Bagian 46. 'Hari Eksekusi dan Mata Iblis'

86 6 0
                                    

Istana Kerajaan Brechordon,

Malam setelah pelantikan Penyihir Istana.

Callister menghela napas entah untuk keberapa kalinya, dini hari yang sangat dingin dan gelap itu ia berdiri di lantai paling atas menara bagian utara, pada jam-jam itu biasanya akan ada dua jam kosong dimana tidak akan ada prajurit yang berjaga sama sekali.

Callister berpikir dirinya cukup bodoh karena menuruti permintaan Georgia Martinez.

Tadi saat berada di aula pertemuan menara sihir, ia sangat yakin bahwa Georgia mengatakan kepadanya untuk datang ke tempat itu.

Ia sudah menunggu orang itu lebih dari satu jam, dan mungkin saja sebentar lagi akan ada prajurit yang berjaga.

Setelah menghela napas keras untuk kesekian kalinya, Callister berjalan hendak kembali ke kamarnya.

Ia hendak melangkahkan kakinya menuruni anak tangga saat tiba-tiba sebuah suara memanggilnya dari belakang.

"Yang Mulia," ucap Georgia memanggil.

Callister menoleh, sepertinya Georgia datang kemari dengan sihir karena saat ini Callister dapat merasakan sihirnya.

"Sebelumnya, hanya Althare satu-satunya orang yang membuatku menunggu, sekarang kau mengisi tempat kedua," ucap Callister seraya berjalan menjauh dari anak tangga.

"Maafkan Saya Yang Mulia, Saya khawatir akan diikuti jadi Saya menunggu menara sihir benar-benar sepi," ucap Georgia menjelaskan.

Callister mengangguk tak mempermasalahkan itu.

"Katakan," ucap Callister, mereka tidak memiliki banyak waktu.

"Saya rasa mereka membangkitkan monster atau semacamnya," ucap Georgia terlihat gelisah.

Masih dengan gelagat gelisah dan tatapan mata gusar ia segera melanjutkan kalimatnya, takut Callister akan memotong.

"Saya tahu konflik antar keluarga itu bukan urusan Anda, namun Saya khawatir akan ada korban lebih banyak di luar kedua pihak," ucap Georgia.

Melihat betapa gelisahnya Georgia, Callister dapat mengerti seberapa besar kecemasannya itu.

Dan satu hal lagi yang ia mengerti, Georgia secara tidak langsung mengatakan kalau Callister harus bertindak.

"Monster kau bilang ?" tanya Callister, satu kata itu mencuri perhatiannya.

"Saya kurang mengerti, namun beberapa waktu lalu saat Saya membantu Pangeran Osmond membangkitkan kekuatannya, Saya merasakan kekuatan itu seperti terbagi dua dan sebagian keluar dari tubuh sang Pangeran.

"Seperti ada sesuatu yang menyerapnya, yang Saya tahu tidak ada entitas yang bisa menyerap energi sihir selain monster, makhluk mistis, dan Iblis," ucap Georgia.

Callister terdiam, rasanya semua informasi itu berputar-putar di kepalanya.

Monster, Iblis, kekuatan Osmond, pembangkitan.

"Osmond ya," gumam Callister.

Ia mengingat saat Tarum mengatakan Osmond memiliki energi sihir elemen di dalam dirinya, namun tidak bisa bangkit karena itu terlalu lemah.

Hanya ada dua kemungkinan kenapa seorang calon pengendali elemen memiliki energi sihir yang lemah.

Yang pertama, orang itu lahir dari seorang penyihir hitam yang membuat dirinya tidak murni.

Dan yang kedua, dua energi elemen terbagi dengan saudara kembarnya. 

Sehingga ia tidak bisa merasakan energi elemennya sendiri.

Eternal WinterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang