Setelah Morgan menyelesaikan kesaksiannya mengenai kematian Raja, ruangan menjadi sangat hening. Semua orang terlihat larut dalam pikiran mereka masing-masing.
Ayrece yang sedari tadi begitu tenang mendongak menatap Morgan, ia terlihat belum selesai dengan kesaksiannya.
"Baiklah, terimakasih atas kesaksian Anda, Lady, Anda bisa kembali duduk," ucap Althare.
"Tunggu, masih ada yang ingin Saya sampaikan," ucap Morgan membuat semua orang kembali memperhatikannya.
"Saya bahkan belum mengatakan hal ini kepada Sir Nevaeh," ucap Morgan.
Ia berniat menyampaikan hal ini secara langsung ke Althare, namun karena situasinya sudah seperti ini ia akan menyampaikannya sekarang.
Semua orang bersiap mendengarkan kalimat Morgan setelahnya.
"Sebelumnya Saya mendengar pembangkitan kekuatan tanpa izin yang dilakukan oleh Vatillian disini," ucap Morgan menatap Demelza.
"Mereka membangkitkan kekuatan Pangeran Osmond, tidak, bahkan Saya tidak yakin itu Pangeran Osmond atau bukan, auranya sangat gelap," ucap Morgan.
Ayrece dan Ayden saling tatap begitu mendengar nama Osmond.
"Hanya ada satu kata yang dapat menjelaskan aura itu, yaitu iblis," ucap Morgan.
Kembali lagi, semua orang berbisik-bisik begitu Morgan menyelesaikan kalimatnya.
"Mungkin kita bisa membicarakan tentang hal itu dengan Sir Nevaeh nanti Lady," ucap Althare kemudian, membuat seisi ruangan kembali senyap.
Kurang lebih semua orang mengerti situasi saat ini, pihak lawan terpecah belah dan muncul kubu baru yang berniat menguasai segalanya.
"Mungkin beberapa dari Anda berpikir ada pihak yang berkhianat dan membuat kubu baru," ucap Althare memulai.
"Namun tidak, kubu ini sudah ada sejak semua masalah ini dimulai, semua dimulai dari mereka, invasi monster, pembajakan Valjakutse, pembunuhan salah satu orang Dantevale, rencana pembunuhan Raja, itu berasal dari mereka,"
Althare sedikit tidak yakin saat mengatakan 'mereka', ia masih skeptis semua hal itu dilakukan banyak orang. Tidak mungkin kelompok itu bergerak merencanakan banyak hal tanpa terlihat sedikitpun olehnya. Dengan kata lain, Althare berasumsi itu semua dilakukan oleh satu orang atau setidaknya tidak lebih dari tiga orang.
Althare menoleh menatap Stephan yang berdiri disebelahnya dengan sebuah nampan. Di atas nampan itu terdapat sebuah busur dan anak panah.
"Mungkin Lady Morgan akan mengenali busur ini, Countess akan mengenali anak panah ini, dan beberapa dari Anda pasti merasakan sihir hitam yang sangat kuat dari masing-masing benda ini," Althare menaruh dua benda itu diatas meja.
"Dua tahun lalu, selama satu bulan berturut-turut, setiap harinya, akan ada beberapa pemburu yang membawa dua benda ini dengan sihir yang sama, dan tujuan mereka adalah memburu winter phoenix, Saya yakin Anda sekalian mengetahui hewan seperti apa winter phoenix tersebut,"
Baik itu Morgan, Letticia, dan ketiga penyihir disana terlihat cukup terkejut.
Dengan itu, tujuan musuh yang menginginkan perpecahan antar dua keluarga terbukti dengan sangat jelas.
"Jadi menurut Anda sekalian langkah pertama apa yang bisa kita ambil untuk melawan balik ?" Althare melihat sekelilingnya menunggu jawaban.
Hening untuk beberapa saat, semua orang tengah berpikir.
Sampai saat dimana Countess Letticia mengangkat tangannya rendah, semua orang menatapnya.
Althare mengangguk mempersilahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Winter
Fantasia15 tahun adalah waktu yang Ayrece habiskan tanpa mengetahui siapa dirinya sebenarnya, ia hanya terus berkelana dengan seorang gipsi yang ia panggil bibi. Namun secara tiba-tiba, saat ia datang ke sebuah tempat dimana salju tidak pernah meleleh, ia m...