part 31

1.9K 82 3
                                    

Typo Bertebaran,

Happy reading 😊

Kini semuanya sudah berkumpul diruang tengah dengan duduk lesehan di atas tikar anyaman. Ada Ning Faza berserta kedua orangtuanya yang juga datang karena dihubungi langsung oleh kiayi Ramlan lewat telepon.

Ummi Aminah duduk di sebelah kiayi Ramlan dengan wajah menunduk,mungkin sadar akan kesalahan yang telah diperbuat.

"Bagaimana dengan April,apa dia bisa hadir?" Tanya kiayi Ramlan pada anaknya Rayhan yang terlihat lelah.

"Lebih baik April tidak usah dihadirkan bah," jawab Rayhan pelan, karena ia sangat tau perangai istrinya itu,begitu ada sedikit yang menyentuh keluarganya,dia takkan pernah memberi ampun,termasuk mertuanya sendiri.

Bara yang duduk di samping ayahnya terlihat masih menahan amarah,ia tak habis pikir dengan wanita di hadapannya. Bagaimana bisa dia ingin menjadi istri keduanya, bahkan disaat dirinya belum menikahi Alana.

"Jadi bisa kita mulai ya," ujar kiayi Ramlan sembari mengucap salam.

"Sebelumnya saya ingin tau, kenapa Ning Faza ingin menikah dengan Gus Al?" Tanya kiayi Ramlan.

"Maaf kiayi, sebenarnya saya sudah sejak lama memendam rasa dengan Gus Al," semua orang yang hadir disitu kaget mendengar ucapan Ning Faza.

"Beberapa bulan yang lalu saya tidak sengaja melihat Gus Al yang datang berkunjung ke rumah kiayi, dari situlah saya mulai menyimpan rasa kepada Gus Al." Lanjut Ning Faza dengan senyum malu-malu.

"Bukankah berdosa hukumnya kalau menyimpan rasa pada orang yang bukan muhrimnya!" Kata Bara dengan suara tegas.

"Maaf," sesal Ning Faza menundukkan wajahnya.

"Begini kiayi Hasan dan ummi Salamah,saya menghubungi kalian berdua selain sebagai sahabat juga sebagai orang tua dari Ning Faza." Ujar kiayi Ramlan.

"Saya ingin menyampaikan bahwasanya cucu saya Al Mubarak akan melamar seorang gadis dan itu bukan Ning Faza." Lanjut kiayi Ramlan.

Sontak kedua orang tua Ning Faza terkejut mendengar ucapan kiayi Ramlan.

"Maaf kiayi,tapi anak saya pernah mengatakan pada kami berdua kalau ummi Aminah ingin Ning Faza menjadi menantunya." Sahut kiayi Hasan.

Kini mata mereka tertuju pada ummi Aminah yang masih menundukkan wajahnya.

"Ummi...." Baru saja Rayhan ingin berbicara tapi omongannya di potong ummi Aminah.

"Kenapa? Ummi memang menyukai Ning Faza dan ingin dia jadi istrinya Gus Al,"

"Tapi Bara tidak menyukai Ning Faza melainkan Alana!" Ujar Rayhan tegas.

"Ummi hanya ingin memberikan seorang istri yang baik untuk cucu ummi,apa itu salah!" Balas ummi Aminah dengan suara agak tinggi.

"Tidak,itu tidak salah tetapi yang harus ummi tau Gus Al sudah mempunyai calon istri yang sesuai dengan keinginannya." Sahut kiayi Ramlan masih dengan suara lembut.

"Calon istri yang tidak tau tentang agama,dan masih menampakkan auratnya, ummi tidak setuju!" Ummi Aminah kekeuh ingin Ning Faza yang menjadi cucu menantunya.

"Setuju atau tidak Bara tetap akan menikahinya!" Tegas Bara yang membuat semuanya terdiam.

"Ini pernikahan saya,jadi tidak ada yang boleh ikut campur,hanya saya yang boleh memilih calon istri saya sendiri!" Lanjut Bara dengan nyalang.

"Gus Al,nenek hanya ingin memberikan yang terbaik untuk kamu," bujuk ummi Aminah.

"Saya sudah mendapatkan yang terbaik,jadi nenek tidak perlu mencari siapapun lagi." Ujar Bara menekan amarah agar tak meledak.

BelLana (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang