Z [4]

735 136 83
                                    

"Kau mau kemana Elise?"

'Aku tidak bisa hanya berdiam diri disini sedangkan putriku disana dalam bahaya.'

"Aku hanya ingin ke supermarket sebentar."

Wanita itu beranjak buru-buru mengambil kunci mobil dan jaket.

'Tifany bilang Anne sedang bertugas di rumah sakit Yongwan.'

***

Srrkk srrkkk

"Ha-halo tolong lihat kesini!"

Lucas yang mengangkat panggilan sejenak mengeryit. Bergegas menengok ke luar lewat jendela dan mendapati satu zombie di depan pintu mobil.

Sementara itu Anne selesai memberikan suntikan pereda nyeri. Ia pun juga sudah membalut kaki kakak El bersama penyangga seadanya dibantu Wilis. Seperti sebelumnya, tak ada interaksi lebih di antara mereka.

“Kelihatannya Krystal dalam masalah,” celetukan Lucas membuat Anne langsung menoleh. Beranjak ikut berdiri di sisi Lucas.

“Lakukan sesuatu Luc!”

“Tenang dokter An.” Lucas membuka jendela lalu membidik tepat mengenai sasaran. Gadis itu bernafas lega.

“Tiga anggota tim kami akan datang kemari. Kakak beradik ini bisa segera diantar menuju lokasi penjemputan bergabung dengan yang lainnya." Wilis menatap Anne. "Dan kau An, ikutlah bersama mereka dengan Krystal juga. Biar aku dan Lucas melanjutkan penyelamatan.”

“Kau kenapa sih Wil, selalu saja memintaku untuk pergi dan tidak ikut campur? Memangnya kau bisa menolong yang seperti ini?” Anne menunjuk kakak El yang masih terbujur.

“Aku hanya mencemaskan keadaan kalian. Tolong mengertilah.”

Anne menggeleng tak habis pikir. "Aku selalu gagal paham dengan cara berpikirmu Wil. Entah dulu atau sekarang. Tidak ada yang berubah darimu. Kau tidak ingin keputusanmu itu dibantah." Anne menjeda. "Sedangkan aku, sangat berbeda dari yang kau kenal dulu. Dulu aku bukan siapa-siapa, tapi sekarang aku adalah bagian dari tim medis yang sebagian besar hidupnya didedikasikan untuk keselamatan orang lain. Kuharap kau juga mengerti dengan hal itu."

Rahang Wilis menegang keras, tatapan keduanya tak lepas satu sama lain, bahkan nampak saling melempar tatapan menusuk.

“Ada satu yang tidak berubah darimu An. Kau masih tetap dengan sifat keras kepalamu yang kadang membuatku muak,” Wilis bersuara rendah.

“Ehem! Ahh m-maaf mengganggu Kapt.”

Lucas menyela, jujur ia bingung dan hanya tertegun menyimak pertengkaran yang terjadi di hadapannya ini. Ia juga terkejut ketika Anne memanggil atasannya ini dengan sebutan Wil, lebih seperti sudah kenal akrab padahal yang ia tahu mereka baru bertemu pagi tadi.

“Jadi…kalian berdua ini teman lama?” Lucas memiringkan kepala penasaran menunjuk keduanya. Tetapi tidak hanya Wilis, Anne pun enggan menjawab sehingga ia memilih berbalik mengecek kondisi kakak El.

Menit-menit berikutnya telah terlewati, kini tiga orang dari Tim Alpha telah tiba, sehingga dua di antaranya bergegas naik menjemput kakak beradik itu.

El berhenti, memutar tumit berbalik menghampiri Anne. Senyumnya mengembang.

“Dokter An, terimakasih sudah membantu kakakku,” ucapnya lalu membungkuk.

Anne membalas dengan senyuman lembut menepuk bahu El, “Sama-sama El. Setelah sampai Rumah Sakit Hannalim, kakakmu akan segera mendapat tindakan medis lanjutan.” El mengangguk paham.

SHORT STORIES || YoonHunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang