Bagian 65. 'Pengkhianatan Dan Kesetiaan'

70 10 0
                                    

Udara malam di musim semi itu terasa sangat sejuk, angin kencang berhembus menerpa puncak menara utara Istana Brechordon.

Langit malam Ibukota dipenuhi aurora yang belum pernah terlihat di sana sebelumnya.

Tentu saja, Barden bukanlah wilayah utara yang dingin. Jika bukan karena sihir Althare, para warga Ibukota yang kini memenuhi jalanan sembari mendongak menatap langit itu tidak akan bisa melihat pemandangan menakjubkan seperti saat ini.

Malam itu, setelah mendengar kejadian di ruang pertemuan dari Faustus, Georgia langsung mendaki ke puncak menara utara.

Ia merasa seseorang akan menemuinya disana jika ia berada disana.

Ia melongok kebawah sembari menunggu. Dibawah sana suasana masih cukup ramai meskipun waktu sudah sangat larut.

Kedatangan Earlene dan Demelza bersama satu batalion prajurit Istana yang lama menetap di Dantevale membuat semua orang jadi sibuk.

Pun para penyihir, mereka sibuk membersihkan semua yang ada di rumah kaca dan labolatorium karena kedatangan Demelza.

Selama kepergian Demelza, Georgia mengatur semua pekerjaan penyihir Istana tentu saja atas perintah dari Faustus.

Mereka mengembangkan banyak sekali sihir untuk persiapan perang.

Hanya dalam beberapa hari kepergian Demelza suasana menara sihir dan rumah kaca sudah sangat berubah.

Ditambah lagi Osmond palsu yang setiap hari mendatangi labolatorium, energinya yang gelap dan suram sudah memenuhi menara sihir sekarang.

Setiap kali memiliki kesempatan ia selalu berada di dekat Georgia, membuatnya seolah bekerja dengan bilah pedang terpatri di lehernya.

Jadi mau tak mau ia harus mengerjakan semua sesuai perintah Faustus.

Meskipun bukan seorang penyihir, Faustus mengetahui banyak sekali tentang sihir gelap, terutama sihir-sihir yang sudah dilarang di seluruh benua.

Ia bahkan menguasai sihir sederhana dengan memanfaatkan item sihir.

Tidak hanya sihir sederhana, ia juga dapat melakukan sihir rumit seperti teleportasi dengan item sihir langka yang entah didapatnya darimana.

Mungkin kemampuannya itu ia dapatkan karena lama sekali mengabdi pada penyihir agung Helena, atau mungkin karena alasan lain.

Salah satu sihir paling dilarang yang selama berhari-hari Georgia kerjakan dibawah tekanan. Ia ingin orang yang akan menemuinya tahu akan hal tersebut.

Meskipun hal ini terkesan sangat aneh, namun ia yakin orang itu benar-benar akan datang.

Dan benar saja, tidak lama kemudian seseorang datang.

Ia bukan datang dari arah tangga darurat diluar menara ataupun dari dalam menara, namun dari ujung balkon.

Seolah angin membawanya menaiki menara tersebut, dengan santai ia menapakkan kakinya di balkon dimana Georgia berada.

Dengan raut muka marah yang jarang Georgia lihat sebelumnya ia melangkah mendekatinya.

"Ide siapa Ratollen itu ?" ucapnya dengan suara rendah dan nada marah.

Althare datang dengan kemarahan yang sudah memuncak, Georgia dapat mengerti itu. Ekspresinya sangat kontras dengan saat mereka bertemu didepan ruang pertemuan.

"Duke Jefford," jawab Georgia.

Setelah mendengarnya, Althare segera berbalik arah, tentu saja ia akan menghampiri orang yang telah membuat prajuritnya menderita itu.

Eternal WinterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang