Dirinya berdiri menatap jendela kaca. Sekedar bergeming disambut rintik gerimis yang meninggalkan bekas lalu dihantam lagi dengan rintiknya.
'Terlalu baik membuat seseorang tidak mengerti caranya menjadi jahat saat itu perlu.' perkataan yang pernah diucapkan Haein kembali terngiang.
***
Yoona memandang Sehun yang tengah menatapnya dari kejauhan. Tersirat di raut wajahnya yang cerah. Sehun terlihat menyukai hari ini. Pun semburat indah seseorang yang sedang melangkah mendekat padanya.
"Kenapa tidak bilang mau mengantarku?"
"Selama aku tahu rumahmu, kurasa tidak perlu."
"Tentu saja perlu, bagaimana kalau saat kemari, aku sudah berangkat?"
Dengan melipat lengan di depan dada, seraya mengangkat dagu hingga pahatan sempurna rahangnya terekspos jelas, Sehun bergumam.
"Baiklah, lain kali aku akan bilang."
'Mengapa kau mudah sekali mengiyakan perkataanku?'
'Mengapa kau begitu baik padaku?'
'Aku, bertanya-tanya.'
Benaknya semakin menggalau akan jawaban Sehun. Dia sudah banyak sekali berubah. Namun tidak disangka akan secepat itu, apakah memang pribadi asli Sehun seperti ini? Yoona agak buruk dalam menilai seseorang.
"Jika.. aku memintamu untuk tidak akan berubah, apa kau akan melakukannya?"
Sehun tak lantas menjawab.
"Ya. Kau ingin mengatakan sesuatu?" Sehun menyangka ada hal yang sedang dipendam Yoona dan hendak dikatakannya.
"Tidak. Tentu saja tidak. Aku hanya ingin tahu, jika Tuan Oh menjawab tidak pun bukan masalah. Perasaan orang sudah sewajarnya tidak selalu sama bukan?" Yoona menutup dengan senyum simpul, "Ayo!"
***
Yoona sengaja meminta Sehun menepi lebih jauh dari Daehan. Hal itu ia lakukan demi menghindari serangan keingintahuan rekan kerjanya jika berhasil memergokinya. Akan lebih merepotkan nanti menghadapi serentetan pertanyaan.
"Tunggu."
Sehun meraih cardigan putih miliknya yang terlipat rapi di jok belakang. Cuaca pagi ini memang cukup berangin sementara itu Yoona hanya mengenakan blouse tipis.
Tidak lantas meninggalkan, justru melajukan mobil yang dikendarainya secara perlahan mengiringi langkah kekasihnya. Keusilan Sehun kali ini membuat Yoona mengulum senyum, dia percepat langkah walau tidak sampai berlari. Begitu pun Sehun, sunggingan manisnya enggan berpindah.
Namun ia sejenak berhenti lalu bergumam, "Daehan?"
Yoona meninggalkan lambaian tangan sebelum memasuki area Daehan. "Kau melambaikan tangan pada siapa?"
"Hah? Ti-tidak. Aku sedang melakukan peregangan. Huu!" Seraya menggerakkan kedua lengannya ke atas dan samping. Sementara Yangsun menyipit curiga selagi melipat kedua lengannya.
"Kau ini semakin aneh tahu."
"Aneh? Memang aku melakukan apa."
"Sungjae benar-benar harus bertanggungjawab karena perubahan yang terjadi padamu. Jangan lakukan itu lagi, kau tidak harus terbebani dengan semuanya. Keadaan sudah mulai terkendali."
Yoona tidak banyak merespon serius karena ia tahu Yangsun sedang menghiburnya. Memang terkesan egois bila dibebankan hanya padanya. Tetapi Yoona bisa apa.
"Kau pasti sudah terlalu bekerja keras sampai lupa merawat diri, bukan? Jangan duduk mengerjakan lebih dari 3 jam. Kalau sudah bekerja di rumah, kau tidak perlu mengerjakan pekerjaan di kantor."
KAMU SEDANG MEMBACA
SHORT STORIES || YoonHun
Short StoryBukan oneshoot, satu judul bisa terdiri dari beberapa chapter, genre suka-suka » Baku » Semi baku Baca aja, barangkali suka :))