Bagian 39. 'Berita Dari Timur : Pengendali Elemen Misterius'

89 8 0
                                    

Selama beberapa saat ruangan itu sunyi, tidak ada bunyi apapun yang tedengar kecuali dentingan jam besar di pojok ruangan itu.

Kelima orang disana menatap Althare yang pandangannya masih lurus kearah Zeldris, kelimanya bertanya-tanya apa tanggapan yang akan dikatakan Althare terkait pernyataan yang baru saja Zeldris sampaikan.

Bagi Dantevale sendiri, menerima bantuan apapun dalam situasi seperti ini tentu akan menguntungkan, karena satu-satunya aliansi yang mereka punya hanya Putri Earlene dan para pengikutnya.

Sedangkan sampai saat ini mereka tidak tahu sebesar apa kekuatan yang disiapkan oleh pihak lawan.

Namun jika saja Zeldris benar-benar menawarkan bantuan dan mereka menerima bantuan itu, itu artinya Dantevale dan Zeldris telah melanggar perjanjian antar dua negara.

Dan yang menjadi masalah utamanya adalah, Althare merupakan salah satu orang yang ikut menandatangani perjanjian besar itu.

"Saya cukup yakin Anda tidak pernah tertarik dengan politik Kerajaan lain," ucap Althare, itu adalah kalimat terbaik yang dapat Althare ucapkan saat ini.

"Sebelumnya memang iya" ucap Zeldris kali ini benar-benar akan menyampaikan tujuannya datang ke utara.

"Saya tidak akan peduli sampai akhir, jika saja mereka tidak mencuri milik Saya," lanjut Zeldris.

Althare mengernyit, pun Si kembar yang duduk bersebelahan.

Ayrece sudah akan bertanya jika saja Ayden tidak berucap "Pedangnya," gumam Ayden.

Althare dan Ayrece menoleh menatap Ayden "Mereka mencuri pedang Naga Hitam darimu," ucap Ayden kepada Zeldris.

Dengan tenang, Zeldris mengangguk mengiyakan kalimat Ayden.

Saat pertama kali melihatnya tadi, Ayden sempat membatin mengapa Zeldris tidak membawa pedangnya, padahal ia adalah orang yang tidak bisa berada jauh dengan pedangnya itu.

Pedang Naga Hitam dan kedua pedang terkuat lainnya adalah pedang dengan energi besar yang hanya bisa digunakan oleh orang-orang tertentu.

Dan selama seratus tahun terakhir pedang itu telah menjadi milik Cadnezar, digunakan turun temurun oleh keturunan paling layak Raja Cadnezar.

Namun, karena seharusnya pedang tersebut tidak dibuat untuk benar-benar dimiliki satu orang maka Cadnezar sekalipun tidak dapat menuntut pengembalian pedang itu.

Jadi siapa saja yang bisa mengambil pedang itu dan menggunakannya, maka ia akan menjadi pemiliknya.

Althare pun berpikir itu cukup gila karena pada dasarnya Zeldris memiliki energi yang sangat cocok dengan pedang Naga Hitam.

Dan bukan hal yang mudah untuk mengambil pedang itu dari pemiliknya.

Bahkan jika pedang itu tidak menghendaki pemilik barunya, ia akan kembali dengan sendirinya ke pemilik lamanya.

Kesimpulannya jika mereka sampai bisa mengambilnya pasti ada seorang yang mampu mengendalikan energi pedang itu dan menariknya agar ia dapat menjadi pemilik pedang itu.

"Bagaimana Anda bisa kehilangan pedang itu ?" tanya Althare.

Zeldris menoleh menatap Gingee yang duduk di sofa sebelah kanannya, Gingee mengangguk kemudian tangan kanannya terangkat.

Ia memposisikan telapak tangannya diatas kemudian menggerakkan jari jemarinya secara perlahan.

"Yang Mulia Pangeran bilang saat ia terbangun sekelilingnya gelap, terus seperti itu sampai beberapa jam, sampai kemudian beliau merasa seperti dikelilingi oleh kaca yang pecah tiba-tiba," ucap Gingee.

Eternal WinterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang