Chapter 1

2.7K 106 1
                                    

Pagi itu terasa sama dengan pagi pagi sebelumnya, nampak mendung dan tak bercahaya. Sama dengan perasaan seorang anak gadis berambut pendek sebahu dan berhidung mancung yang sedang mematut dirinya di cermin.

"Kamu sudah siap nak ?" Tanya Nugraha Tjandra Tjahjono kepada anak bungsunya dengan lembut.

Anak itu hanya melirik sekilas melalui cermin dan kembali menata kerah kemejanya.

"Ayah tunggu dibawah ya ? Ditungguin juga sama Tasya dibawah" ujarnya lagi

"Hmm" jawabnya dengan tak acuh

Nina Bastara Tjahjono yang sejak kecil akrab dipanggil Nino adalah putri bungsu dari seorang konglomerat pemilik industri pangan yang terkenal di Indonesia, yakni Nugraha Tjahjono. Dan ia digadang gadang akan menjadi penerus bisnis milik ayahnya. Sedangkan putri sulungnya yang bernama Anastasya Lavanya Tjahjono, ia memilih untuk merintis usahanya sendiri meskipun mendapat modal besar dari sang ayah. Ia lebih senang dengan bisnisnya dibandingkan dengan berkecimpung di dunia bisnis milik sang ayah. Beda halnya dengan adiknya, sejak lahir ia sudah harus meneruskan tahta ayahnya.

Setelah selesai mematut dirinya di cermin dan dirasa penampilannya sudah cukup perfect, Nino pun menyegerakan dirinya untuk turun ke lantai bawah dan bergabung dengan kakak dan ayahnya yang sudah menunggu di meja makan untuk sarapan.

"Mama mana ?" Tanya Nino sambil sudut matanya mencari keberadaan mamanya.

"Mama udah berangkat ngurusin butik, ayo sarapan dulu" ujar Nuno, sapaan akrab seorang Nugraha Tjahjono

Nino yang memang bersifat pendiam lebih milih mengacuhkan ayahnya dan langsung mengambil sepotong roti untuk dipadukan dengan selai coklat kesukaannya.

"No, are you okay ?" Tanya Tasya, sang kakak menyela kunyahan roti di mulut adiknya

"Sure" jawab Nino sambil tetap mengunyah rotinya

"Emang ada apa kak ?" Tanya Nuno sambil menatap kedua putrinya bergantian.

Belum sempat sang kakak menjawab, Nino lebih dulu menyudahi sarapannya dan langsung berpamitan untuk pergi ke kantor.

"Aku selesai, duluan ya" ujarnya sambil berlalu dari hadapan ayah dan kakaknya begitu saja.

Tasya pun segera menyudahi sarapannya dan langsung berlari kecil menyusul adiknya yang sedang melangkahkan kakinya ke garasi.

"No, tunggu kali" rengek Tasya

Nino hanya melirik sekilas kakaknya dan langsung masuk ke dalam mobil. Ia pun memanaskan mobilnya sejenak sambil memasang airpods di sebelah telinganya.

"Kamu lagi berantem ya sama nay ?" Tanya Tasya menyelidik yang hanya dijawab senyuman oleh adik semata wayangnya itu

"Semalem nay telfon aku, katanya kamu lagi berantem sama dia" ujar Tasya lagi

"Berisik" jawab Nino sekenanya

"Kamu tuh ya kebiasaan, kalo kakaknya ngomong pasti aja begitu" ujar Tasya gemas sambil mencubit lengan Nino

"Aww sakit tau" keluhnya

"Biarin" jawab Tasya sambil melemparkan pandangannya ke samping sebelah kanan

Are You My Sunshine?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang