haram. Kalau memang ingin mengenal calon istri atau suami itu boleh dilakukan dengan cara ta'aruf dan itu ju...."

"Tau ah,gak usah lo ceramahin gue, kepala gue dah penuh,gak muat lagi buat nampung ceramah lo." Bara belum selesai menjelaskan,Lana dengan cepat memotong omongannya.

"Benar-benar tuh orang,gak ngerti apa tadi di masjid udah dengar tausiyah hampir dua jam,malah mau di tambah lagi." Gumam Lana yang hanya bisa di dengar oleh Bara.

Saat sudah sampai di depan rumah, terdengar suara klakson mobil. Rupanya Alan yang datang,Alana langsung berlari dengan antusias, soalnya Alan sudah dua hari keluar kota untuk seminar.

"Papa!! Lana rindu," Alana tanpa malu memeluk Alan di jalan. Alan membalas pelukan anak bontotnya itu dengan senyum.

"Darimana sayang," tanya Alan pada istrinya yang tengah menyalami tangannya.

"Dari pengajian mas," jawab Luna sekedarnya,ia juga sudah sangat merindukan suaminya.

"Lana juga dari pengajian loh pa," sambungnya antusias.

"Wah Lana udah dewasa, sering-sering ikut mama ke pengajian." Puji Alan dan membelai lembut kepala anaknya itu.

"Gak usah berharap banyak mas,itu aja tadi aku paksa, kalo gak mungkin sekarang dia masih sibuk nonton drakor di kamarnya." Adu Luna pada Alan yang langsung melihat ke arah Lana.

BelLana (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang