Bab 78

1.4K 77 1
                                    



Maaf typo bertebaran,

Happy reading 😊



Arka keluar dari ruang bersalin,ia menatap orang tua dan mertuanya yang raut wajahnya masih memperlihatkan rasa khawatir. Arka tersenyum melihat mereka semua duduk berdampingan saling menguatkan satu sama lain. Mereka semua bersahabat, sampai akhirnya menjadi suami istri dan sekarang hubungan mereka lebih kuat karena ia menikahi Bella. Sungguh pemandangan indah dipandang mata.

Rendra melihat Arka keluar dari ruang bersalin dan ia langsung menarik Rena berdiri menghampiri menantunya.

"Gimana proses lahirannya?" Rena bertanya cemas. Luna dan Alan juga ikut berjalan menuju Arka.

"Alhamdulillah semuanya lancar, bayinya laki-laki." Jawab Arka tersenyum penuh kebahagiaan.

"Terus Bella gimana?"

"Bella dan bayinya sehat dan sekarang mereka lagi dibersihkan, setelah itu baru di bawa ke ruang perawatan." Jelas Arka lagi.

Semuanya menghela nafas lega, Tuhan tau betapa mereka sangat mengkhawatirkan keselamatan Bella beserta cucu mereka.

"Selamat,kamu sudah menjadi seorang ayah. Jadilah ayah yang bijak untuk anak-anak kamu." Rendra dan Alan memeluk Arka bergantian dengan penuh rasa bangga.

"Terimakasih, aku akan berusaha menjadi ayah dan suami yang baik." Ujar Arka membalas pelukan keduanya.

Tidak berselang lama, Bella di dorong ke ruang perawatan,dan bayinya juga ikut menyusul sang ibu. Mereka semua mengikuti dari belakang dan melihat Bella yang sepertinya sedang tertidur nyenyak.

****

Menjelang pagi Bella membuka matanya,suara berisik terdengar ditelinga cantiknya.

"Lucunya cucu grandma," Luna memutuskan panggilan untuk dirinya, katanya biar agak keren sedikit. Saat itu Rena tertawa keras,sebab ia sudah mengklaim untuk memanggilnya dengan panggilan mami.

"Untungnya keduluan aku di panggil mami." Pamer Rena dengan bangga. Luna cemberut karena kalah cepat dari Rena. Ia tidak mau di panggil nenek.

"Udah,mau grandma atau mami, intinya kalian berdua udah jadi nenek." Rendra angkat bicara meluruskan pertikaian dua nenek muda. Sedangkan Alan dan Arka menahan tawa, mereka lebih memilih untuk duduk diam melihat kehebohan nenek baru yang masih awet muda.

Luna dan Rena langsung memelototi Rendra. "Mulutnya gak usah lemas deh,disuruh tidur di luar nanti nangis!" Balas Rena menjahili suaminya.

"Cucu mami, sayang!" Rena menepuk tangan mengajak bermain cucunya yang baru saja lahir.

"Gantian lun,gue mau ajak main." Pinta Rena gemas melihat si bayi yang tampan.

"Ajak main,Lo kira cucu kita udah bisa nendang bola." Ejek Luna sambil memberikan bayi mungil itu kepada Rena.

"Ooo.. tutu.. sayang,anak baik." Racau Rena berbincang dengan sang bayi yang masih menutup matanya.

"Ssttttt..." Desis Bella meringis perih.

Arka mendengar desisan Bella,ia dengan cepat berjalan menuju tempat tidur Bella.

"Sayang,kamu sudah bangun?"

Bella meringis kesakitan. "Sakit banget."

"Dimana yang sakit?" Tanya Arka lagi. Tapi Bella tidak menjawab,ia terlalu lemah untuk berbicara.

"Arka,beri Bella minum dulu." Tukas Luna yang masih asyik bermain dengan cucunya.

Arka membantu Bella minum menggunakan sedotan, bibir Bella tampak kering.

BelLana (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang