Bab 80

1.5K 74 7
                                    

Maaf ya belum bisa sering update karena masih mengurus mama aq yang lagi sakit.

Ni buat mengobati rindu kalian semua dengan Lana dan juga Bella.

Happy reading 😊



"Assalamualaikum Regan aunty,ganteng banget sih!" Lana mengunyel pipi gembul Regan yang tersenyum melihatnya.

"Wa'alaikumsalam aunty Lana,iya dong aku ganteng, gak lihat mommy Regan cantik bagai peri dan Daddy nya setampan pangeran Charles ." Terang Bella meniru suara anak kecil.

"Mommy kamu narsis kayak mami corla." Imbuh Lana ingin meraih Regan dalam gendongannya.

"Jangan di gendong Lana,gak lihat perut kamu udah segede itu. Bahaya!" Omel Bella menahan Regan dalam pelukannya.

Bara dan Arka ikut menoleh ke arah mereka.

"Sorry sayang aku lupa." Kata Lana melihat tatapan tajam Bara.

Selama hamil Lana kini menyadari jika Bara gak bisa selamanya lembut dan menuruti semua kemauannya. Bara yang sekarang lebih tegas dalam menjaganya. Lana dulu berpikir kalau hamil Bara bakalan menjadi suami yang super lembut dan akan menuruti semua keinginannya dan ternyata pikirannya gak ada yang tepat satu pun.

Di kehamilan Lana yang sudah menginjak enam bulan,Lana mulai susah berjalan. Perutnya sudah membesar membuat Lana susah beraktivitas.

"Bell,tapi aku pengen gendong Regan, ngidam gue." Cicit Lana dengan suara yang hanya didengar Bella.

"Duduk!" Titah Bella, "dipangku aja Regan nya." Bisik Bella menaruh Regan di pangkuan Lana.

Lana sangat senang melihat Regan tertawa,bayi lima bulan itu cekikikan saat Lana menggodanya.

"Muach," Lana mencium pipi gembul Regan.

"Aaakhhhhh," pekik Lana tertahan. Tangannya memeluk Regan erat, takut jika bayi tersebut jatuh dari pangkuannya.

Bella buru-buru mengambil Regan dan memanggil Bara.

"Baraaa!!" Panik Bella dengan suara melengking.

Bara dan Arka bergegas menuju Lana dan Bella.

"Ada apa?" Tanya Bara khawatir. Bella dan Arka juga tak kalah khawatir.

"I...itu tadi baby nya nendang kuat." Ringis Lana mengusap lembut perut buncitnya.

Bara,Arka dan Bella menghela nafas lega. Mereka pikir Lana kenapa tadi, bikin takut saja.

"Sayang, baik-baik ya di dalam sana. Umma sama ayah sayang kamu." Bara ikut mengusap perut Lana dan mencium perut buncit istrinya.

Arka dan Bella tersenyum memandang keduanya. Banyak perubahan yang mereka lihat dari Bara juga Lana. Bara kini tambah ekspresif dan Lana tambah dewasa.

"So sweet banget!! Bang Arka pengen digituin!" Seru Bella merengek pada Arka.

"Mau di gituin?" Bella menganggukkan kepalanya penuh harap.

"Hamil lagi,nanti aku gituin malah lebih romantis." Ujar Arka tersenyum.

Bella berdecih, "dih itu mah maunya Abang. Dasar,anak masih bayi pula minta hamil lagi." Dumel Bella sedangkan Arka tertawa mendengar gerutuan Bella.

****

Lana membuka jendela kamar villa mungilnya. Udara sejuk langsung berlomba-lomba masuk memenuhi ruangan lebar itu. Walau terhalang gorden kesejukan yang di rasa sama seperti di dalam ber-AC.

"Sayang,aku zoom dulu ya. Ada meeting penting sama klien Singapura." Ucap Bara memeluk Lana dari belakang. Istrinya ini selalu harum bahkan sebelum mandi sekalipun.

BelLana (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang