Setelah selesai sarapan bubur bersama, Aghni dan Jihane pun segera pamit untuk pulang karena waktu sudah menunjukkan pukul 08.00 wib dan mereka sudah harus kembali ke aktifitasnya masing masing.
Sementara itu, Nay yang pulangnya mampir terlebih dulu ke kediaman Nino membuat Tasya bertanya tanya apakah adiknya itu sudah kembali berpacaran dengan Nay. Karena Nay nampak lengket sekali dengan Nino.
"Kamu istirahat aja dulu Nay, rebahan juga gapapa.. aku mau mandi dulu" ujar Nino sembari mengambil handuknya
Nay pun lebih memilih untuk duduk di tepi tempat tidur milik Nino karena ia sadar bahwa tubuhnya basah karena keringat dan tak enak rasanya bila langsung merebahkan diri di atas tempat tidur milik Nino.
Sementara Nino mandi, Nay berkeliling di kamar Nino. Ia menatap satu persatu properti di kamar mantan kekasihnya yang hampir tidak ada yang berubah. Lalu ia tersenyum saat mendapati foto Nino yang tengah tersenyum menatap kamera sementara Nay, Tasya dan Tarra berpose di belakangnya.
"Ternyata kamu masih pajang foto itu" gumam Nay pelan
Foto yang dimaksud adalah foto dimana pertama kalinya Nino yang double date dengan sang kakak yang tengah merayakan anniversary hubungannya yang kedua tahun.
Tak lama kemudian, ponsel Nino berdering menunjukkan seseorang memvideocallnya. Nay pun penasaran karena nomor itu hanya dinamai Agel dan tanpa embel embel apapun.
Nay pun mengambil ponsel Nino setelah beberapa panggilan videocall itu berdering, ia hanya berniat untuk memberitahukan bahwa Nino sedang berada di kamar mandi. Tapi ternyata Nay terkejut begitu juga Tere yang memvideocallnya.
"Bu Tere ?" Tanya Nay ragu ragu
Tere pun bergegas mematikan sambungan videocallnya. Hatinya terasa bergemuruh karena sudah jelas bahwa yang mengangkat panggilan telfonnya adalah Nay dengan background yang amat sangat ia hafal.
Beberapa menit kemudian, Nino keluar dari kamar mandi dengan menggunakan pakaian yang lengkap dan bersih. Lalu ia berjalan menuju lemari untuk mematut dirinya di cermin.
"No, tadi ada videocall" ujar Nay dengan pelan
"Dari siapa ?" Tanya Nino kemudian sembari menoleh ke arah Nay
Nay hanya diam tak menjawab, ia sibuk dengan perang di batinnya sendiri.
"Nay, dari siapa ?" Tanya Nino lagi
"Bu Tere" jawab Nay dengan pelan
Nino tak dapat menyembunyikan raut wajah terkejut dan paniknya. Ia pun bergegas menelfon balik Tere, namun beberapa kali panggilan ditolaknya.
"Maaf ya kalo aku udah lancang, maksud aku tadinya cuma mau bilang kalo kamu lagi di kamar mandi, makanya aku angkat video callnya" ujar Nay sembari menundukkan kepalanya
"Iya gapapa, tapi tolong jangan bilang siapa siapa ya Nay ?" Pinta Nino sembari mendekati Nay yang masih duduk di tepian ranjang tidur miliknya
Nay pun mengangguk menyepakatinya, sementara itu Nino masih saja berusaha untuk menelfon balik Tere meskipun berkali kali panggilan telfon itu diabaikannya bahkan tak jarang di tolaknya.
Di telfon yang ke 20 kalinya, akhirnya Tere menjawab panggilan video call dari Nino yang sudah pasti dengan wajah cemberutnya.
"Udah selesai ?" Tanya Tere kemudian dengan tatapan sinisnya
"Udah sayang, aku tadi lagi mandi.. maaf ya ga sempat angkat videocall kamu" ujar Nino sembari memberikan tatapan mengiba pada Tere
"Habis ngapain sama Nay ?" Tanya Tere yang terdengar jauh lebih posesif dibandingkan sebelumnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Are You My Sunshine?
FanfictionNino adalah seorang putri konglomerat yang akhirnya jatuh cinta kepada Tere, sang dosen yang mengajar di kampus Nay kekasihnya