Typo Bertebaran,
Happy reading 😊
Jam tiga pagi Bara terbangun, seperti biasa ia langsung bangkit dari tempat tidur menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Sebelumnya Bara sempat membenarkan selimut Lana yang sudah tersingkap.
Setelah mandi dan berwudhu, Bara melaksanakan shalat malam. Rutinitas itu telah ia kerjakan sejak Bara berusia sepuluh tahun. Setelah shalat Bara melanjutkan dengan zikir bermunajat pada Sang Pencipta.
Tak terasa waktu terus bergulir, suara azan subuh bergema ke seluruh pondok pesantren. Bara bangkit berdiri,ia akan melaksanakan shalat subuh berjamaah bersama seluruh santri.
Sebelum pergi, Bara mendekati Lana. Matanya terlihat bengkak karena semalaman menangisi Bella dan keluarganya yang kembali pulang. Untung saja Bara bisa menenangkan Lana, kalau tidak bukan tak mungkin Bara akan membawa Lana menyusul ikut pulang.
Melihat Lana tertidur pulas, Bara tak jadi membangunkan Lana. Biarlah dia tidur lebih lama sedikit. Selepas pulang nanti baru ia akan membangunkan Lana.
Diluar rumah seluruh santri sudah mengantri di kamar mandi. Ada yang mandi,ada yang berwudhu dan banyak juga yang sekedar mencuci muka saja.
"Cepetan woi, imamnya hari ini Gus Al." Seru salah seorang santri putri.
"Yang bener?"
"Iya, tadi aku dengar pas santri putra ngobrol. Gus Al juga udah sampai di mushola."
"Ya udah kalau gitu, cepetan wudhu."
"Gagal jadi makmum halal,jadi makmum di mushola pun jadi."
Hahaha, banyak santri putri yang menertawakan diri sendiri di kamar mandi. Mengingat waktu subuh yang singkat, mereka pun berbondong-bondong ke mushola.
"Assalamualaikum warahmatullahi..."
Bara menutup shalat dengan salam. Setelah itu ia mengangkat tangan untuk melantunkan doa.
Setelah selesai subuh, Bara buru-buru keluar karena teringat akan istrinya yang tadi masih tertidur. Tapi begitu Bara sampai di kamar,ia melihat Lana yang sedang menggantung mukenah.
"Alhamdulillah,kak Bara baru aja mau bangunin Lana." Ujar Bara menutup pintu kamar.
Lana tersenyum, "kenapa gak bangunin sekalian tadi?"
"Lihat kamu tidurnya nyenyak banget,jadi gak tega." Jawab Bara duduk di pinggir tempat tidur.
Lana ikut duduk di sebelah Bara,ia memeluk lengan Bara manja. "Hari ini kita mau kemana?"
"Jalan-jalan dulu yuk, keliling pondok." Tawar Bara. Lana menganggukkan kepalanya setuju.
"Kok gak pakai sendal?" Heran Lana melihat kaki telanjang Bara.
"Kak Bara biasa jalan gini,biar langsung kena rumput." Jawab Bara dan Lana akhirnya ikut-ikutan tidak memakai alas kaki.
Mereka pun berjalan pelan, dengan tangan yang saling bertautan. Lana memakai gamis pink yang panjangnya mencapai mata kaki. Jadi kaki Lana tidak terekspos sempurna. Kepalanya juga di tutupi dengan jilbab bergo berwarna pink pucat.
"Gimana rasanya jalan di rumput?" Tanya Bara lembut.
"Geli,dingin!" Jawab Lana sambil meremas tangan Bara.
"Disini masih asri, pohonnya masih tumbuh rindang. Makanya kalau pagi gini masih sejuk." Jelas Bara. Lana mengangguk mengerti mendengar penjelasan Bara.
KAMU SEDANG MEMBACA
BelLana (End)
RomanceBella dan Alana dua orang gadis yang sama-sama sedang mencari pendamping hidup. Bella yang ingin melupakan Arka dan mencari penggantinya tak disangka malah berbalik menjadi istrinya. Alana tak menyangka dirinya akan dihadapkan dengan seorang pria al...