Bagian 4. 'Kastil Dantevale'

244 27 0
                                    

Matahari mulai terbenam mengundang kabut musim dingin menyelimuti dataran yang dilapisi salju itu. 

Kereta kuda yang dirancang khusus untuk melintasi jalur bersalju itu mengantar Ayrece menuju pusat dari dataran ini, kastil besar Dantevale. 

Ayrece melihat beberapa karung disekelilingnya, aroma tanaman Lanchoster yang hangat dan menenangkan menemaninya semenjak meninggalkan desa diatas bukit, Lancos.

Udara dingin yang menyeruak masuk lewat celah-celah di kereta kuda membuatnya harus merapatkan jubah bertudung yang ia pakai, dengan matanya yang berbinar ia menoleh keluar jendela mendongak menatap menara tinggi dengan pencerahan yang luar biasa, seperti sihir.

Kereta kuda yang dinaikinya mulai mendekat ke menara itu, semakin mendekat yang Ayrece dapati adalah sebuah pintu gerbang dari besi yang dibuat sangat indah.

Gerbang itu sangat besar dan tinggi di masing-masing kedua pintunya terlihat berdiri dua orang dengan armor perak dan jubah biru tua yang menjuntai kebelakang.

Dihadapan mereka berbaris banyak lelaki yang umurnya kira-kira sekitar belasan tahun terlihat mengantri untuk memasuki gerbang itu, para pemuda terpilih.

Kereta kuda yang Ayrece naiki tidak memasuki gerbang tersebut, Ayrece agak bingung lantas melongok kedepan, disebelah kiri kereta kuda sisi dimana gerbang itu berada Ayrece mendapati tembok yang sangat tinggi membentang seperti tak berujung.

Ayrece mengalihkan pandangan ke sisi kanan dimana rumah-rumah penduduk dengan lentera terpasang di masing-masing rumahnya. 

Sekitar lima belas menit kereta kuda itu melaju, dan akhirnya mata Ayrece menangkap gerbang lain disana.

Sebuah gerbang yang lebih besar dan lebih mewah, tidak ada barisan para pemuda terpilih disana sebagai gantinya pasukan berarmor seperti yang Ayrece lihat sebelumnya berjajar menjaga gerbang.

Mereka menghentikan laju kereta kuda saat sampai di depan gerbang akan mengecek sepertinya. 

Salah satu pasukan berarmor itu berjalan mendekati pintu kereta kuda diikuti seorang temannya, ia membuka kereta kuda dengan kasar sebelum Ayrece sempat membuka pintunya membuat Ayrece merapatkan tudungnya secara reflek.

Dengan muka garangnya prajurit itu menatap sekeliling kereta kuda dan berakhir di gadis berjubah biru muda yang duduk di dalamnya itu. 

Ayrece tersenyum canggung "Orang asing tidak diizinkan memasuki kastil" ucap prajurit tersebut masih dengan wajahnya yang garang. 

"Kau tidak akan bisa mencegahnya masuk, tetua kami yang merekomendasikannya" ucap seorang pria dengan badan tinggi besar dan muka menakutkan yang berusaha terlihat ramah itu.

Pria yang Ayrece dan Yuriel temui di pintu masuk Lancos itu jugalah yang mengantar Ayrece beserta berkarung-karung Lanchoster ke Dantevale. 

Prajurit garang itu mengernyit menatap Ayrece yang kini merogoh saku jubahnya terlihat berusaha meraih sesuatu dari dalamnya.

"Dapat" gumamnya seraya mengeluarkan kalung dengan permata kebiruan dari sakunya "Ini bukti rekomendasiku" ucap Ayrece menunjukkan kalung itu.

Untuk sesaat prajurit garang itu menatap menelaah kalung yang Ayrece bawa lalu menoleh kearah teman dibelakangnya "Informasikan kedalam kastil" ucap prajurit dengan muka garang itu, rekannya mengangguk lantas berlari memasuki gerbang. 

Prajurit garang itu menatap Ayrece kembali dengan tatapan meremehkan kali ini "Aku mulai meragukan pengelihatan wanita tua dari Lancos itu sekarang" ucap prajurit itu dengan mata memicing.

"Semoga beruntung Nona muda" lanjutnya dengan nada yang menyebalkan, ia menutup pintu kereta kuda lebih kasar daripada saat ia membukanya tadi, Ayrece mengerutkan dahi tidak suka

Eternal WinterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang