Bab 68

1.5K 90 4
                                    

Typo bertebaran,

Happy reading 😊

Arka menatap tajam Bella dan Lana yang sudah menghabiskan mie. Isi mangkoknya kering tanpa ada sisa kuah setetes pun. Ia menyalahkan dirinya sendiri karena dengan gampangnya menitipkan Bella pada Alana yang sudah jelas-jelas akan melakukan apa saja untuknya.

"Lana,Abang sudah bilang kan kalau Bella belum bisa makan makanan sembarangan!" Tekan Arka pada Lana yang meringis seakan minta ampun.

"Maaf bang,aku kasian sama Bella..."

"Kalau kamu kasihan sama Bella, seharusnya kamu lebih tegas untuk melarang bukannya memasakkan mie instan Lana!" Geram Arka memotong penjelasan Lana.

"Tapi itu bukan salah Lana,itu aku yang..." Bella baru ingin membela Lana tapi keburu di potong Arka.

"Diam kamu!" Arka mendelik saat Bella ingin membela Lana. "Nanti giliran kamu yang menjelaskan."

Bella kaget mendengar nada Arka yang tidak bersahabat, ia menundukkan wajahnya takut melihat Arka marah,ini seperti waktu Arka dulu memarahinya, saat ia naik pohon mangga dan terjatuh. Arka sangat mengerikan jika sedang marah.

"Abang jangan marah sama Bella! Kalau mau marah udah sama aku aja, Bella gak salah,aku yang buatin mie!" Lana jadi kesal melihat abangnya memarahi Bella.

"Lana, dengarkan bang Arka dulu, jangan asal bicara." Ujar Bara lembut. Sekarang yang kepalanya masih dingin ya Bara.

"Kak Bara gak usah belain Abang deh." Gerutu Lana tidak senang, bukannya belain istrinya malahan berkomplot dengan abangnya.

"Kamu ya Lana,gak sopan sama suami." Ucap Arka memelototi Lana.

"Kalau kamu makan mie aku tuh gak marah, karena kamu sehat. Tapi Bella juga ikutan kamu kasih,ini tuh anjuran dokter bukannya Abang yang putusin sendiri. Semua untuk kesehatan Bella dan bayinya!" Jelas Arka lagi menekan kata demi kata supaya kedua tukang rusuh itu paham.

"Iya,maaf. Aku memang salah karena udah nurutin Bella." Sesal Lana akhirnya. Ini baru ketahuan makan mie, gimana nanti kalau tahu Bella keluar rumah angin-anginan.

"Jangan kalian pikir aku juga gak tau kalau kalian main di luar panas-panasan." Sembur Arka lagi.

Bella dan Lana serasa mau muntah darah, bagaimana bang Arka bisa tau segalanya. Jika mie oke, karena tertangkap basah tapi ini mereka main di luar seingatnya gak ada jejak yang tertinggal.

Yang tidak mereka tau,sewaktu di gerbang komplek pak satpam ada lewat rumah mereka dan melihat kedua wanita cantik itu bermain di teras. Jadi saat Arka mau masuk gerbang pak satpam gak sengaja cerita deh kalau tadi ngeliat mereka di luar.

"Maaf," Lana menunduk menyesal, tapi dalam hatinya ia juga senang sudah mewujudkan sedikit keinginan Bella.

"Arka, Lana udah bisa aku bawa?" Tanya Bara.

"Ya, sorry gue..." Arka merasa tak enak pada Bara.

"Gak masalah,kamu abangnya udah sepantasnya kamu marahin kalau dia berbuat salah." Sambar Bara penuh pengertian, karena sebelum Bara mengikrarkan sumpah akad, Arka lah yang selalu menjaga istrinya jadi tidak wajar jika ia marah.

"Thanks," ucap Arka tulus dan Bara membalas Arka dengan senyuman.

Setelah kepergian Bara dan Lana,kini hanya tinggal Bella dan suaminya Arka yang masih diruang makan. Arka melihat Bella yang masih terdiam dan tertunduk lesu. Wajahnya yang tadi mulai berseri kini agak layu karena takut pada kemarahan Arka.

"Jadi kenapa kamu makan mie? Padahal stok nya aja gak ada. Darimana kalian dapatin mienya,apa kalian keluar komplek buat beli?" Tanya Arka beruntun,ia kini telah duduk di samping Bella.

BelLana (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang