Bab 67

1.4K 92 3
                                    


Typo Bertebaran,

Happy reading 😊

Hari-hari Bella lalui dengan lebih semangat karena tak hanya suami dan orangtua serta mertuanya yang mendampinginya tetapi ada juga Alana yang selalu menjadi tempat curahan hati disaat ia sedang gundah gulana.

Seperti saat ini, merasakan tubuhnya sudah lebih fit dari biasanya, Bella mengajak Lana duduk di depan teras rumah.

"Aaaa, segarnya!" Pekik Bella menghirup udara bebas. Sudah lama ia hanya bisa duduk diam di dalam kamar. Palingan Arka hanya mengizinkannya duduk di ruang tengah saja.

"Lo kayak baru bebas dari penjara aja." Lana tersenyum mengejek Bella yang masih tersenyum senang.

"Gue udah pengen banget keluar rumah,tapi Abang Lo gak ngizinin, protective banget." Bella mengingat bagaimana Arka terus melarangnya keluar rumah dengan alasan panas banget diluar atau dingin banget lagi hujan bahkan pernah akan mengatakan kalau angin lagi kencang nanti kamu bisa masuk angin. Mengingat itu Bella hanya bisa mendengus kesal.

"Abang gue sayang sama Lo!"

"Gue tau,"

"Dia gak mau ponakan gue sakit,"

"Gue juga tau."

"Terus kenapa Lo kesal gitu."

"Nantilah lo ngerasain sendiri,gue bingung harus jelasin gimana. Pokoknya apapun yang dilarang bang Arka buat gue kesel banget!" Putus Bella tak ingin Lana terus-terusan membela abangnya.

"Terus gimana sekarang perasaan Lo,ada ngerasa sakit,atau kedinginan gitu?" Tanya Lana agak takut juga sampai Bella kenapa-napa.

"Gak usah mulai ya, gue malahan tambah sehat sekarang." Ucap Bella senang.

"Gue juga takut sembarangan bawa Lo keluar tanpa sepengetahuan Abang,bisa di amuk gue!" Lana bergidik ngeri membayangkan abangnya bakalan mengamuk saat tau Bella ia bawa keluar rumah.

"Gak bakalan ketahuan kalau Lo diam aja." Kata Bella tersenyum manis.

"Lo nyuruh gue bohong?"

"Gak perlu bohong,anggap aja kejadian ini tidak pernah terjadi!" Enteng Bella yang kini sudah mulai berjalan pelan ke depan rumah.

Untung saja hari ini semua orang sedang keluar rumah karena ada kepentingan, kalau tidak mana bisa ia sebebas ini. Dengan Alana di sampingnya Bella merasa bisa melakukan apapun.

"Bell,Lo ada ngerasa mau muntah gitu,atau kepala Lo agak pusing?" Tanya Lana takut Bella merasa tidak nyaman karena sudah agak lama keduanya di luar rumah.

"Enggak Lana! Gue sehat, gak mual, gak pusing." Jawab Bella agak kesal karena Lana dari tadi menanyakan hal yang sama.

"Jangan marah! Gue cuma mau mastiin aja takut gue, seriusan." Ucap Lana dengan raut wajah khawatir.

"Udahan aja ya di luar,masuk yuk!" Ajak Lana karena matahari sudah mulai terik.

"Oke deh," pasrah Bella karena kasian melihat Lana terus mengkhawatirkannya.

Lana menggandeng tangan Bella masuk ke dalam rumah. Mereka kini duduk di ruang makan, dengan Lana yang mengulurkan segelas air putih hangat untuk Bella.

"Makasih," Bella meneguk habis air putih,dan menaruh gelas kosong di atas meja. Rupanya ia beneran haus.

"Ada yang mau Lo makan? Gue baca di internet katanya ibu hamil sering lapar."

"Gue pengen makan mie,Lo mau buatin gue mie?" Pinta Bella dengan wajah penuh harap.

"Enggak! Kalau itu gue gak berani." Lana memelototi Bella, ada-ada aja permintaannya.

BelLana (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang