Bagian 43. 'Tersebarnya Berita Perang'

83 9 0
                                    

Bagian Barat Brechordon,

Pusat Kota Ruzellaim

"Berita dari Ibukota hari ini ! perang antara dua keluarga sudah pecah ! Ayo ayo ! beli korannya !" pekikan suara remaja penjual koran mengundang kerumunan orang yang datang berbondong-bondong mendekatinya.

Remaja itu berdiri di sebuah bangku dengan setumpuk koran ditangannya, dengan wajah senang ia memberikan koran itu kepada tangan-tangan yang mengulur kepadanya kemudian ia mendapat imbalan atas koran tersebut.

Bahkan di wilayah Ruzellaim yang tenang pun, berita itu mengguncang setiap sisi kota. Orang-orang tak henti-hentinya membicarakan tentang perang yang mungkin saja akan terjadi.

Mereka menebak-nebak, siapa yang akan menang nantinya, kemudian jika salah satu dari keluarga ternama itu hancur apa yang akan terjadi.

Mengingat keduanya adalah keluarga yang sangat berpengaruh di Brechordon.

Bagi orang-orang yang ada diluar wilayah kedua duchy itu, mungkin itu hanya akan menjadi cerita yang mereka tunggu akhirnya.

Namun bagi para penduduk kedua duchy, perang itu sama saja seperti mimpi buruk bagi mereka.

Karena bagaimanapun juga, pihak yang selalu dirugikan dengan adanya perang adalah penduduk.

Zeldris yang telah melakukan perjalanan dari Dantevale ke Ruzellaim merasakan perbedaan yang sangat kontras antara dua wilayah.

Meskipun Ayden mengatakan bahwa sepanjang bulan ini Dantevale akan menerima banyak sinar matahari dan cuaca yang bagus, Zeldris tidak dapat merasakan keantusiasan penduduk seperti saat ia melewati Ruzellaim.

Zeldris mengira-ngira mungkin saat ini kondisi Vatillian sama dengan Dantevale, belum lagi kabarnya penjagaan di wilayah itu dipindahkan seluruhnya ke Ibukota.

Dan sampai saat ini pun tidak ada tanggapan dari pihak Istana, padahal kabar bahwa seorang dari Dantevale terbunuh di Istana sudah menyebar kemana-mana.

Banyak yang mengatakan bahwa Raja sebenarnya berada di pihak Vatillian mengingat Ibu kandungnya merupakan orang Vatillian.

Namun banyak pula yang mengatakan bahwa Raja sedang menunggu kedua keluarga melakukan perang dan menyaksikan keduanya sama-sama hancur.

Akibat tidak adanya tanggapan resmi sangat banyak rumor yang beredar.

Zeldris menatap sebuah permata ditangannya, Ayrece menitipkan permata itu padanya dengan sebuah janji suatu saat ia akan datang langsung ke Cadnezar untuk mengambilnya.

Itu adalah permata yang pernah Ayrece beli di pertemuan ketiga mereka.

Sepasang permata kosong tipe safir yang juga menarik perhatian Zeldris waktu itu.

Zeldris menghela napas kecil saat mengingat wajah sedih Ayrece waktu memberikan safir itu padanya.

Ia sedikit menyesal harus pergi disaat-saat sulit seperti itu.

"Yang Mulia !" panggil seorang gadis. 

Zeldris menoleh menatap Lady dengan rambut coklat panjang yang diikat kebelakang, kedua tangannya memegang sebuah koran yang baru ia beli.

Melihat pakaiannya yang jadi tidak rapi, ia sepertinya baru saja menerobos kerumunan orang-orang itu untuk mendapatkan satu koran.

Dia adalah alasan Zeldris datang ke Ruzellaim, "Kenapa kau merepotkan diri sendiri seperti itu ?" tanya Zeldris seraya menyimpan safirnya kembali.

"Terlalu banyak berita yang saya lewatkan selama berada di penjara itu," ucap gadis itu.

Ia membentangkan koran ditanyannya dan mulai membaca keras-keras judul berita utama yang dicetak besar sekali.

Eternal WinterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang