Bab 47

1.8K 101 8
                                    

Typo Bertebaran bagai gula,

Happy reading 😊

"Assalamualaikum," Bara membuka pelan pintu kamar Lana yang memang tidak di kunci.

Tadi sebelum masuk ke kamarnya,Arka menunjuk pintu kamar Lana. Tapi setelah mengetuk beberapa kali tak ada jawaban dari dalam,Bara akhirnya memberanikan diri untuk masuk.

Bara tadi sudah berharap melihat Lana tertidur pulas dikarenakan tidak ada suara yang terdengar. Tapi hanya kesunyian yang di dapat, bahkan Alana tak ada di dalam kamar.

Teringat ucapan Bella yang mengatakan jika Lana sedang mandi, Bara pun beralih ke pintu berwarna putih itu berharap mendengar suara air gemercik,tapi hanya hening.

Bara merasa panik, bagaimana kalau terjadi sesuatu dengan Alana di dalam sana. Bisa saja Lana terjatuh dan pingsan. Berbagai macam pikiran buruk menghampiri kepala Bara, hingga akhirnya Bara memutuskan untuk membuka pintu kamar mandi yang untung saja tidak di kunci.

Dan betapa terkejutnya Bara melihat Lana di dalam bak mandi terdiam dengan mata tertutup.

"Astaghfirullah!" Bara menghampiri Lana dan ia bisa lega saat tau jika istrinya masih bernafas.

Bara mencoba membangunkan Lana tapi Lana yang memang kebo kalau tidur tidak berkutik sedikitpun. Mungkin karena kelelahan karena sejak pagi tadi belum sempat istirahat. Jadi dengan berat hati Bara mengangkat Lana dengan posisi bridal. Bukannya malas mengurus istri jika itu yang kalian maksud,bukan seratus persen bukan. Tapi nahan dirinya bro.

Bayangkan saja ini malam pertama mereka tapi Alana tertidur pulas di bak mandi dengan posisi naked. Dan Bara harus menahan diri untuk tidak menyerang, apalagi body Lana sungguh sangat menggiurkan.

"Astaghfirullah," Bara beristighfar untuk ke sekian kali. Dengan cekatan Bara memakaikan baju tidur bergambar mini mouse untuk Alana. Jangan tanyakan pakaian dalam, karena Bara tidak berani mengambil apalagi memakaikan pada istrinya yang baru saja halal pagi tadi.

Setelah mengeringkan rambut Lana,kini giliran Bara yang menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Akhirnya malam ini mereka habiskan untuk tidur, mengistirahatkan tubuh yang kelelahan.

****

Alana menggeliat dalam tidur, di dalam kepala kecilnya ia berpikir, 'semalam ia berendam di dalam bathtub setelah itu karena kelelahan ia juga memejamkan mata sebentar. Tapi kok gak ada air...'

Lana membuka matanya lebar saat menyadari ia berada di kasur. "Aaakhhhhh!!" Lana berteriak saat melihat ada sesosok pria yang tidur disampingnya.

"Astaghfirullah!" Bara juga terbangun kaget mendengar suara melengking Lana. Ia buru-buru menghampiri Alana, yang kini sudah menutup mata dengan bantal.

"Lana,kamu kenapa?" Tapi Lana malah menggelengkan kepalanya takut.

Bara ngeri melihat Lana menutupi wajahnya dengan bantal,ia mencoba membujuk lagi. "Lana ini saya, coba lihat,ini saya Bara." Tukasnya.

Mendengar nama Bara, Lana pun tersadar kalau ia sudah menikah dan menjadi istri seorang ustadz yang bernama Bara. Berarti yang tidur disampingnya itu adalah suaminya.

Rasa lega menyambang dalam hati. Lana membuka mata dan dengan perlahan memindahkan bantal yang tadi menutupi wajahnya.

"Kamu kenapa teriak begitu tadi?" Tanya Bara lembut,tak ingin membuat Lana ketakutan seperti barusan.

"Aku kaget lihat ada pria tidur tepat di samping aku." Lirih Lana.

"Kita kan udah nikah kemarin,kamu gak ingat?" Tanya Bara lagi masih dengan suara lembutnya.

BelLana (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang