Typo Bertebaran,
Happy reading 😊
"Ah capeknya..." Lana dan Bella tergeletak di atas sofa ruang tengah.
Sebelum mereka sampai Arka dan Bara sudah duluan nangkring menunggu duo petasan yang katanya sedang beli jajan di depan komplek.
"Lama banget,mana jajanannya?" Tagih Arka pada Bella yang tadi sudah berjanji akan membelikan Arka telur gulung.
"Lupa,tadi kita keasyikan ngobrol di jalan sambil makan. Gak sadar semua jajan yang udah kita beli habis masuk ke perut kita." Jelas Bella tanpa merasa bersalah. Yang sebenarnya terjadi adalah mereka lupa menyisakan untuk keduanya karena keasyikan menyusun rencana.
"Kamu Lan,gak beliin juga buat suami kamu." Cercar Arka lagi melihat adiknya yang sepertinya juga kelelahan.
Lana menggelengkan kepalanya,ia bangkit dari duduknya menghampiri sang suami yang menatapnya dengan tatapan penuh kasih.
"Suami aku gak suka jajan cilok,somay sama telur gulung. Dia sukanya aku." Jawab Lana sok tau dengan kalimat penuh percaya diri.
Bella terbahak mendengar ucapan Lana. "Belagu Lo sok ngartis."
Arka menggelengkan kepalanya tak percaya bisa di php in sama duo petasan ini.
"Kenapa berkeringat gini sih?" Bara menarik dua lembar tisu menyapu keringat yang membasahi setengah wajah sang istri.
Lana menatap Bara dengan tatapan penuh rasa bersalah. Sebenarnya itu bukan keringat,tapi air mineral bekas minum mereka yang di tempel oleh Bella, untuk memuluskan rencana mereka yang ingin di ajari naik motor.
Mereka berdua telah menyusun rencana dengan membuat diri mereka kelelahan akibat berjalan jauh. Ayo doakan semoga para pria mau mengabulkan permintaan mereka.
"Sebenarnya tadi aku kecapean saat berjalan ke depan komplek. Capeeek banget." Keluh Lana mengamit lengan Bara.
"Bener kan bell," sambung Lana lagi meminta dukungan Bella.
"Hum,kaki kita sampai pegal." Timpal Bella yang sok-sokan mengurut kakinya.
"Makanya besok-besok kalo di tawarin antar naik mobil langsung mau. Gak usah berlagak mau sekalian olahraga." Ujar Arka mengambil alih kaki Bella dari pemiliknya dan menggantikannya untuk memijat.
"Coba kalau kita bisa naik motor, ya kan bell," pancing Lana dengan suara pelan tapi bisa di dengar oleh semua orang didekatnya.
"Gak boleh!" Jawab Bara dan Arka secara bersamaan.
"Loh kenapa? Kita juga pengen bisa naik motor. Ya kan bell?" Protes Lana yang mendapat anggukan menggemaskan dari Bella.
"Hum. Tadi kami lihat anak SD aja udah balapan di jalan. Kami yang udah besar masak gak bisa. Ajarin aku ya." Rayu Bella dengan bibir maju ke depan.
"Gak boleh sayang, bahaya. Dan aku gak mau terjadi apa-apa sama kamu." Jelas Arka dengan lembut.
"Tapi kan itu bisa memudahkan kita buat kemana saja. Kalo mau jajan ke depan kompleks gak capek lagi." Bujuk Bella dengan sungguh-sungguh.
"Tetap gak bisa sayang ya, mendingan kamu ikut aku ke atas ada yang mau aku obrolin sama kamu." Ajak Arka yang sudah berdiri menunggu Bella yang ogah-ogahan bangkit.
Matanya melirik ke arah Lana yang masih membujuk pak ustadz. Moga aja Lana berhasil,harap Bella. Pokoknya salah satu dari mereka harus bisa bawa tuh motor. Udah pengen banget keliling kota berdua dengan Lana, pasti seru.
KAMU SEDANG MEMBACA
BelLana (End)
Любовные романыBella dan Alana dua orang gadis yang sama-sama sedang mencari pendamping hidup. Bella yang ingin melupakan Arka dan mencari penggantinya tak disangka malah berbalik menjadi istrinya. Alana tak menyangka dirinya akan dihadapkan dengan seorang pria al...