Bab 5 (2). 'Sayap Kiri : The Good Villainess'

197 23 0
                                    

"Itu aku akan pergi ke Grand Duke bersamamu, t-tadi beliau menyuruhku untuk menemuinya"

Tepat setelah Ayrece mengatakannya Caryn yang berjalan cepat dengan berusaha mati-matian agar tidak tergelincir berhenti di belakang Ayrece "Nona, kenapa berlari seperti itu ?" Tanya Caryn dengan nada khawatir

"Caryn, kau bisa kembali ke paviliun aku akan pergi dengan Tuan ini" Ayrece menatap Caryn dengan senyum dan tatapan mata mengode agar Caryn mengikuti ucapannya, Caryn menatap Ayrece bingung.

Theodore memperhatikan Caryn dan kembali menatap Ayrece "Dia akan pergi bersamaku" ucap Theodore meyakinkan Caryn, Ayrece menoleh menatap Theodore agak bingung karena ia terlalu mudah percaya kepadanya.

Untuk kedua kalinya Ayrece berdiri di depan pintu besar dan tinggi itu, dibalik pintu itu terdapat ruangan dengan atap tinggi dan interior mewah yang digunakan sang Grand Duke untuk bekerja.

Berbeda dengan terakhir kali yang tidak tau apa-apa, kali ini Ayrece memiliki tujuan datang ke ruang itu mengikuti Theodore dan hal itu membuatnya merasa gugup.

Theodore yang menjulang tinggi di depan Ayrece berhenti dihadapan pintu besar itu dan membukanya dengan santai setelah mengetuk pintu itu dengan keras membuat Ayrece yang berdiri di belakangnya agak tersentak.

Theodore melangkahkan kaki panjangnya memasuki ruangan itu, diikuti Ayrece dibelakangnya yang agak berlari mengikuti langkah besar itu.

"Setidaknya tunggu sampai Yang Mulia Grand Duke menjawab, sir Nevaeh"

Theodore menghentikan langkahnya setelah mendengar suara itu, Ayrece berhenti tepat di belakangnya. Suara itu, Ayrece mengenalnya.

"Lupa, saya sangat buru-buru" Theodore menjawab santai.

"Aku tidak keberatan, apa yang ada dibelakangmu ?" suara lain, yang itu Ayrece benar-benar mengingatnya suara rendah yang menyebalkan itu.

Ayrece melongok, mengintip dari balik badan tinggi besar Theodore "Tepatnya 'siapa' tuan Grand Duke, bukan 'apa', saya manusia" Ayrece menjawab dengan senyum diwajahnya yang terkesan dipaksa.

"Oh begitukah ? Bagiku kau terlihat seperti gumpalan bulu kelinci putih yang dibuntal dengan sutra dan menggelinding dibelakang Theodore" ucap Althare dengan senyum menyebalkan diwajahnya.

Ayrece kehabisan kata-kata menatap manusia yang kata Stephan sudah seumur ayahnya itu, benar-benar menyebalkan bahkan ucapannya sama dengan remaja labil.

"Jika kau kemari untuk bertanya tentang pelatihanmu, kurasa Stephan sudah menjelaskannya" ucap Althare melirik Stephan lantas meraih penanya kembali menatap perkamen di depannya.

Ayrece merasa sepertinya barusan Althare memberi kode pada Stephan karena setelah itu Stephan membungkuk kearah Althare dan berjalan kearahnya "Saya akan mengantar Anda kembali ke paviliun, Nona" Stephan berucap pada Ayrece yang kini menggandeng erat lengan kekar Theodore tidak ingin pergi.

"Nona, silahkan" dengan tatapan ramah Stephan mempersilahkan Ayrece untuk berjalan keluar ruangan itu lebih dulu, terkesan seperti memaksa bagi Ayrece.

Jika ia pergi, percuma saja ia berbohong pada Theodore tadi. Ayrece mendongak menatap Theodore yang juga menatapnya tidak terlihat bingung sama sekali malah terlihat seperti sedang menunggu tindakan Ayrece selanjutnya, pandangannya beralih ke Althare yang masih terlihat sibuk disana.

"Nona, Anda-"

"Perpustakaan !" Ayrece berseru memotong kalimat Stephan berharap itu akan bekerja.

Dan berhasil, Althare menghentikan aktivitas nya dan menatap Ayrece "Izinkan saya pergi ke perpustakaan setiap saat sampai pelatihan dimulai" ucap Ayrece melanjutkan.

Eternal WinterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang