Bagian 36. 'Rumah Kaca Dantevale dan Hilangnya Kekuatan Valjakutse'

116 12 0
                                    

Pagi itu di Dantevale, karena Ayrece sedang menjalani hukumannya untuk tidak keluar kastil selama seminggu dan ia sangat bosan jadi ia pergi ke rumah kaca. 

Pagi sekali ia sudah melihat Ayahnya dan orang-orang dari Ibukota berada di dalam sana.

Dan disinilah Ayrece saat ini, di sudut rumah kaca bersama Ceruleon dan Thistle. Sedangkan Earlene duduk meminum tehnya bersama Althare. 

Ayrece menatap ayahnya dan Putri Earlene. Mereka terlihat sangat ramah bahkan Ayrece cukup terkejut saat Earlene menggunakan bahasa santai untuk berbicara dengan ayahnya.

"Saya tidak melihat Tuan muda daritadi," ucap Thistle membuat Ayrece mengalihkan pandangannya dari Althare dan Earlene. 

"Ah dia sedang berlatih bersama Sir Theo. Mungkin akan selesai sebentar lagi," ucap Ayrece seraya meraih sebuah kotak yang terletak di sisi kanannya.

Ayrece membuka kotak itu dan memeriksa isinya, segerombolan cacing tanah menyapa pandangannya. 

Ayrece mengambil satu cacing tanah paling gemuk tanpa ragu. Kemudian setelah ia menaruh kotaknya ia berjongkok dihadapan salah satu tanaman setinggi setengah meter dengan warna hijau dan bercak kemerahan.

Tanaman itu memiliki bunga berbentuk seperti capit kepiting yang berwarna sangat merah dan berkilauan, terlihat sedikit keras. 

Terdapat rambut-rambut halus diantara dua capit lancip sebesar jari jempol orang dewasa. 

Ayrece mengulurkan tangannya, ia menggantung-gantungkan cacing itu diatas capit tanaman itu.

Dan secepat kedipan mata, cacing itu sudah berada diantara capitan tanaman itu, terjepit tak berdaya. 

Ceruleon dan Thistle menyaksikan capit itu bergetar kecil sebelum kemudian menggeret seluruh badan cacing memasuki kantung dibawah capitnya.

Keduanya sudah mendengar kabar bahwa di rumah kaca yang sangat besar ini terdapat banyak tanaman yang langka. Namun mereka tidak berekspektasi setinggi itu karena bagi penyihir tanaman-tanaman aneh sudah menjadi hal yang biasa.

Yang baru mereka saksikan benar-benar diluar dugaan mereka. Keduanya masih menatap kantung tanaman itu yang masih berkedut-kedut saat Ayrece bangkit berdiri dan menepuk-nepukkan kedua tangannya. 

"Yang ini namanya Kleiss, ia sangat suka makan," ucap Ayrece seolah memperkenalkan hewan peliharaannya.

"Kleiss ? Saya baru mendengar spesies tanaman ini," ucap Ceruleon terlihat tertarik. Thistle pun terlihat setuju dengan ucapan Ceruleon. 

Bahkan banyak tanaman disana yang terasa asing bagi mereka. 

"Sebenarnya Kleiss itu bukan nama spesiesnya. Itu hanya nama yang kuberikan asal karena mereka belum memiliki nama," ucap Ayrece menjelaskan.

"Mungkin nanti saat kembali Nyonya Martinez akan memberikannya nama resmi. Karena ia yang membuat tanaman ini jadi cuma ia yang bisa menamainya," lanjut Ayrece seraya menutup kembali kotak berisi cacing tanah.

Baik Ceruleon dan Thistle sama-sama terkejut akan hal itu. Jika saja tanaman itu tidak berada dihadapan mereka mungkin mereka tidak akan percaya. 

Jika tanaman itu berasal dari penggabungan spesies mungkin masih masuk akal. Tapi mereka benar-benar yakin tidak ada spesies tanaman apapun yang akan menjadi seperti tanaman itu jika digabungkan.

"Ahh dan itu juga," ucap Ayrece menunjuk tanaman dibelakang Kleiss yang hanya dipisahkan dengan pagar kayu pendek.

Tanaman itu berwarna merah muda, bentuknya seperti terumpet besar dan tingginya lebih dari satu meter. 

Eternal WinterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang