part 23

1.8K 99 2
                                    


Typo Bertebaran,

Happy reading 😊


"What!!"

"Bara tetangga kita? Anaknya Tante April? Yang gantengnya kelewatan itu? Gak,gak mungkin,Lo pasti lagi ngehalu." Bella sampai menggelengkan kepalanya tak percaya pada Lana.

Alih-alih marah karena Bella tak mempercayainya,Lana ikut mengangguk setuju dengan ucapan Bella.

"Gue juga mikirnya gitu,tapi tuh anak tadi ngater gue dan bilang kalau mau ngelamar gue," jelas Alana mengulang ucapan Bara tadi di mobil.

"Apa gue di prank ya?" Tuturnya lagi sembari menatap Bella yang juga sedang berpikir keras.

"Tapi lan, menurut pantauan gue,bisa jadi lo beneran emang mau di lamar," Lana tak menjawab dia masih menunggu kalimat selanjutnya yang keluar dari mulut Bella.

"Lo ingat kan dulu dia juga pernah nganterin lo ke toko," Lana membenarkan ucapan Bella.

"Itu berarti dia memang udah nargetin lo,gue yakin setelah ini lo bakalan sering banget jumpa si tetangga ganteng." Ucap Bella heboh sambil mencubit-cubit tangan Lana gemas.

"Iiiih,sakit tau. Udah gak usah ngomongin gue dulu,masih gaje itu."

"Sekarang gue yang tanyain lo, semalam Lo kenapa sama Abang gue, kalian bertengkar?" Tanya Alana serius.

Bella tersenyum miris saat mengingat kejadian kemarin, " Gue jumpa sama mantan di restoran Abang lo," cicit Bella menggaruk kepalanya.

"Siapa? Yang kemarin itu," Bella menggelengkan kepalanya.

"Lo ada berapa mantan sih bell? gue jadi kasian sama Abang kalau gini," tukas Lana cemberut.

"Gak boleh,Lo harus tetap ada di pihak gue, jangan pernah lo khianati kepercayaan gue lan," tukas Bella cepat.

"Lo gak tau lan, setelah gue say hai sama Tomi,gue ngejar-ngejar Abang lo buat minta maaf,tapi Abang Lo kayak aktor di tv ikan terbang,dia gak mau maafin gue,malahan dia cuek bebek,kesel kan?" Oceh Bella dengan dramatis.

"Alah lebay Lo," ejek Lana.

"Sekarang gue yang sok jual mahal,bang Arka tadi ke rumah gue minta maaf,dan giliran gue yang cuek bebek," ucap Bella tertawa senang.

"Dan gue makasih banget sama lo, secara gak langsung Lo udah nolongin gue," Bella masih tertawa senang.

"Nyesel gue khawatirin Lo bell,Abang gue jadi korban sedangkan penjahatnya malah tertawa kayak orang gila di sini." Sinis Alana.

"Udah,Lo tenang aja,Abang lo aman sama gue, nanti gue traktir Lo makan sebagai ucapan terimakasih gue,"

"Beneran ya," Bella mengangguk yakin.

"Oke deal."

****

Sementara itu Bara sedang membahas Alana pada bundanya.

"Alhamdulillah,seneng banget bunda denger kamu mau lamar Alana. Bunda tuh udah klop sama Lana, anaknya juga baik dan sopan." Kata April mempromosikan gadis pilihannya.

"Iya, tapi Bun Lana belum berhijab dan bunda tau kan gimana nenek, Bara takut nenek gak setuju." Ujar Bara dengan raut wajah masam.

"Hadeh, kalau itu kamu mesti usaha keras buat bujukin nenek,nanti bunda bantu,"

"Beneran ya bunda bantu," April menganggukkan kepalanya. " Soalnya nenek masih kekeuh mau jodohin Bara sama Ning Faza."

"Gimana kalo kita bicara sama kakek? mungkin kakek bisa bantu ngomong sama nenek," antusias April memberi semangat Bara yang sedang galau.

BelLana (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang