Follow dulu sebelum membaca!
Typo bertebaran,
Happy reading 😊
Setelah selesai makan malam, mereka berkumpul di ruang keluarga dengan minus Arka yang sudah kembali lagi ke habitatnya karena masih di pingit.
Dan yang membuat kedua wanita menolak tua itu berbinar adalah saat melihat Bara yang dapat dengan mudah berbaur dengan Alan dan Rendra.
"Calon menantu Lo hebat juga lun,bisa ngimbangin pembicaraan berat suami kita." Kata Rena yang memperhatikan Bara.
"Ya,tambah lagi seorang yang kayak Alan tapi versi alim," Aluna tertawa saat membandingkan Alan dan Bara.
"Lo pilih dia karena alim?" Tanya Rena yang di jawab dengan gelengan kepala Aluna.
"Dia tiba-tiba ke rumah gue minta restu mau ta'aruf sama Alana,ya gue dukung lah,hari gini langka banget ada lelaki yang gitu,dan gue gak mau dong kehilangan menantu potensial dunia akhirat." Ujar Aluna menggebu-gebu.
"Terus Lo tau sendiri gue sama mas Alan gak pernah maksain Alana sama Arka buat milih pasangan yang sesuai dengan kemauan kita, mereka kita kasih kebebasan buat milih sendiri pasangan hidupnya seperti Arka yang memilih Bella dan Alana yang menerima ta'aruf Bara." Lanjut ibu dua anak tersebut.
"Gue kira lo jodohin Alana sama Bara,secara gue lihat Bara suamiable banget,hampir mirip sama calon menantu gue Arka." Tutur Rena yang juga ikut membanggakan Arka.
"Arka itu anak gue kalo Lo lupa," Luna tertawa mendengar ucapan Rena," dan gue juga seneng banget Bella mau jadi menantu gue,kalo ada Bella dan Alana dirumah,berasa rame,gue suka!"
"Mana tu anak berdua,kok gak balik-balik dari tadi." Kini keduanya sedang celingak-celinguk melihat Bella dan Alana yang hilang saat selesai makan malam.
Sementara itu kedua gadis yang hilang sedang berkumpul di kamar Alana.
"Lo utang cerita sama gue!" Bella menyatukan dua tangan di depan dadanya dan bersiap menunggu penjelasan dari sahabatnya Alana.
"Gue juga gak tau,tuh tetangga tiba-tiba datang ke rumah buat ngelamar gue bukan ngelamar kalau orang alim tuh biasanya bilang ta'arufan." Ujar Lana.
"Terus kok Lo gak nelpon gue biar gue datang dan tanya-tanyain dia biar tuh cowok gak mainin elo." Kesal Bella jengkel.
"Gak usah repot-repot,kalo itu udah di wakili sama papa dan mama,Lo sama Abang gak perlu turun tangan."
"Maksud Lo si batu bara datang ke rumah pas gak ada bang Arka?" Lana membenarkan ucapan Bella.
"Emangnya bang Arka kemana? Kok gak nemenin kamu!" Protes Bella keras.
"Kan Abang gue lagi ke rumah Elo bege,Lo lupa atau pura-pura lupa!" Sarkas Lana dengan suara agak tinggi.
"Lagian kalian ngapain aja sih,kok Abang gue lama banget pulangnya." Tanya Lana curiga.
Ucapan Alana membuat Bella teringat kembali saat arka menciumnya, wajahnya kini terlihat merona mengingat kejadian memalukan itu,dan Alana menyadari ada yang tidak beres dengan Bella.
"Lo kenapa bell? Jangan bilang Lo sama Abang gue udah berbuat yang iya-iya!" Tebak Lana yang di anggukan Bella.
"Astaghfirullah bell,kalian tuh belum halal, tinggal nunggu bentar lagi gak sampai seminggu juga,Lo gak takut hamil di luar nikah,bahaya!!" Omel Alana yang membuat Bella melongo tanpa sadar.
"Tunggu, tunggu, jangan bilang pikiran lo mengarah ke hal yang mesum? gue gak di perawanin sama Abang Lo ya,kalo itu yang ada di pikiran lo huang jauh-jauh,otak Lo jorok banget lan,mesti di cuci pake rinso." Balas Bella mengomeli Alana yang udah berpikiran kotor untuknya.
"Terus kenapa muka lo jadi merah gitu,Lo di apain sama Abang gue!" Cercar Alana lagi.
"Gue di cium," ujar Bella.
"Di cium?"
"Heem,di cium sama Abang Lo, di bibir," Bella tanpa sadar menyentuh bibir pink mungil miliknya.
"Di cium di bibir?" Beo Alana lagi dengan terperangah.
"Heem, ciumannya panas dan enak banget,teru...awww!!" Ucapan Bella berganti ringisan saat Alana menarik pipi Bella kasar.
"Lana,sakit tau!" Ringis Bella mengelus pipinya pelan.
"Ya ampun bell,Lo di cium sama Abang gue di bibir,itu yang Lo bilang bukan mesum? Sinting lo!" Alana tak habis pikir,ia sampai menggelengkan kepalanya.
"Terus Lo apa kabar? Kalo tadi si batu Bara gak datang makan malam gue yakin Lo pasti masih diam aja, dengan muka watados Lo," balas Bella tak ingin di salahkan sendiri disini.
"Bara,nama lengkapnya Al Mubarak," ujar Lana saat mengingat bagaimana bara memperkenalkan diri di depan orang tuanya.
"Lana seriusan Lo,gue cuma main-main doang pas bilang nama dia batu Bara,Lo gak lagi marah sama gue kan karena plesetin nama calon suami Lo?" Bella sampai ingin tertawa melihat raut bias Alana.
"Jadi kapan Lo mau nikah?" Bella akhirnya mengalah dengan mengalihkan pembicaraan.
"Nanti lah selesai pernikahan Lo sama Abang,biar Lo juga ikutan repot kayak gue yang bantuin Lo!"
"Oke gak masalah, nanti gue bantuin sama bang Arka."
"Terus Lo minta mahar apa?"
"Nah itu yang sebenarnya mau gue bicarakan sama lo dari tadi," kini Lana sangat antusias membicarakan masalah maharnya.
"Menurut lo baiknya maharnya apaan ya?"
"Sertifikat rumah aja,kayak yang lagi viral," cetus Bella semangat.
"Iya ya,atau gue minta mobil,emas batangan, sertifikat semua usahanya dia biar beralih ke gue," sambung Lana yang satu frekuensi dengan Bella.
"Tapi bell,kok kita kayak cewek matre gitu ya jadinya,nanti malahan gue yang viral gantiin yang sertifikat kemaren."
"Iya ya, padahal gue cuma minta emas sama seperangkat alat sholat aja sama Abang lo." Beo Bella yang langsung di cibir Lana.
"Iya cuma minta emas,tapi emasnya satu kilo gram,"
"Eh itu juga ide Lo,tapi Alhamdulillah Abang Lo gak keberatan."
"Ya iyalah,gue kan tau Abang gue sanggup,kaya dia tuh,tapi kalo Bara gue kayak gak yakin mau minta sebanyak itu." Timpal Lana murung.
"Kenapa? Emang dia kurang mampu?" Heran Bella.
"Tapi gak mungkin,tuh rumahnya aja disebelah elo,cuma keluarga sultan yang tinggal di kompleks perumahan kita,maling aja gak berani masuk,takut kebingungan dia mau nyuri dirumah kita sangking banyak barang berharganya." Ujar Bella lagi.
"Bener juga ya,sangking sibuknya mikir mau nyuri apa udah pagi, ketangkap udah tuh," tambah Alana sambil tertawa yang di ikuti Bella.
Ceklek!
"Kalian ya bukannya temenin kita di bawah ini malah ngerumpi disini,keluar!" Usir Aluna dengan suara tinggi.
Bella dan Alana kaget saat Aluna membuka pintu kamar dan mengusir mereka keluar,sangking buru-buru keluar Alana sampai menabrak pintu,untung saja tak sampai bengkak kepalanya.
"Kamu lagi,udah tau di bawah ada Bara, bukannya di temenin malah ngumpet di kamar!" Omel Luna , karena takut di hajar mamanya Alana langsung ngacir ke bawah mengikuti Bella yang sudah duluan melarikan diri,emang gak setia tuh anak.
Jangan lupa vote n coment yang banyak!!
Terimakasih 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
BelLana (End)
RomanceBella dan Alana dua orang gadis yang sama-sama sedang mencari pendamping hidup. Bella yang ingin melupakan Arka dan mencari penggantinya tak disangka malah berbalik menjadi istrinya. Alana tak menyangka dirinya akan dihadapkan dengan seorang pria al...