Bagian 76. 'Kombinasi Yang Tak Terduga'

61 11 0
                                    

Mestyn Alley, gang besar dengan bangunan-bangunan mewah yang sebagian besar pemiliknya bahkan bukan berasal dari negeri ini.

Karena dalamnya misteri di tempat itu, banyak orang cenderung menghindarinya tidak ingin terlibat dengan hal rumit yang tidak diinginkan.

Beberapa orang bahkan tidak pernah berpikiran untuk bisa masuk kesana karena tingginya keamanan tempat itu.

Bahkan orang-orang Istana kerajaan pun cenderung menghindari tempat ini. Mengingat banyak orang berpengaruh dari seluruh dunia yang mengelola banyak hal di sana.

Bisa dibilang Mestyn Alley adalah surga dunia bawah di seluruh benua barat jika itu menyangkut tentang bisnis gelap dan perjudian, dan tentu saja tidak banyak orang yang mengetahuinya.

Hidupnya tempat ini adalah di malam hari, selayaknya dunia bawah di tempat-tempat lain. Jadi, biasanya akan sangat jarang orang yang berkeliaran saat hari masih terang.

Namun, pagi itu di Mestyn Alley terlihat sangat ramai, pemandangan yang cukup pelik karena orang-orang yang memenuhi Mestyn Alley itu adalah prajurit Ruzellaim.

Mereka tidak menggunakan armor, tidak menggunakan seragam. Tapi diihat dari pedang bersarung kuning yang terikat dipinggang mereka, menandakan bahwa mereka adalah prajuit Ruzellaim.

"Sejak kapan mereka ada disini ?"

Demelza, dengan suara berbisik menanyakan hal tersebut kepada Tarum disebelah kirinya, di sebelah kanannya, Earlene melongok memeriksa siapa yang dimaksud Ibunya itu.

Saat ini mereka berada di salah satu atap gedung di Mestyn Alley, mereka berhasil pergi dari Istana dan membawa Earlene kesana.

Lebih tepatnya, Tarum membawa Earlene kesana dan Demelza datang sendiri. Ia harus berpisah dengan Thistle begitu Georgia pergi.

Demelza memperkirakan Thistle pergi ke mansion Taranesse dan menemui Ayden. Ia tidak menahannya, karena mungkin itu akan lebih nyaman untuk Thistle daripada bersamanya.

"Kemarin sebelum pertemuan, saya melihat Tuan Marquess berbincang dengan Tuan Duke Jefford, mereka terlihat serius sekali. Saya penasaran apa itu ada hubungannya dengan hal ini," ucap Tarum.

"Kalau itu ada hubungannya dan Marquess memindahkan semua prajuritnya kemari, antara berani dan ceroboh, tindakannya bisa dinilai sebagai pengkhianatan oleh Istana," gumam Earlene.

"Tapi, sepertinya belum semua," Demelza membalas, "Mestyn Alley tidak mungkin dapat menampung seluruh prajurit Ruzellaim yang ada di Istana."

Sampai satu jam, mereka terus memperhatikan jalanan di Mestyn Alley, mereka memperkirakan setidaknya tidak lebih dari seperempat prajurit yang ada disana.

Karena mereka tidak yakin tujuan para prajurit itu ada disana, mereka tidak bisa menampakkan diri begitu saja.

"Hmm ?" gumam Earlene seraya mengernyit, kedua matanya menangkap sosok yang familiar.

Postur tinggi besar dan kepala merah yang begitu mencolok terkena sinar matahari itu pastilah anggota keluarga Ruzellaim.

"Bancroft Ruzellaim," ucap Earlene, tangannya terangkat rendah menunjuk kearah orang yang dimaksudnya.

"Aah jadi begitu, berarti para prajurit ini adalah pasukan khusus Ruzellaim yang dipimpin Bancroft," ucap Demelza.

"Itu bisa menjadi kabar buruk," tambahnya.

Saat yang dikirim keluar pangkalan adalah para prajurit yang dinilai paling unggul, artinya ada tujuan atau misi penting tertentu yang harus dilakukan.

Tapi hal tersebut ternilai cukup aneh, kenapa harus di Mestyn Alley ?

Eternal WinterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang