"Dan yang ini aaah putera pertama Marquess Gaston. Hhmm namanya Tuan Brian um bukan Barner Ruzellaim atau Barnes Ruzellaim ?" ucap Ayrece seraya menunjuk satu persatu lukisan diatas meja, ia sedang dalam pelajaran menghafal nama-nama bangsawan tinggi.
Sebenarnya Ayrece merasa ini tidaklah penting belum lagi ia selalu mengalami kesulitan dalam menghafal nama orang, namun menurut Stephan yang menyarankan penambahan pelajaran ini, menghafal nama-nama bangsawan tinggi sangat penting.
Madam Shirley yang kini menghela napas berat seraya memasang senyum yang dipaksakan itu pun berkata pelajaran ini sangat penting mengingat Ayrece akan segera melakukan debutnya.
Ayrece menatap Madam Shirley tersenyum, melihat ekspresi wajahnya itu kelihatannya Ayrece sudah melakukan kesalahan padahal menurutnya ia sudah menyebutkan nama-nama dari orang-orang Ruzellaim dengan benar.
"Putera Pertama Tuan Marquess adalah Tuan Bancroft Nona, tolong jangan menggantin-ganti nama orang lain seperti itu," ucap Madam Shirley berusaha menahan amarahnya.
Dengan wajah sedikit cemberut Ayrece mengangguk, ia tidak dengan sengaja mengganti nama orang. Mau bagaimana lagi jika ia memang memiliki kesulitan menghafal nama orang.
Ayrece menatap wajah-wajah diatas perkamen dihadapannya, ia sedang ada di halaman keluarga Marquess Ruzellaim. Matanya terjutu pada satu-satunya anggota keluarga perempuan yang tersisa di Ruzellaim, Morgan Ruzellaim, anak terakhir dari Marquess, ia terlihat berbeda dengan Ruzellaim lain yang memiliki rambut merah.
"Saya akan memberi waktu pada Anda tigapuluh menit untuk menghafalnya lagi, silahkan mulai dihafal," ucap Madam Shirley seraya membuka lukisan lain yang terdapat nama dibawahnya lalu meraih buku Menilik Kehidupan Bangsawan Timur yang akhir-akhir ini ia baca kemudian duduk di sebelah jendela membiarkan Ayrece memulai hafalannya.
Ayrece menghela napas menatap lukisan orang-orang di sebuah perkamen besar membentuk seperti peta konsep mengalir yang menunjukkan kedudukan mereka,
ia menatap lukisan orang-orang dari keluarga Duke Vatillian yang terlihat sama dengan Georgia.
Rambut hitam dan mata merah tua yang terlihat keruh, berdasarkan banyak buku yang Ayrece baca tentang keluarga itu Ayrece dapat menyimpulkan bahwa bagi keluarga itu wanita hanya akan berguna jika dapat dinikahkan dengan keluarga berpengaruh.
Hal itu berlaku sampai saat ini mengingat bahwa adik perempuan dari Duke Jefford yang dinikahkan dengan Raja Anastasius dan Anak pertama dari Duke Jefford yang dinikahkan dengan Putera Pertama Count yang sekarang katanya menjabat sebagai pejabat penting di istana.
"Cih, padahal penyihir terkuat mereka adalah wanita," gumam Ayrece lalu menurunkan pandangannya dan fokus pada keluarga Tortarent. Baru beberapa saat tadi Ayrece mengetahui bahwa pemimpin dari keluarga itu bukanlah anak pertama.
Countess Letticia Tortarent adalah anak kedua, Faustus Tortarent yang merupakan anak pertama adalah seorang Menteri Keuangan Kerajaan Brechordon, suami dari adik kedua Jefford Vatillian.
Rosalind Vatillian, mendiang isteri dari Faustus juga merupakan seorang penyihir, kabarnya hal itulah yang menyebabkan Count sebelumnya mewariskan gelarnya pada anak keduanya karena ia tidak ingin seseorang dari Vatillian mendapat gelar Countess Tortarent.
'Jika dilihat lagi Vatillian masih memiliki satu anak perempuan yang belum menikah ya' batin Ayrece menaikkan pandangannya lagi menilik gambar orang-orang dari keluarga Vatillian.
"Bellanca Vatillian, ia seumuran denganku," gumam Ayrece entah mengapa merasa iba, ia dibesarkan untuk kemudian diserahkan pada keluarga lain seolah hanya itulah satu-satunya pilihan hidupnya, tiba-tiba Ayrece jadi penasaran orang seperti apa Lady Bellanca itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Winter
Fantasy15 tahun adalah waktu yang Ayrece habiskan tanpa mengetahui siapa dirinya sebenarnya, ia hanya terus berkelana dengan seorang gipsi yang ia panggil bibi. Namun secara tiba-tiba, saat ia datang ke sebuah tempat dimana salju tidak pernah meleleh, ia m...