Bab 49

1.7K 95 5
                                    



Ayo di coment tiap paragraf, biar author semangat!

Typo Bertebaran,

Happy reading 😊


"Aaahhh!! Akhirnya sampai," Lana langsung merebahkan diri di ranjang. Kakinya ia gerakkan pertanda dirinya sangat senang.

"Alhamdulillah," ralat Bara duduk disebelah Lana.

"Iya,lupa. Alhamdulillah." Ulangnya mengucap syukur karena sampai tujuan tanpa ada halangan apapun.

Tadi Lana kaget sewaktu mendengar Bara dengan lancar berucap bahasa asing dengan resepsionis hotel. Mereka mendapatkan kamar berbentuk bunga low di atas laut. Pemandangan yang sungguh indah,sama seperti yang Lana lihat di google.

"Kak Bara gak mau istirahat dulu,tadi di pesawat aku lihat kak Bara gak tidur." Lana bergerak mendekati Bara yang duduk disebelahnya.

"Siapa bilang saya gak tidu..."

"Kak Bara,gak usah formal banget gitu ngomongnya. Pakai aku kamu aja,gak usah saya,saya, melulu." Protes Lana agak sebal. Berasa ngobrol sana dosen tau gak seh.

Bara tertawa kecil mendengar gerutuan Lana, " Oke iya. Siapa bilang aku gak tidur?" Tanya Bara agak kaku.

"Tadi aku lihat sendiri,kak Bara minum kopi di pesawat." Kekeuh Lana sampai bangun dari pembaringan. " Ayoo! Bener kan?" Tuding Lana lagi.

"Minum kopi bukan berarti gak tidur. Tadi aku tidur pas kamu udah lelap duluan." Jelas Bara menghadap ke arah Lana.

"Beneran? Kalau gitu aku mau berenang sekarang," ucap Lana riang tapi langsung di cegah Bara.

"Istirahat dulu ya, sarapan dulu. Tujuh jam lebih kita di pesawat,apa kamu gak capek?" Titah Bara dengan suara lembut.

"Oh oke,kita sarapan dulu,selesai sarapan aku pokoknya mau berenang." Putus Lana yang di iyakan Bara.

Dan sekarang itulah yang terjadi, selesai sarapan Lana langsung bangkit ke kamar mandi untuk berganti pakaian renang. Bunga low mereka tersedia kolam renang pribadi yang hanya bisa di akses oleh keduanya.

Tanpa malu Lana berjalan di depan Bara dengan bikini yang tertutup jubah mandi. Bara sendiri masih merapikan baju mereka untuk di pindah ke lemari dan tak memperhatikan Lana yang mondar-mandir di dekatnya.

"Mau berenang sekarang?" Tanya Bara yang di balas anggukan kepala Lana.

"Gak takut hitam,di luar masih panas?" Tanyanya lagi, bukan tanpa alasan Bara bertanya. Karena setahunya perempuan paling menjaga  penampilannya, mungkin saja Lana salah satunya.

"Gak,kan udah laku." Jawab Lana spontan yang membuat Bara melongo tak percaya mendengar jawaban Lana.

"Kak Bara gak ikut berenang?" Bara menggelengkan kepalanya.

"Gak,kamu duluan aja,nanti aku nyusul. Mau Dhuha dulu." Sahut Bara yang berjalan menuju ke kamar mandi.

****

Sementara itu di belahan bumi yang lain, terlihat Arka yang sedang memeriksa pembukuan restoran.

"Mbak,gak boleh masuk. Itu ruangan bos kami." Tegur sang manager restoran.

"Saya mau jumpa sama bos kamu!" Ucap sang tamu yang bernama Sania.

"Iya,tapi mbak tunggu disini dulu biar saya tanyakan pada beliau. Mungkin beliau lagi sibuk." Ujar sang manager lagi memberi penjelasan.

Tapi yang namanya Sania,mana mau dia menunggu. Baru saja pintu di buka sang manager,dianya malah langsung nyosor.

"Selamat siang Arka!" Sapa Sania dengan sok elegan.

BelLana (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang