Bagian 72 (2). Kisah Tengah Hari: Kebenaran Ramalan Sang Ratu

88 12 0
                                    

Menjelang tengah hari, suasana di kastil Dantevale semakin ramai. Itu karena kedatangan para kesatria wanita Tortarent yang terasa sangat tiba-tiba.

Oleh karena itu Ayrece harus membuka pelindung sementara sekitar duaratus pasukan itu berbaris memasuki Dantevale.

"Maaf sudah membuat kalian menunggu," ucap Ayrece seraya mendudukkan diri di sofa ruang tamu bangunan utama di kastil Dantevale.

Disana, Hagan, Arthelarius, Faramond, dan Osmond duduk menunggunya.

Morgan yang datang bersama Ayrece ikut duduk disampingnya. Meskipun ia kurang yakin apa yang membuatnya diundang di pertemuan ini.

"Lady menjadi sibuk sekali karena rencana mendesak ini, seharusnya Saya yang meminta maaf," ucap Hagan.

Ayrece menggeleng kecil,  rencana ini berawal dari Ayahnya sendiri jadi sebenarnya yang direpotkan disini adalah Hagan.

Di rencana baru yang masih akan dilakukan ini, Ayrece perlu pergi ke Ibukota untuk menyusul Ayden dan Althare.

Oleh karena itu Arthelarius diperlukan disini. Para penduduk di Lancos yang tiba beberapa saat yang lalu juga bagian dari rencana ini, meskipun Ayrece kurang yakin tujuannya.

Ruangan itu hening untuk beberapa saat, hanya terdengar suara dentingan cangkir teh. Sampai Arthelarius memulai kalimatnya.

"Apa tidak ada yang ingin kalian tanyakan ?" tanyanya menatap Ayrece, Faramond, Osmond, dan Morgan yang duduk bersebelahan di kursi panjang.

Keempatnya saling tatap, sebenarnya mereka bukannya tidak memiliki pertanyaan sama sekali. Hanya saja mereka tidak yakin apa pertanyaan yang mereka miliki perlu ditanyakan.

Tentang rencana ini, semua telah tersusun rapih dan disampaikan oleh Hagan dengan sangat baik.

Mulai dari keempatnya yang perlu pergi ke Ibukota, perang yang akan terjadi di sana, apa yang harus mereka lakukan disana, semua sudah tersimpan dengan baik di kepala mereka.

Yang menjadi pertanyaan adalah hal-hal sepele seperti keikutsertaan Hagan dan Arthelarius, bagaimana mereka bisa tahu tentang perang ini, dan kenapa Althare perlu menyembunyikan  rencana ini.

Dan satu hal lagi yang menjadi  pertanyaan besar bagi Ayrece. "Mmmm.." Ayrece bergumam seraya mengangkat tangannya rendah, ia terlihat ragu.

"Katakanlah, Lady," ucap Hagan mempersilahkan.

"Apa menurut Anda kami bisa menjalankan rencananya dengan baik ?" tanya Ayrece. 

Itu adalah pertanyaan yang paling masuk akal baik bagi Ayrece maupun kertiga orang yang akan berangkat menjalankan tugas mereka itu.

Alasannya amat sangat sederhana, mereka masih sangat muda. 

Jika dibandingkan dengan para pasukan winter ark, kesatria wanita Tortarent, pasukan Ruzell, penyihir Vatillian, maupun pengendali elemen Dantevale mereka hanyalah anak-anak.

Di situasi yang memungkinkan akan ada perang ini, tentu saja mereka ingin terjun langsung dan membantu.

Namun, melihat rencana yang menjadikan mereka sebagai pemeran penting itu membuat mereka menjadi sedikit skeptis.

'Apa aku cukup bisa dipercaya ? Apa aku cukup kuat untuk ikut andil ? Apa rencana ini dapat berhasil dengan aku sebagai titik utamanya ?' 

Pertanyaan-pertanyaan itulah yang saat ini mereka pikirkan.

Hagan terdiam setelah mendengar kalimat itu, kemudian ia menoleh menatap Arthelarius yang  tengah menaruh cangkir tehnya di meja.

"Itu adalah pertanyaan yang tidak buruk," ucap Arthelarius.

Eternal WinterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang