Selamat membaca!
.
.
.
.
.
Hari yang ditunggu-tunggu telah tiba, hari di mana pengikatan dua jiwa sedang berlangsung. Tampak begitu jelas kebahagiaan yang mewarnai wajah sepasang kekasih yang telah mengambil selangkah lebih maju, menjadi suami-istri yang resmi. Mereka saling berpandangan dalam sukacita, benih-benih cinta tiada lelah singgah di netra yang saling memandang. Bibit-bibit senyum tumbuh pada bibir mereka, sebelum bibir itu saling menempel kuat.
Tidak ada banyak tamu yang diundang, hanya saudara dan beberapa teman dekat. Meski begitu, sorakan demi sorakan serta tepuk tangan yang tersebar di ruangan semakin menebal seiring waktu. Dalam waktu sepuluh menit, para tamu dibingungkan oleh dua pasangan yang sangat menggebu-gebu. Pada dasarnya, kecupan setelah rangkaian janji suci pernikahan dilakukan dalam waktu yang singkat, beberapa meyakini itu hanya sebagai tanda bahwa jiwa mereka benar-benar sudah menyatu. Namun, berbeda halnya dengan pasangan yang berada di atas altar, tampak enggan untuk melepaskan ciuman. Semua orang yakin jika saja dua orang tersebut tidak diinterupsi, mungkin akan ada acara tambahan, yaitu melepas pakaian pengantin. Kemudian, semua orang pasti tahu sesuatu menggemparkan apa yang akan terjadi.
"Apakah kalian akan bercinta di atas altar?" Semua mata tertuju kepada seorang tamu yang berbicara dengan nada ketus dan terang-terangan.
Segera setelah itu, ciuman benar-benar terlepas. Gu Wei mengalihkan atensi kepada pusat suara. Menyimpan senyum di balik bibir ranum, dia bergumam dengan girang kala mendapati kehadiran teman baiknya, "Jin ...."
Semua orang tidak dapat menahan tawa, tumpah bersama-sama dan meramaikan seluruh penjuru ruangan. Xiao Sa yang sejak tadi diam saja kini ikut tertawa gemas. Namun, ketika lengannya diusap oleh Ye Mi, wajahnya kembali datar seolah tidak pernah disinggahi oleh tawa renyah. Entah kenapa suasana hati Xiao Sa menjadi buruk setiap kali melihat wajah pihak lain. Meski mereka adalah pasangan pertama yang menyumpahkan janji suci pernikahan dan lelaki tampan itu sudah resmi menjadi suaminya, dia tidak tahu kenapa bisa dia masih merasakan kekesalan yang tiada tara. Mungkin hal tersebut bermula dari perut Xiao Sa. Setiap kali dia melihat wajah sang suami, makhluk kecil di perutnya akan langsung meronta, melakukan tendangan hebat seakan-akan yang merasa kesal adalah bayi mereka. Setelah merasakan tendangan yang cukup menyakitkan, suasana hati Xiao Sa akan segera menjadi buruk berkali-kali lipat.
Beruntung Ye Mi dengan cepat sadar akan ketidaknyamanan Xiao Sa. Dia tidak lagi berulah, hanya duduk diam sembari meneliti setiap perubahan ekspresi dari lelaki manis itu sebab dia ingin menjadi suami yang siaga.
"Tuan ..." Ye Mi dikejutkan oleh panggilan Xiao Sa yang sangat tiba-tiba.
"Ada apa? Apakah kamu merasa tidak nyaman?" Ye Mi merasakan tubuh Xiao Sa yang melemah ketika bersandar ke kursi. Lelaki manis itu mengusap agak kasar bagian matanya, terlihat jelas ada rasa kantuk yang menyerang melalui bibir ranum yang menguap lebar-lebar, "kamu lelah, hum?"
Secara otomatis, Xiao Sa mengangguk tanpa ingin menutupi. Dia yang semula tampak enggan berada di sekitar Ye Mi pun mulai merentangkan tangan lebar, menunjukkan sikap ingin digendong. Selalu seperti itu, Xiao Sa mudah berubah-ubah hingga membuat semua orang merasakan kebingungan tiada akhir. Meski demikian, Ye Mi dengan sabar menuruti segala keinginan istri manisnya jika tidak ingin semakin diperlakukan sebagai musuh. Dengan satu kali gerakan, Xiao Sa kini sudah berada di dalam gendongan Ye Mi. Dia menutup mata rapat-rapat usai mendapatkan posisi yang nyaman. Semua orang memandangi mereka dengan perasaan yang hangat. Alhasil, Chen Yu dan Gu Wei menjadi satu-satunya pasangan yang menerima berkat dari para tamu undangan, mewakili pasangan yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GLOOM S.2 (YIZHAN)
FanfictionThe Gloom Season 2, jangan lupa mampir ke The Gloom Season 1 dulu. Tentang perjalanan hidup si kembar, Chen Yu dan Xiao Sa, dalam menggapai impian. Kebersamaan Chen Yu dan Xiao Sa harus terhalang oleh cita-cita. Keinginan untuk menjelajahi negeri or...