"B-bagaimana adikku Joanne? A-apa dia baik-baik saja? Kenapa belum juga sampai? Apa ada masalah disana?"
"Anda tenang saja nona, adikmu saat ini bersama Kapten Oh Wilis dan Prajurit Lucas, dia aman," jelas Johny.
Krystal mengalihkan atensi dari pasiennya lalu menghampiri Tifany. "Aku minta maaf kak. Seharusnya aku bersama Anne sekarang."
"Kau tidak perlu minta maaf Krys. Ini bukan salahmu. Aku tahu betul adikku yang satu itu memang keras kepala. Aku sangat mengkhawatirkan keadaannya. Kami sudah lama tak bertemu jadi wajar aku rindu dengan Anne. Sekalinya dipertemukan, malah di situasi seperti ini. Aku hanya berharap mereka baik-baik saja." Krystal mengangguk pelan.
"Sepuluh menit lagi, helikopternya datang. Persiapkan diri kalian!" Pria berseragam lainnya berseru.
"Apa?! Lalu bagaimana dengan adikku?" Tifany kembali panik.
"Kapten memerintahkan supaya kita tidak menunda keberangkatan. Mereka akan ikut heli berikutnya," ujar Johny di sebelahnya.
Mereka berbondong-bondong segera menuju ke atap. Dan beberapa menit kemudian, deru suara mesin helikopter terdengar.
Pria di heli itu seketika menyita perhatian semua orang. Tak terkecuali Krystal. "Andai Anne ada di sini...ya ampun apa dia dewa? An, astaga aku melihat pria keren!" Batinnya histeris.
Dan setelah turun dengan senyuman manisnya, pria itu bercakap sebentar dengan rekannya. Ia berjalan menghampiri Krystal yang mematung dan mulut setengah terbuka. Tersenyum tipis melihat tingkah lucunya.
Ia berjongkok lalu bangkit. "Kau menjatuhkan pulpenmu."
"Huh? Ah iya, terima kasih." Gadis itu baru sadar. Menggemaskan.
"Aku Kai."
"A-aku Krystal."
"Krystal? Secantik orangnya." Pipi Krystal merona dipuji seperti itu. "Ngomong-ngomong kau pasti sudah bertemu adikku kan?"
"Apa? Adik? Aku belum- Ah aku baru ingat, jadi kau ini si kedelai hitam yang diceritakan Lucas ya, wah." Raut muka Kai langsung berubah. Lalu mencondongkan badan, mendekatkan wajahnya berhasil membuat Krystal mengerjap gugup.
"Apa aku sehitam itu...Krys?" tanya Kai dengan sebelah alis menukik.
"Tidak, maksudku, kau manis." Jawaban asal Krystal membuat Kai terkekeh sembari mengusap kepala gadis itu.
"Kau juga. Kalau begitu, mulai sekarang kita pacaran." Gercep sekali orang ini. Sementara Krystal masih bengong.
"Eh? Apa kau bilang?"
***
Langit telah menyemburkan rona senja, ini terasa sangat lama. Virus jenis baru yang disebut virus Z menyebar dua hari ini. Para peneliti masih mempelajari sampelnya. Meski sulit sekali mengetahui warga yang selamat, namun semua tim yang dikerahkan masih berusaha keras.
"Kita akan beristirahat sejenak. Tim Tiger saat ini berada di satu hotel bersama para pengungsi."
"Apa ada tenaga kesehatan di sana kapt?" Mereka sudah bergantian posisi menyetir.
Daerah mereka berada sekarang tidak mengalami pemadaman aliran listrik. Sehingga Wilis bisa leluasa berbicara dengan rekannya lewat telfon seluler karena sinyal tak ada gangguan.
"Taehyung bilang ada sekitar empat perawat. Jaraknya satu kilometer dari sini. Aku juga mendapat kabar soal kakak Anne." Wilis menoleh memandang Anne yang terlelap. Anne pasti kelelahan. "Nanti saja kuberitahu dia."
***
Suara gesekan nyaring terdengar keras. Mobil mereka oleng saat Lucas membanting setir. Kepala Anne terantuk pintu sampai ia terbangun. Lucas menginjak rem dalam-dalam nyaris terperosok ke selokan.

KAMU SEDANG MEMBACA
SHORT STORIES || YoonHun
Short StoryBukan oneshoot, satu judul bisa terdiri dari beberapa chapter, genre suka-suka » Baku » Semi baku Baca aja, barangkali suka :))