Bab 50

2.1K 99 4
                                    

Typo Bertebaran,

Happy reading 😊


Bara melipat sajadah yang digunakan untuk shalat Dhuha. Tasbihnya juga sudah tersimpan rapi di meja rias yang tersedia di kamar. Tak lupa ia juga mengganti baju koko dengan kaos dalam serta celana pendek.

Bara keluar dari kamar,ia menyusul Lana yang sudah duluan ke kolam renang. Sampai di dekat kolam Bara terkejut melihat baju renang Lana.

"Masya Allah! kuatkan hamba ya Allah. Baru saja selesai menghadap Allah, sekarang harus ekstra menghadapi Alana." Lirih Bara menutup matanya.

"Kak Bara! Ayo buruan turun," Panggil Lana dengan semangat.

Lana mulai berenang menuju ke sisi kolam tempat Bara berdiri. "Ayo kak Bara!" Ajak Lana lagi dengan suara ceria. Ia tertawa lebar sambil terus menenggelamkan dirinya ke dalam air.

Bara terus beristighfar dalam hati semoga ia bisa menahan diri sampai nanti malam. Lana memakai bikini two piece,yang hanya menutup area pribadinya saja. Bara sampai panas dingin dibuat.

"Kak Bara kok cuma duduk aja,turun dong temani aku berenang." Rayu Lana dengan setengah tubuh ke atas terlihat jelas.

"Iya, sebentar ya." Ucap Bara dengan suara yang mulai terdengar serak. Bagaimana tidak serak, melihat Alana yang sudah berdiri di antara kedua kakinya,membuat Bara harus menghela nafas berat.

"Ayolah," bujuk Lana dengan puppy eyes, membuat Bara gemas seketika.

"Baiklah," putus Bara yang akhirnya tidak bisa menahan diri lagi. Ia melompat turun ke kolam dan meraih tengkuk Lana,mencium Lana. Melumat bibir merah Lana dalam sampai keduanya kehabisan nafas.

"Lana,kamu membuatku gila." Bisik Bara di telinga Lana. Ia kembali mencium Lana, memasukkan lidahnya mengabsen seluruh isi dalam mulut istrinya.

Saat merasa Lana kehabisan nafas, Bara melepas bibirnya, ciumannya kini berlanjut ke leher Lana, menyesapnya hingga meninggalkan bekas kemerahan di beberapa titik sensitifnya.

"Ahhh," tanpa sadar Lana mengeluarkan desahan merdunya.

Bara yang mendengar desahan Lana tambah bersemangat untuk menyentuh lebih jauh lagi. Dimulai dari tangan Bara yang kini meremas pelan gundukan milik Lana yang menyembul keluar.

"Bikini kamu membuat kesabaran ku menghilang." Desis Bara di telinga Lana,tak lupa ia mengulumnya membuat Alana menggeram geli.

Lana merasakan gairahnya meningkat sempurna,inti tubuhnya serasa ingin meledak. Sentuhan Bara di seluruh tubuh Lana sungguh sangat nikmat.

Bara menaikkan tubuh Lana,ia juga ikut naik ke pinggir kolam. "Lana apa boleh aku melakukannya sekarang?"

Lana yang sudah berselimut gairah tak menolak. Ia menganggukkan kepalanya tanda memberi izin. Bara langsung membopong tubuh Lana,tak lupa ia melepaskan bikini Lana yang sudah basah.

Mereka berciuman sepanjang jalan menuju ranjang, meletakkan tubuh Lana dengan perlahan di atas kasur. Saling membalas ciuman bahkan lumatan satu sama lain. Tangan Bara juga kini telah bebas meremas payudara Lana,memilin ujung puting dan menariknya pelan membuat Lana belinsatan menahan perih sekaligus nikmat disaat bersamaan.

Ciuman Bara kini turun dengan perlahan dari bibir menuju ke leher dan terus ke bagian yang menonjol ke depan,membusung indah seakan memanggilnya untuk segera dinikmati. Hingga kini hidangan utamanya terlihat di depan mata,inti tubuh Lana yang berwarna kemerahan.

Bara memandang takjub,begitu indah dan menggiurkan. Ia menelan ludah kelatnya, mendekatkan kepalanya ke sana,meniup pelan hingga suara desahan Lana terdengar pilu.

BelLana (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang