Angin malam di musim semi berhembus dengan perlahan melewati kerumunan orang-orang yang berjalan tergesa-gesa dengan membawa spanduk-spanduk yang sudah mereka tulisi.
Faramond memperbaiki tudung jubahnya agar lebih menutupi wajahnya, ia mempercepat langkah kakinya.
Setelah tiga hari ia berada di Ibukota, ia sama sekali tidak memberitahu Ayahnya, dan ia berniat terus bersembunyi untuk waktu yang lama.
Pagi ini, pengumuman pengangkatan Osmond menjadi Raja sudah menyebar luas ke seluruh sudut Brechordon.
Dengan bantuan seorang mata-mata ia bisa tahu banyak hal yang telah terjadi di Istana, seperti fakta bahwa yang akan diangkat menjadi Raja bukanlah Osmond melainkan saudara kembarnya.
Berita itu begitu tiba-tiba hingga membuat semua orang kebingungan, mereka bahkan belum selesai berduka setelah kehilangan Raja mereka sebelumnya.
Jalanan Ibukota mungkin terlihat sepi, kebanyakan rakyat tidak berani menyuarakan pendapat mereka mengenai keputusan dewan menteri tersebut.
Namun di banyak gang-gang kecil di pinggiran Ibukota, mereka diam-diam memasang spanduk menolak Osmond menjadi Raja.
Spanduk-spanduk itu dipasang di jalanan, di kantor-kantor pemimpin daerah dan di banyak fasilitas umum.
Bahkan sore tadi banyak prajurit dari kerajaan yang dikerahkan untuk menertibkan rakyat.
Faramond berjalan berbelok ke sebuah gang yang terlihat sangat sepi.
Tempat itu belum terjamah prajurit, gang kecil dengan bangunan-bangunan besar dan lampu temaram itu cukup sulit diakses bahkan oleh para prajurit Istana.
Karena kebanyakan bangunan disana adalah milik orang penting seperti kantor guild milik Tortarent, gudang penyimpanan Dantevale di Ibukota, dan banyak bangunan lain yang beberapa tidak diketahui pemiliknya.
Sudah merupakan rahasia umum bahwa tempat itu bukan tempat sembarangan, hanya beberapa orang yang bisa memasuki tempat itu.
Seolah ada sebuah sihir pelindung tak kasat mata yang hanya bisa dilewati oleh orang-orang tertentu.
Dan tentu saja bahkan banyak orang yang menghindari tempat itu, karena banyaknya isu-isu tidak megenakkan seperti perdagangan manusia dan perbudakan.
Gang kecil di pinggiran Ibukota itu disebut dengan Mestyn crossworld atau Mestyn Alley, tempat itu tidak hanya dikunjungi penduduk Ibukota maupun penduduk Brechorodon lainnya, namun banyak dikunjungi orang-orang dari berbagai tempat di benua.
Kebanyakan bisnis gelap berlangsung disana, seperti kasino, tempat lelang ilegal, dan satu yang saat ini hendak Faramond datangi, yaitu rumah hiburan.
Faramond berhenti sejenak didepan bangunan rumah hiburan yang cukup besar itu, ia merogoh saku jubahnya kemudian mengeluarkan sebuah topeng.
Seraya berjalan memasuki tempat itu, ia memasang topeng tersebut.
Saat ia menyibak sebuah tirai merah yang menutupi pintu utama, dua orang berpostur tinggi besar menghadangnya.
Di balik dua orang itu terdapat pintu lain yang cukup besar "Identitas Anda," ucap salah satu dari mereka.
Faramond merogoh lagi saku jubahnya kemudian mengeluarkan sebuah kepingan emas berbentuk bulat dengan diameter sekitar sepuluh sentimeter.
Seketika kedua orang tersebut saling pandang kemudian membungkuk memberi salam "Selamat datang kembali, Tuan," ucap mereka.
"Maafkan kami karena sudah menghadang," ucap mereka kemudian membukakan pintu, Faramond tidak begitu peduli karena sepertinya dua orang itu orang baru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Winter
Fantasía15 tahun adalah waktu yang Ayrece habiskan tanpa mengetahui siapa dirinya sebenarnya, ia hanya terus berkelana dengan seorang gipsi yang ia panggil bibi. Namun secara tiba-tiba, saat ia datang ke sebuah tempat dimana salju tidak pernah meleleh, ia m...