part 26

1.7K 95 3
                                    

Follow dulu sebelum membaca,

Typo bertebaran,

Happy reading 😊

"Ma, Bella kangen!" Bella memeluk erat Rena yang baru sampai di kediaman.

Keduanya berpelukan erat dengan mata yang berkaca-kaca karena telah lama tak berjumpa.

"Sama papa gak kangen," Rendra tak suka karena merasa di acuhkan oleh keduanya.

Setelah puas memeluk Rena,kini Bella menubruk tubuh Rendra dan gantian memeluk papanya dengan erat.

"Bella kangen papa, kangen pengen di belanjain papa." Ucap Bella membuat Rendra menghela nafas.

"Kamu emang beneran anak Rena,suka banget pelorotin papa," Rendra mengecup puncak kepala anaknya.

"Kenapa gak ikut jemput mama di bandara?" Tanya Rena karena tadi ia sempat berharap di jemput oleh anaknya tapi ia harus menelan kekecewaan saat melihat hanya Arka yang datang menjemput mereka.

"Kata mama Luna pamali calon pengantin keluar rumah , lagipula Bella sama bang Arka gak boleh bertemu dulu sebab lagi pingitan." Kata Bella mengulang perkataan Aluna.

"Akhhh...mama penasaran mau ketemu sama Luna!!" Teriak Rena antusias.

"Dih jumpa sama Bella matanya mau nangis,tiba mau jumpa sama mama Luna keluar tuh sifat aslinya,ngeselin."

"Bella, itu mama kamu loh, kayak gak kenal aja kamu sama mama, sahabat lebih kental daripada keluarga," sindir Rendra yang sudah mengerti tabiat istrinya jika bertemu sahabatnya Aluna Safitri.

"Makasih loh pa,udah ngertiin mama," Rena tersenyum senang sembari mengecup pipi suaminya.

"Ma,papa lagi nyindir mama loh, kok mama bisa seneng gitu." Tapi Rena memilih acuh dan langsung masuk ke kamarnya sedang Rendra hanya tertawa melihat tingkah mengemaskan istrinya.

"Papa,gak balik lagi ke London kan?"

"Gak sayang,rencananya mau netap disini,nemenin anak papa yang paling cantik," Bella tersenyum mendengar kata manis dari papanya.

"Sayang papa banyak-banyak." Bella memeluk Rendra erat,ia sangat senang karena orang tuanya akan menemaninya di disini.

****

Sementara itu Luna sekeluarga sedang menyambut kedatangan Rena untuk makan malam di rumahnya. Berbagai macam hidangan telah disiapkan oleh bibi dirumahnya, termasuk makanan kesukaan Rena dan Luna.

"Assalamualaikum," seru Rena dan Bella serentak.

"Wa'alaikumsalam!" Luna paling heboh berlari menubruk tubuh Rena, mereka berpelukan hingga bukan lagi tawa yang terdengar melainkan tangisan haru.

"Ya ampun lun,Lo udah tobat berhijab gini,tambah cantik tau gak!" Seru Rena terpukau melihat sahabatnya yang tambah mempesona dengan hijab baby blue yang di kenakan Luna.

"Lo ngejek atau muji gue sih,gak pernah bener ngomongnya dari dulu," cibir Luna dengan bibir mengerucut.

"Yang jelas Lo tambah cantik," puji Rena akhirnya.

"Ah Lo juga mukanya dari dulu gak berubah,masih baby face." Luna mencubit pipi Rena yang masih kenyal terawat.

"Udah ya mama muda,stop dulu kita kelaparan belum makan malam,yuk samperin makanannya kasian nanti nangis dia karena di anggurin." Ujar Alana memutuskan nostalgia kedua mama rempong.

Akhirnya mereka menyusul ke ruang makan,disana Alan dan Rendra sudah duduk manis menunggu kedua istri mereka melepas rindu.

"Mama Luna,bang Arka kok gak ikutan makan?" Tanya Bella yang tak melihat batang hidung calon suaminya.

BelLana (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang