Bagian 72 (1). 'Kisah Tengah Hari: Dendam Penjahat Besar'

49 4 0
                                    

Pagi itu adalah kali pertama Ayrece menjamu tamu dari luar duchy sendirian.

Itu hal baru bagi Ayrece namun ia bisa menjalaninya dengan sangat baik, mungkin itu juga karena tamunya yang sangat ramah.

Arthelarius juga banyak bercerita tentang Dantevale di masa kepemimpinannya, masa kecil Althare, ia juga sempat menyinggung kastil yang  memiliki banyak sekali perubahan.

Arthelarius mengatakan, selama ia pergi dari kastil, istrinya yaitu Grand Duchess Anne selalu mengetahui keberadaanya.

Ia beberapa kali mengunjunginya tanpa pemberitahuan.

Dan terakhir kali ia melihat Althare adalah saat hari kelahiran si kembar, hanya keduanya yang tahu tentang pertemuan itu.

Mereka juga membahas tentang hasil dari perundingan dewan bangsawan dan dewan menteri.

Bahkan Hagan sempat mengungkapkan prediksinya atas kemungkinan yang akan terjadi karena dampak dari keputusan perundingan.

Waktu sarapan itu terasa sangat panjang karena perbincangan mereka, Ayrece sempat menangis tersedu-sedu didepan dessert nya karena cerita masa muda Althare.

Saat matahari mulai naik, Arthelarius mengabarkan bahwa beberapa orang dari Lancos akan datang.

Ayrece yang tidak terlalu mengerti kenapa para penduduk Lancos turun ke duchy hanya mengiyakan, karena sebelumnya Ayden sempat mengabarkan pada mereka bahwa pesta ulang tahun si kembar mungkin akan diundur.

Mantan Grand Duke itu pergi bersama dengan Stephan untuk menyiapkan sambutan karena kabarnya Jane, Sang tetua juga akan datang.

Sementara itu Ayrece tengah menemani Hagan dan Faramond melihat-lihat rumah kaca.

"Semuanya terlihat terawat meskipun Nyonya Martinez tidak ada," ucap Hagan menyentuh salah satu dedaunan berduri halus dengan warna merah terang dihadapannya.

Ayrece menatap Hagan, sedari tadi ia memeriksa dan hanya menyentuh apa yang aman untuk disentuh, seolah ia sudah tahu banyak tentang tanaman disana.

"Saya dan Ayden merawat semuanya, Gingee juga banyak membantu," ucap Ayrece santai.

"Dia itu cukup terkenal," sahut Faramond yang berada sedikit jauh dari mereka, Ayrece menoleh menatapnya.

"Ia sempat menjadi pengajar sementara di salah satu kelas akademi di Cadnezar, orang yang digantikannya itu guru besar dan ia memuji bahwa Gingee adalah penyihir hebat," ucap Faramond.

Ia sempat terkejut saat menerima kabar bahwa Gingee bergabung dengan Dantevale.

"Seorang pengajar ya," gumam Ayrece, merasa itu adalah hal yang masuk akal karena penjelasan Gingee akan banyak hal sangat mudah dimengerti.

Itulah kenapa Ayrece yang mudah penasaran dan sering sekali bertanya sangat menyukainya.

Setelah selesai melihat-lihat mereka beristirahat di kursi-kursi yang ditaruh melingkari meja bulat dipinggir kolam ikan.

Sudah ada teh hangat dan banyak camilan yang disiapkan diatas meja bundar itu.

"Hortensianya sangat banyak," gumam Faramond melihat Hortensia yang mengelilingi kolam dan ditata rapi di pintu masuk rumah kaca.

"Itu adalah tanaman favorit Ibu Saya," ucap Ayrece.

Ia mengalihkan pandangannya kearah Hagan yang tengah memperhatikan ikan-ikan keemasan yang berenang di air jernih kolam itu.

"Katanya ada banyak yang ingin Anda sampaikan," ucap Ayrece.

Hagan menatap Ayrece, kemudian menoleh kearah Faramond yang terduduk diam.

Eternal WinterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang