Bab 70

1.4K 83 2
                                    

Typo Bertebaran,

Happy reading 😊

Semua melongo mendengar ucapan Lana, sedangkan Bella tersenyum senang,ia bersiap untuk membalik piring sebelum tangannya di tahan Arka.

"Yang lebih tua di dahulukan, setelah itu baru kita." Kata Arka menggenggam tangan Bella lembut.

"Tapi kasian Bella..." Sahut Lana yang langsung di bungkam Bara dengan tangan.

"Kalau nguap di tutup mulutnya ya sayang. Baik itu perlu,tapi etika yang utama." Sambar Bara sebelum Lana selesai berbicara.

"Aku gak nguap!" Bantah Lana tidak terima tapi ujung-ujungnya mengerti maksud dari suaminya. Apapun itu tetap dahulukan orang yang lebih tua.

Setelah membaca doa, ibu-ibu langsung melayani suami mereka. Setelah itu baru giliran yang lebih muda untuk melayani suami mereka.

Tampak Arka menambahkan secentong sayur ke piring Bella. "Dimakan yang habis biar sehat baby nya." Bella mengangguk dengan sungguh-sungguh.

Sementara itu Bara sedang memisahkan duri ikan di piring kecil untuk Alana. Sambil mengunyah nasi ia dengan telaten menambahkan daging ikan tanpa duri ke piring Lana yang tampak meriah dengan sayur capcay yang belum tersentuh.

Bara mengambil sesuap nasi lengkap dengan sayur dan ikan, setelah itu ia menyuapi Alana, yang disambut dengan senyum. Alana paling suka di suapi Bara karena rasanya itu berbeda,serasa tambah nikmat aja.

"Kok beda sih rasa nasinya kalau disuapi kamu,enaknya berlipat." Puji Lana senang disuapi sang suami.

"Kamu suka?" Lana mengangguk sebagai jawaban.

"Ya udah mulai sekarang kita makan nasinya sepiring berdua aja. Biar aku yang suapi kamu." Terang Bara seakan tidak mempermasalahkan.

Sebenarnya sejak awal menikah Bara ingin selalu makan sepiring berdua, tapi berhubung agak malu untuk mengatakannya jadi baru saat ini ia berinisiatif mengajak Lana makan sepiring berdua.

"Seriusan kak Bara?" Tanya Lana senang.

"Iya, beneran!" Jawab Bara tersenyum lembut.

Akhirnya Lana tidak melanjutkan makan dengan tangannya lagi. Bara dengan teliti menyuapi Alana bergantian dengan dirinya.

"Lana gak usah buat repot Bara deh, makan sendiri. Kayak anak kecil aja!" Tegur Luna yang kasian melihat menantunya terus menyuapi Alana.

"Gak papa ma, Bara suka suapin Lana." Ujar Bara sebelum Lana sempat membuka suaranya.

"Maafin Lana ya bar kalau selalu merepotkan kamu, sifatnya memang seperti itu manja kayak anak kecil." Luna agak malu melihat tingkah anak bontotnya.

"Jangan panggil aku anak kecil paman!" Koar Lana tiba-tiba jail mengejek ibunya.

"Paman Mbah mu!" Skak Luna membuat semua tertawa.

Rayhan dan April tersenyum senang melihat keharmonisan rumah tangga anaknya. Mereka juga tidak menyangka Bara bisa bersikap begitu lembut dan terbuka pada istrinya. Semoga saja keluarga kecil mereka selalu bahagia dunia akhirat.

"Alhamdulillah udah kenyang," Bella mengelus perutnya puas. Baru sekarang ia bisa makan tanpa mual dan muntah.

"Udah atau masih ada yang mau dimakan?" Tanya Arka lembut.

"Mau sop buah." Timpal Bella menunjukkan ke mangkuk besar berisi sop buah berwarna pink.

"Eh,itu buatan gue. Makan yang banyak di jamin enak!" Promosi Lana senang karena berhasil membuat sop buah.

BelLana (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang