EXTRAORDINARY [4]

769 103 36
                                    

Sehun tidak sadar jika selama 5 menit dia bergeming memandang Ayuna. Termasuk berpikir soal bagaimana supaya Ayuna bangun karena pada dasarnya dia tahu cewek itu tidak mudah diganggu tidurnya.

Masa iya Sehun menggendongnya lagi. Meski kelihatannya Ayuna itu ramping namun nyatanya berat. Ayuna memang pernah satu kali digendong Sehun. Waktu itu, Adel yang memintanya.

Ayuna kelelahan setelah latihan dan tidur cukup lama di sofa. Saat disuruh bangun lalu pindah ke kamar, cewek itu malah berjalan sempoyongan dan menabrak tembok hingga terpental jatuh. Bahaya jika cewek itu naik tangga, jadi Sehun diminta untuk menggendongnya pada punggung sampai kamar Ayuna.

Setelah dipertimbangkan, Sehun kini mendekat hendak mengulurkan tangan tetapi tiba-tiba Ayuna membuka mata perlahan. Sehun terkejut hanya bisa mematung, dekat sekali dengan wajah Ayuna.

"Jam berapa?" Suara serak Ayuna terdengar.

"Hm tengah malem."

"Oh.." Singkatnya sambil membenahi posisi nyamannya lalu kembali terpejam. "Belum pagi."

Sehun mengira Ayuna akan bangun. Terbesit pertanyaan apa tidak lelah tidur dalam posisi seperti itu.

"Lo gak pengen pindah? Ini ruang tengah bukan kamar. Kalo gue biarin lo tiduran di sini, lo bakal diomeli lagi sama tante Adel, mau?"

Ayuna hanya bergumam tidak jelas.

"Hoi.. Lah ngigo nih anak."

Sehun ingin meninggalkan tetapi entah kenapa hati kecilnya masih mendorongnya untuk peduli. Biasanya dia tidak sebaik ini. Memang sebenarnya kan dia bukan orang baik. Sehun... sepenuhnya sadar dan itu erat kaitannya dengan Meyna.

"Gue hitung sampai tiga, gak bangun gue gendong," bisik Sehun karena yakin Ayuna pasti marah.

Sayangnya ancaman Sehun tidak dianggap sebab Ayuna benar-benar tenggelam dalam dunia mimpi diiringi dengkuran halus terdengar. Sehun membuang nafas dan tanpa pikir lagi, dia menarik cewek itu di punggungnya.

Hingga menanjaki tangga, Ayuna masih terlelap. Namun mendadak saja kesadarannya perlahan terkumpul sambil mengerjap. 'Gue kok jalan ya, padahal gue gak ngerasa napak,' pikirnya.

Begitu sadar sepenuhnya jika saat ini berada di punggung Sehun sontak saja dia menggeplak kepala si jangkung itu.

"Lo ngapain gue bihun!"

"Ahh gilak sakit woy!"

"Turunin gue sekarang! Kurang ajar gak ada akhlak lo."

Ayuna yang memberontak di posisi mereka masih di tangga membuat Sehun nyaris oleng.

"Lo ngapain sih, liat-liat dong kita lagi dimana."

Akhirnya pegangan Sehun terlepas paksa dan Ayuna berhasil menginjakkan kaki pada lantai. Namun kakinya salah mendarat di tepi sehingga dia nyaris terjungkal ke belakang.

Set..

Layaknya adegan dalam drama, Sehun refleks menarik pinggang Ayuna sambil berpegangan pada sisi tangga. Cewek itu juga refleks menarik kaos Sehun, nafasnya tercekat.

Hanya beberapa detik, ia langsung sadar dari rasa terkejutnya lalu memukul lengan Sehun dan bersungut-sungut, "Kesempatan banget lo ya bihun!"

"Ditolongin tuh bilang terimakasih kek, malah teriak. Lo mau gue biarin jatoh terus gagar otak?"

"Minggir!" Mendorong Sehun kasar lalu berjalan meninggalkan cowok itu.

"Dasar gak waras!"

"Elo idiot!"

SHORT STORIES || YoonHunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang