part 6

2.1K 105 3
                                    





Happy reading 😊


Setelah kejadian terakhir diruang makan keluarga Dimitri, Bella tak pernah lagi berkunjung ke rumah Alana. Ia masih malu kalau mengingat bagaimana Arka memberikan kerupuk untuknya. Kini hanya Alana yang selalu berkunjung kerumahnya tanpa menginap, soalnya Lana agak penakut.

Seperti sekarang Alana sedang menunggu Bella bersiap, mereka berdua sudah sepakat untuk membuka butik khusus daster. Ide itu muncul saat keduanya sama-sama sedang mengenakan daster rumahan. Selain harganya terjangkau,daster emang selalu di incar oleh hampir semua kaum hawa dari berbagai kalangan. Baik muda maupun tua dan dari kalangan bawah,menengah hingga menengah keatas.

Dan saat ini mereka sudah berada di sebuah ruko yang nantinya akan dijadikan tempat bisnis daster mereka. Kawasan yang dipilih sengaja berada di dekat pasar, supaya konsumen mereka nanti bisa dengan mudah menjangkau ke toko mereka tanpa perlu biaya tambahan. Sambilan belanja kebutuhan sehari-hari mereka bisa mampir untuk membeli pakaian yang kata banyak orang makin rusak makin enak dipakai itu.

"Kita renovasi dikit aja lan,pasang wallpaper baru, warnanya yang cerah aja,biar fresh." Usul Bella yang dijawab dengan anggukan oleh Alana.

"Gantungannya udah lo pesan kan lan,tambahin beberapa sofa singel biar pembelinya bisa sekalian istirahat."

"Terus jangan lupa tas tentengannya." Lanjut Bella lagi.

"Sip,udah gue order semua,mungkin lusa udah nyampe. Untuk grand opening nya gimana?" Tanya Lana pada Bella yang masih mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan, takut ada yang terlewati dari jangkauan matanya.

"Oh itu,kita buat konsepnya nanti dirumah." Putus Bella sebelum bersiap untuk pulang.

"Kita balik yuk,udah sore banget nih." Ajak Bella sembari mengunci ruko tersebut.

****

Sementara itu Arka sedang duduk bersama dengan orangtuanya. Alan memberi beberapa petuah untuk Arka sebelum anaknya resmi menikah nanti.

"Abang harus banyak sabar nantinya,banyak ngalah sama Bella, Abang tau sendiri gimana Bella kan? Papa harap mulai dari sekarang Abang harus coba deketin Bella,biar takutnya dia itu perlahan hilang.

" Gimana mau deketin pa, Bella aja udah jarang main ke rumah. Kemarin itu aja Arka cuma ngasih kerupuk doang pa,tapi lihat sampek sekarang Bella gak datang-datang lagi kemari." Keluh Arka pada Alan yang langsung menatap Aluna istrinya.

Seakan mengerti maksud suaminya,Luna lalu berkata," udah mama bantu kok,tadi mama telpon Alana suruh ajak Bella kemari kalo bisa nginap disini."

"Makasih ya ma,udah bantu Arka." Ucap Arka sambil tersenyum tulus.

"Mama gak terima terimakasih kamu dulu, yang penting kamu bisa jadiin Bella istri kamu baru mama terima terimakasih kamu."

"Nanti bicaranya yang lembut,jangan pakai muka datar kamu,mama aja ngeri kadang liatnya."

"Papa sama anak sama aja, urusan perempuan selalu harus dibantuin orang lain." Cerocos Luna pada kedua pria didepannya.

Alan dan Arka hanya bisa tersenyum masam mendengar omelan Luna yang sayangnya selalu benar. Alan juga ingat bagaimana pusingnya dulu ia saat Luna salah paham padanya, sampai-sampai Alan harus minta tolong sama Rena.

"Kalo gitu mama mau siap-siap pergi dulu ya,"

"Mau kemana ma?" Tanya Arka dan Alan bersamaan.

" Tadi mama di ajak sama Bu April tetangga kita buat ikut pengajian di mesjid depan komplek. Boleh kan pa?" Luna meminta izin pada Alan.

BelLana (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang