"Kau serius?"
"Apa wajahku ini kelihatan bercanda di matamu? Ah Ya Tuhan...aku merinding mengingatnya." Pantas saja kulit Yoona tadi terasa dingin.
"Hun."
"Hm?"
"Sebenarnya, tadi sewaktu kau meninggalkanku di bus, aku menyusulmu dan melihat ada perempuan berjalan di belakangmu. Dia bukan dari sekolah kita, karena seragamnya berbeda."
"Aku tadi jalan sendirian," kata Sehun yakin.
"Tepat. Itu dia. Jadi yang kulihat itu bukan manusia."
"Dan kau juga mau bilang kalau yang bersamaku di lab tadi hantu yang menyerupai dirimu begitu, huh?" Sehun dengan nada tingginya.
Yoona mengangkat bahu. "Mungkin. Sudah jelas aku bersama Krystal sejak keluar dari kelas dan baru bertemu denganmu ketika di ruang rapat."
"Yoong...apa aku juga ketularan indigo sepertimu?" kulit antara kedua alis tegas pria itu mengerut.
"Tidak Sehun. Dia hanya ingin menampakkan wujudnya di hadapanmu."
"Tapi untuk apa?" Sehun mengerang, sungguh ia tak ingin hidupnya terusik oleh makhluk sialan itu.
"Mana aku tahu. Mungkin dia ingin berkenalan denganmu," jawab Yoona asal.
Terkadang makhluk semacam itu memang tidak berniat mengganggu. Ada kalanya mereka hanya ingin menunjukkan keberadaan mereka di sekitar kita.
Sehun mendesah kasar. Ini kejadian mistis pertama yang ia alami.
"Yoong, kalau kau bertemu dengannya tolong katakan, aku tidak tertarik dengan makhluk halus. Dan katakan juga kalau kau adalah pacarku. Dia pasti akan menjauh." Yoona mendecih.
"Percaya diri sekali kau kalau dia sedang menyukaimu," cibirnya.
---
Yoona pergi ke toilet. Ketika membasuh tangan pada wastafel, mendadak kran air di wastafel sebelahnya menyala. Karena Yoona sudah terbiasa dengan gangguan semacam itu, ia hanya melirik sekilas tak acuh kemudian merapikan anak rambutnya sejenak sebelum melangkah keluar.
Tepat bersamaan dengan pintu yang tertutup, seketika kran air tadi mati. Beruntung di dalam sana kosong. Jadi tak ada yang mengetahui keanehan itu.
Kegiatan belajar mengajar di kelas, guru Gong Yeo memberi mereka tugas setelah penjelasannya di papan. Suasana hening selama mengerjakan. Mereka nampak sibuk untuk fokus mengingat tugas tersebut akan segera dikumpulkan sebelum jam pelajaran berakhir.
Yoona tiba-tiba menghentikan gerakan menulis ketika mendengar sebuah bisikan nyaring.
"Jauhi Sehun."
Yoona hanya melirik ke kanan dan kiri dengan tetap tenang. Ia menghela nafas kasar, suara itu mengganggunya. Kemudian Yoona mengambil earphone dari saku tas dan menyumpalkan pada telinga.
Pemandangan itu tak luput dari penglihatan Sehun. Ia pada awalnya tidak ingin terlibat apapun yang berhubungan dengan sesuatu tak kasat mata, namun mengenal Yoona, ia mulai terbiasa. Meski Yoona kelihatan mampu mengatasinya namun tetap saja perempuan itu membutuhkan seseorang di sampingnya. Sehun akan berusaha untuk setia.
Yoona yang sempat mampir untuk meletakkan beberapa buku ke dalam loker kini tengah melangkah menuruni tangga. Ia tidak bersama Sehun karena pria itu berkata hendak menghampiri teman-temannya se-club musik.
Sementara Yoona pulang terlambat karena menyelesaikan latihan soal dari guru Boa. Dua bulan lagi Yoona mengikuti seleksi olimpiade dan ia harus bekerja keras.
Koridor mulai sepi. Namun Yoona mendengar sayup-sayup alunan Fur Elise dari Beethoven. Iya, musik yang terkenal dengan kesan mistis.
"Apa masih ada yang belum pulang?" lirihnya heran.
Kaki jenjangnya melangkah menuruni tangga. Dari tadi hatinya gusar. Merasakan sesuatu sedang mengawasinya. Hingga mendadak ia limbung. Tenggorokannya tercekat.
"Yoong, kau tidak apa-apa?"
Yoona yang tersengal dan mata melebar lalu menoleh ke belakang. Disana kosong tidak ada siapapun. Hanya ada Sehun yang menangkap Yoona dalam pelukannya dengan raut cemas.
Yoona sangat yakin tadi ia merasa punggungnya didorong dengan keras oleh seseorang dari belakang. Untung ada Sehun. Jika tidak, mungkin ia sudah terguling dari tangga hingga dasar. Entah apa yang selanjutnya terjadi. Gagar otak? Patah tulang? Yoona tak sanggup membayangkan itu.
"Hei kenapa?"
Tanpa menjawab Yoona menarik tangan Sehun untuk cepat-cepat keluar. Sehun bilang dia tadi berniat naik lagi karena Yoona belum juga muncul sementara ia menunggu sendirian di halte hampir dua jam. Ditambah lagi pesannya juga tak terbalas, membuat laki-laki itu bertambah cemas.
---
Minggu pagi pukul 9, Yoona menyusuri jalanan kompleks menuju swalayan seperti biasa untuk berbelanja. Kedua tangannya tersimpan dalam saku hoodie yang ia kenakan. Sambil sesekali membalas chat dari Sehun. Sebentar-sebentar senyum, lalu mendecih ketika Sehun lagi-lagi menggombal atau melawak padahal tidak lucu sama sekali.
"Yoona, berhenti!"
Suara nyaring itu mendadak menghentikan langkah kaki Yoona. Sedetik kemudian terdengar suara pot pecah dua meter di depannya membuat Yoona terperangah lalu mengerjap. Ya Tuhan, jika ia tidak berhenti artinya tadi kepalanya sudah tertimpa pot itu. Yoona mengerjap mengembalikan kesadaran.
"Kakak di atas sana yang melakukannya."
Hantu anak perempuan dengan dress selutut yang berdiri di depan Yoona itu mengarahkan telunjuknya ke atas membuat Yoona mendongak. Di atap, ia melihat sesosok perempuan berambut panjang sedang memberi tatapan tajam dari sana. Yoona bergidik.
"Berhati-hatilah Yoona...Dia jahat..." bisik anak kecil itu sebelum menghilang dalam sekejap.
Yoona buru-buru mempercepat langkahnya sambil meremat pinggiran hoodie.
Selesai belanja Yoona membayar lalu keluar untuk pulang dan meninggalkan ucapan terima kasih pada penjaga kasir.
Ia berdiri di seberang jalan menunggu lampu hijau untuk pejalan kaki. Setelah hijau, Yoona dengan santai melangkah maju namun tiba-tiba dari arah lain melaju sebuah motor besar hingga si pengendara harus mengerem dengan susah payah.
Terdengar bunyi benturan keras dan mereka berdua sama-sama limbung.
Rintihan kesakitan disana berhasil mengundang beberapa orang berlari untuk mengerubungi.
Apakah seperti ini akhirnya?
Gadis transparan di kejauhan nampak tengah menyeringai lebar dan menyeramkan.
---
TBC
Serem dong ya kalo PHO nya macem begituan
![](https://img.wattpad.com/cover/175143140-288-k600492.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SHORT STORIES || YoonHun
Cerita PendekBukan oneshoot, satu judul bisa terdiri dari beberapa chapter, genre suka-suka » Baku » Semi baku Baca aja, barangkali suka :))