Bagian 78. 'Perang Dimulai: Lautan Mayat Hidup'

61 14 0
                                    

"Hosh..hosh..hosh.."

Kheehkkk !!

"Sial ! Berapa banyak sih mereka ?!"

Seruan itu menggema diantara suara geraman para mayat hidup yang tidak ada habisnya, terus datang bagaikan semut yang melihat tumpukan gula.

Ayrece menoleh sekilas menatap Bancroft, ia tidak berhenti mengomel dan memaki. Meskipun kemampuan pedangnya lebih bagus dari dugaan Ayrece, ia sangat terganggu dengan omelan yang tak ada hentinya itu.

"Katanya masih ada dua ribu prajurit disini, mana semuanya ?!" seru Faramond geram, tangannya sibuk meluncurkan serangan.

Beberapa saat lalu sebelum ini semua terjadi, ia menujukan teleportasinya ke dekat kamp militer dan membawa empat orang itu kesana, karena ia berpikir itu akan menjadi tempat yang lebih dulu bersih.

Morgan yang sedari tadi sibuk menyerang dengan pedangnya sesekali mencuri pandang kearah bangunan-bangunan besar di Istana.

Gabungan tentara winter ark dan Ruzell kira-kira akan tiba sekitar satu jam lagi.

Karena Faramond tidak bisa memindahkan orang sebanyak itu dan Jasper harus kembali ke Dantevale untuk memulihkan energinya.

Jadi gabungan tentara itu hanya mengandalkan kuda mereka untuk menuju ke Istana dari perbatasan utara.

Sebenarnya, mereka harus memakan waktu lebih lama karena satu-satunya jalur yang bisa mereka lalui adalah pusat kota, dan saat ini pasti ada evakuasi besar-besaran disana.

"Tidak bisa begini, kita akan kehabisan tenaga jika terus seperti ini !" seru Morgan.

Morgan benar, meskipun hanya dengan sekali tebas para mayat hidup itu bisa dikalahkan, jika jumlah mereka sebanyak itu mereka tetap akan kewalahan.

Sementara saat ini Ayrece belum bisa menghubungi Ayden, dan Morgan sama sekali tidak merasakan keberadaannya.

"Sial !" kini Ayrece ikut memaki, ia jadi khawatir akan orang-orang yang seharusnya berada di sini tapi mereka malah tidak menemukannya.

Althare, Ayden, Thistle, Theodore, Esthella, mereka semua harusnya berada disini.

"Apa kau tidak melihat energi siapapun ?" tanya Bancroft pada Morgan, ia berhasil mendekatinya setelah mendapatkan bantuan dari Balgh.

"Sihir hitam yang memenuhi tempat ini mengaburkan pengamatanku," ucap Morgan.

"Tapi istana Ratu disana terlihat cukup aneh,"lanjutnya.

Ayrece menjatuhkan pedang es nya yang langsung melebur sebelum mengenai tanah, kemudian ia menghempaskan tangannya kedepan dan membekukan gerombolan mayat hidup yang berada didepannya sehingga ia memiliki sedikit waktu untuk berbalik dan menatap istana Ratu.

Ia tidak merasakan keanehan yang dimaksud Morgan, "Apa maksudnya aneh ?" tanya Ayrece sebelum kembali berbalik dan memunculkan pedang es nya, menebas satu persatu mayat hidup yang mendekatinya.

"Seperti sesuatu yang berlawanan dengan sihir gelap ini, saya tidak tahu itu hal baik atau malah sebaliknya," jelas Morgan.

"Jika tidak melihatnya langsung kita tidak akan tahu, Tuan penyihir apa Anda masih bisa memindahkan kami ?"

Faramond menatap sekilas kearah Ayrece kemudian dengan tenang menjawab "Serahkan saja pada saya, semua merapat !"

Kelima orang itu mundur secara perlahan sehingga lengan mereka hampir bersentuhan, dan sekejap kemudian asap kemerahan mengitari mereka.

Hanya dalam satu kedipan mata mereka sudah berada di tangga paling atas menuju ke pintu utama Istana Ratu.


Eternal WinterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang