Double up!
***
Selesainya dari TK, Yuna melanjutkan rutinitasnya seperti biasa. Ia langsung menuju outlet. Namun ia baru ingat ada janji dengan Sehun untuk makan siang bersama. Itu karena Sehun mengatakan akan pulang dari kantor lebih cepat sebab ia hanya punya agenda meeting dengan para klien bersama manajernya hari ini.
Oleh karena itu, Yuna sengaja tak membawa mobil sendiri. Tidak membutuhkan waktu lama, Sehun dengan audinya tiba di depan TK yang telah sepi dari hiruk pikuk anak-anak.
"Miss Yuna udah dijemput?"
"Iya nih bu. Kalau gitu saya duluan ya."
"Oke. Hati-hati ya. Oh ya Miss?"
"Iya?"
"Undangannya kok gak dateng-dateng. Saya nungguin loh," Bu Yuri senyum-senyum menggoda. Yuna heran siapa yang menikah, siapa pula yang sangat tidak sabar menyambut hari-H.
"Tungguin aja ya bu. Hehe. Udah ditentuin tanggal pastinya kok, dan sebentar lagi akan disebar. Tenang aja, sesuai request, bu Yuri tetap join jadi bridesmaid kok."
"Seriusan boleh? Aduh saya harus siap-siap pesen baju buat dresscode dong ya. Cepet kabarin ya miss."
***
Hari ini Sehun dan Yuna berencana akan fiting gaun di salah satu butik dimana sebelumnya Yuna telah menyempatkan diri untuk explore melalui sosial media. Begitu mereka melewati pintu, langsung disambut hangat para pegawai dengan setelan rapi. Mereka tersenyum hangat sebagaimana halnya Yuna.
"Selamat datang di butik kami, nona dan tuan. Sebelumnya perkenalkan, saya Eve akan siap menemani anda mencari outfit yang anda inginkan. Kalau begitu ijinkan saya tahu apa yang anda butuhkan?"
"Terimakasih sambutan baiknya. Saya Yuna dan ini Sehun, saya ingin mencari gaun pengantin dan setelan jas buat calon suami saya. Apa boleh saya lihat-lihat dulu?"
"Oh tentu nona. Dengan senang hati saya akan tunjukkan pada anda. Mari ikut saya."
Pegawai perempuan itu menuntun mereka ke lantai dua untuk melihat apa saja koleksi-koleksi butik mereka. Yuna dapat melihat beberapa manekin yang berbalut gaun-gaun cantik berdiri tegak di sekitar mereka. Bibir merona itu pun tak dapat menahan lengkungan manis. Ia mendengarkan dengan seksama penjelasan dari wanita itu, begitu pun Sehun.
Hingga tiba saat Yuna mulai mencoba satu persatu gaun pengantin putih dengan berbagai desain dan model yang kekinian. Dari yang simpel sampai yang dibubuhi manik berkilauan. Cantik sekali.
Sehun menunggu dengan santai ketika Yuna berganti di bilik ganti. Begitu keluar, Sehun dibuat terpesona akan apa yang muncul di hadapannya. Kulit pundak Yuna terekspos, bagian tulang selangka yang tak begitu menonjol pun terkesan seksi. Yuna menunggu pendapat Sehun.
"Cantik."
"Makasih, tapi bukan itu yang aku pengen denger, Sehun."
"Ehm, cocok. Tapi bagian dadanya terlalu rendah. Apa gak ada yang lebih tertutup?"
"Baiklah, mari nona coba yang ini."
5 menit kemudian Yuna kembali menyuguhkan pemandangan yang sangat enggan Sehun berkedip. Sejujurnya ia sendiri bingung, karena Yuna terlihat cocok dengan gaun manapun. Mana bisa ia memilih hanya satu?
"Yang tadi buat prewed aja gimana? Hari H nya pakai yang ini?"
"Enggak. Aku udah ada gaun sendiri buat prewed. Kita kan udah nentuin konsep kita? Kamu lupa?" Tanya Yuna.
Sehun sedikit ternganga, mengingat lagi dan ya, dirinya meringis. "Klasik kan? Maaf ya, suka lupa kalau udah ketabrak sama mikirin model rancang bangunan." Meski terdengar agak kurang masuk akal, tetapi Sehun memang sedikit pelupa, apalagi di tengah kesibukan yang melanda.
![](https://img.wattpad.com/cover/175143140-288-k600492.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SHORT STORIES || YoonHun
Historia CortaBukan oneshoot, satu judul bisa terdiri dari beberapa chapter, genre suka-suka » Baku » Semi baku Baca aja, barangkali suka :))