83. 1st Night (21+)

9.5K 235 4
                                    


EP. 83. 1st Night

*********

Jingga berusaha membuka matanya saat merasakan seseorang mengecupi bibirnya berulang-ulang. Dia mengerjap kecil untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam matanya.

"Morning . . . ." Sapa Biru dengan senyum manisnya begitu Jingga membuka mata.

Tak ada sapaan balasan dari Jingga. Jingga tampak terkejut sekaligus bingung saat yang pertama kali dia lihat begitu matanya terbuka penuh, adalah wajah Biru yang kini tersenyum sambil memandanginya dengan posisi tidur miring menggunakan salah satu tangan sebagai penyangga kepalanya.

"Kenapa?" Tanya Biru mengelus lembut pipi Jingga. Laki-laki itu heran sekaligus gemas melihat wajah bingung Jingga.

Jingga masih terdiam, dahinya tampak berkerut saat dia berusaha mengingat kenapa Biru bisa tidur di sebelahnya. Lalu, sejurus kemudian bibirnya tertarik lucu. "Ohh, iya. Aku lupa."

"Lupa apa?" Tanya Biru kembali mengecup bibir Jingga sekilas.

"Lupa kalau kamu udah jadi suami aku." Seketika wajahnya merona merah saat dia menyebut kata 'suami'. Jingga lalu merubah posisi tidurnya menghadap ke arah Biru, hingga kini mereka saling berpandangan dengan jarak yang sangat dekat.

Biru meringis dengan tatapan mata gemas. "Tega banget, suami ganteng kayak gini dilupain."

Jingga hanya terkekeh kecil mendengar itu tanpa melepaskan atensinya dari cowok tampan di depannya.

"Kayaknya kamu juga lupa tadi malam itu malam apa." Ucap Biru kemudian sembari membawa tubuh Jingga ke dalam pelukannya tanpa melepas kontak mata mereka.

"Eung, malam Minggu?" Tebak Jingga memastikan dengan sebelah alis terangkat. Satu tangannya terulur untuk membelai lembut wajah Biru. Laki-laki itu menggeleng.

"Sabtu malam?" Biru kembali menggelengkan kepalanya, menandakan jawaban Jingga itu masih salah.

"Terus?" Tanya Jingga bingung melihat Biru yang terus menggelengkan kepalanya. Tapi dia tidak salah, tadi malam itu memang Malam minggu, kok.

"Our first night." Jawab Biru, tangannya mulai bermain-main dengan tali baju tidur kimono Jingga yang masih terikat itu.

"Malam pertama? Yaa, tadi emang malam pertama kita sebagai suami istri. Terus kenapa?" Tanya Jingga masih dengan ketidakpekaannya. Biru mendengus melihatnya.

"Terus, tadi malam itu kita cuma tidur." Biru dengan gemas menggigit hidung Jingga hingga membuatnya meringis geli.

"Emang kalau nggak tidur mau ngapain?" Tanya Jingga lagi seraya mengusap-usap hidungnya.

Biru semakin dibuat gemas dengan Jingga yang masih memasang wajah bingung itu. Sepertinya nyawa istrinya ini belum terkumpul sepenuhnya dan masih tertinggal sebagian di alam mimpi.

"Yaa kita harusnya ngapa-ngapain tadi malam. Kayak gini misalnya . . . ." Dan satu tangan Biru menyusup masuk ke dalam baju tidur Jingga dari belakang, meraba punggungnya dengan sensual.

Di saat itulah Jingga baru menyadari ke mana arah pembicaraan Biru. Seketika wajahnya memerah begitu dia tersadar dari ketidakpekaannya. Jingga baru teringat, seharusnya dia dan Biru tidak melewatkan malam pertama mereka begitu saja, mereka seharusnya melakukan kegiatan seperti yang biasa pengantin baru lakukan.

Ditengah rasa malunya, Jingga memberanikan diri untuk bertanya. "Kenapa nggak bangunin aku?" Lalu menahan tangan Biru yang bermain-main di kulit punggungnya.

"Udah aku bangunin, tapi kamu nggak bangun." Biru lalu mencium pipi Jingga sekilas.

"Maaf, semalem aku ngantuk banget." Ujar Jingga merasa tak enak hati.

STILL IN LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang