Bagian 79. 'Perang Dimulai: Ledakan Kekuatan Suci Di Menara Sihir'

27 9 0
                                    


"Bagus, Istana Putri sudah aman," gumam Thistle setelah memastikan semua pelayan memasuki ruang bawah tanah di Istana putri dan memasang pelindung yang cukup kuat di pintunya.

Saat ini ia sudah tidak memiliki banyak waktu untuk mengevakuasi semua pekerja keluar Istana, jadi ia memilih untuk menyembunyikan mereka.

Setelah memindahkan Sang putri dan mempercayakannya pada Tarum, Thistle memilih untuk tinggal, ia beralasan pada Demelza harus menengok Ayden terlebih dahulu di Mansion Taranesse sebelum pergi.

Tentu itu adalah kebohongan, ia tidak mungkin pergi menyelamatkan diri sementara banyak sekali pekerja di dalam Istana yang terancam bahaya.

Karena Tarum sudah mendapat tanggung jawab untuk melindungi Ibu Suri dan Putri, ia harus tinggal untuk melindungi semua orang.

Tarum mengatakan Istana Ibu Suri yang memiliki pelayan paling banyak akan diurusnya, jadi Thistle memulai dengan Istana Putri.

Jika sesuai dengan perkiraannya, sebentar lagi Ayden dan Althare pasti akan tiba di Istana. Beberapa saat yang lalu ledakan pertama terdengar.

Mereka yang berada di mansion Taranesse pasti dapat mendengarnya dengan jelas dan tahu itu adalah pertanda buruk, jadi ia tidak terlalu khawatir.

Thistle berlarian kecil kearah pintu utama istana putri untuk pergi ke Istana raja karena disana juga banyak sekali pelayan yang harus diselamatkan.

Namun, belum sampai Thistle dapat melihat pintu keluar ledakan selanjutnya terdengar.

BOOM !! BOOM !! BOOM !!

Ledakan kali ini terdengar lebih keras sampai tanah yang Thistle injak bergetar kuat, dan ledakan itu tidak terjadi sekali namun berkali-kali secara beruntun.

Thistle yang terkejut segera berlari dengan cepat keluar melihat apa yang terjadi, ledakan kali ini sangat berbeda dengan ledakan sebelumnya.

Saat sampai didepan, Thistle melihat para pelayan dari Istana Pangeran Hazelton berhamburan keluar, mereka pasti mengira itu adalah gempa bumi.

Tidak lama kemudian angin berhembus dengan kencangnya menerpa daratan, Thistle mendongak, padahal cuacanya cerah sekali.

"Angin yang terasa seperti badai ini," gumam Thistle, saat ia menyadarinya, para pelayan yang tadi berhamburan keluar segera masuk kembali kedalam bangunan.

Itu lebih baik tentu saja, karena apapun itu, bahaya akan datang dari luar.

Saat Thistle melangkah dengan sulitnya kearah istana raja, suara yang sangat ramai terdengar. Seperti teriakan orang-orang semakin mendekat.

Thistle terdiam sembari menajamkan pendengarannya, seiring dengan suara gemuruh seperti gerombolan orang yang datang, energi sihir merayap memenuhi setiap sudut tempat itu.

"Ini buruk," ucap Thistle kemudian segera berlari kearah istana raja sampai sesuatu menghentikannya.

Seekor burung raksasa dengan bulu berumbai berwarna hitam pekat dengan energi aneh menyambar Thistle, sontak Thistle meronta berusaha melepaskan diri.

Anehnya, ia sama sekali tidak bisa meraih kaki burung yang sekarang mencengkeram kedua bahunya. 

Tangannya menembus begitu saja saat berusaha meraihnya, sihir yang dilancarkannya pun sama sekali tidak mempengaruhi burung raksasa itu.

Saat Thistle masih meronta-ronta berusaha melepaskan diri, tiba-tiba burung itu menurunkannya di balkon paling atas Istana Raja yang memperlihatkan Istana Crimson dan Tuscan milik Earlene dan Hazelton.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Eternal WinterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang