Bab 69

1.4K 88 2
                                    

Typo Bertebaran,

Happy reading 😊

Hari ini seluruh keluarga besar berkumpul dirumah Alan Dimitri. Ada Rena dan Rendra begitupun dengan Rayhan dan juga April yang sudah lama pulang dari pondok.

Lana juga sedang sibuk membantu Aluna membuat minum. Hanya itu yang bisa mereka lakukan karena tidak terlalu berbahaya. Alan dan Arka sangat protektif pada Aluna juga Alana. Dan kini tambah seorang lagi Bara, yang ikut-ikutan tidak mengizinkan Lana ke dapur.

Selain April, semuanya dilarang aktif di dapur.

"Bunda, buahnya sudah selesai?" Tanya Lana yang sedang mencari wadah besar untuk menampung sop buah buatan mereka.

"Sedikit lagi sayang,keluarin dulu sirupnya." Titah April mempercepat memotong buah strawberry sedikit lagi.

Lana mencampur semua buah kedalam wadah mangkuk besar. Ia menambahkan potongan agar-agar dan juga jelly kelapa. Setelah itu Lana menuangkan susu kental manis,susu cair,dan sirup coco pandan,tidak lupa biji selasih yang sudah di rendam juga di campur ke dalam mangkuk. Jadilah sop buah karya bersama.

"Harum ya ma,pasti enak." Lana tersenyum karena berhasil membuat SOP buah sesuai instruksi ibu dan mertuanya.

"Iya buatan menantu bunda pasti enak dong!" Puji April tersenyum melihat Lana bahagia.

"Iya untungnya ada kita yang bantu kasih tau,kalau Lana buat sendiri,duh jangan berani coba takutnya nanti sakit perut." Oceh Luna tertawa senang karena berhasil mengejek anaknya.

Tampang Lana langsung kusut mendengar ucapan ibunya. "Resek banget sih ma," sebal Lana mengerutkan bibirnya.

"Udah kalau gak ada yang mau coba,biar bunda suruh Bara yang habiskan pasti dia gak nolak." Kekeh April menggoda Lana yang mulai memerah. Tentu saja suaminya yang terbaik.

"Anak kamu itu pril lembut banget sama Lana,gak pernah aku lihat marah sekalipun. Padahal kalau di pikir si Lana nakalnya nauzubillah." Beber Luna saat mengingat Bara yang selalu lembut berbicara dengan Lana, sabarnya gak ketulungan.

"Nurun dari bapaknya, Rayhan juga begitu. Tapi Bara lebih kaku sedikit." April mulai bergosip dengan Luna tanpa menghiraukan Lana yang sedang mengaduk sop buah.

"Lebih kaku lagi suamiku, mas Alan juga jarang senyum, kalau bicara irit lagi,tapi kalau di ranjang...humm jagonya!" Sahut Luna tertawa dan menular ke April.

"Iiih Luna,Lo ninggalin gue sendiri di depan sedangkan Lo sama April tertawa berdua di sini." Dengus Rena yang tiba-tiba muncul di dapur.

"Gak usah ikutan Tante Rena, bahaya! Ceritanya buat masuk neraka." Imbuh Lana mengingatkan Rena.

"Dih anak kecil,sana duduk di depan. Ini kawasan orang dewasa." Tekan Luna tak ingin kalah di ejek oleh anaknya.

Lana mendengus dan keluar dari dapur,bisa ngilu kupingnya mendengar ucapan vulgar ibu-ibu itu.

"Mas Rayhan juga sama, walau kita lihat diam-diam gitu,tapi kalau di ranjang selalu dominan, sampai jungkir balik aku dibuatnya." April melanjutkan obrolan tadi yang sempat terputus. Mereka tertawa terbahak.

"Kalau di ranjang semua lelaki sama. Di luar sok-sokan cuek sama bini, sampai rumah kayak lem gak mau jauh kalau belum di kasih jatah." Sambung Rena mengingat tingkah suaminya Rendra saat berdua dengannya di rumah.

Mereka bertiga terus bergosip sambil menata hidangan yang sudah di masak oleh art di rumah. Hari ini ada banyak masakan yang di sajikan berhubung mereka sedang senggang dan berkumpul semua.

BelLana (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang