Ponsel Nino berdering menandakan seseorang memanggilnya dalam sebuah panggilan sedangkan sang pemilik sedang terburu buru mengenakan pakaian tidurnya karena ia tahu siapa yang menelponnya malam malam begini.
"Hai" sapa seseorang di ujung telfon sana yang Nino sudah familiar dengan suaranya
"Hai Ter.. what are you doing ?" Sapa Nino kemudian sambil diam diam tersenyum melihat layar ponselnya yang tertera foto Tere disana
"I'm just calling you.. how about you ?" Tanya Tere kemudian
"Aku baru saja selesai merapikan tempat tidurku dan sekarang ya sedang menerima telfon darimu" jawab Nino dengan sumringah
"Happy banget kayaknya kamu" goda Tere kemudian
"Hahaha biasa aja Ter.. how do you feel now ?" Tanya Nino sambil mengambil posisi tengkurap dengan ponsel yang menyala dihadapannya
"better than this afternoon sih dan makasih ya buat ajakan lunchnya tadi" jawab Tere sambil sebenarnya ia pun sedang tersenyum saat ini
"Tapikan kamu ga lunch sama aku, orang kamu ga pesen apa apa.. kalo aku ga suapin juga kamu ga akan makan apa apa siang tadi jadi ya ga usah makasih gitulah" jawab Nino
Mereka pun akhirnya saling bercerita tentang apapun yang terjadi selama ini di kehidupannya masing masing hingga keduanya lupa waktu dan tertidur begitu saja dengan ponsel yang masih menyala dan masih tersambung dalam panggilan karena rasa kantuk yang sudah mendera keduanya.
Dengkuran halus milik Tere menandakan bahwa ia sudah jauh terlelap dalam alam mimpi, dimana siapapun tak dapat mengusiknya dan tak dapat menginterupsinya lagi.
Hingga pagi menjelang, keduanya masih tersambung dalam panggilan telfon dan samar samar Nino yang mulai terbangun dapat mendengar suara seseorang sedang membangunkan Tere dari istirahatnya.
"Nak, bangun.. kamu ga kerja ?" Ujar suara itu dengan sedikit lembut membuat Tere terusik dari mimpinya
"Hmm, iya ma" jawabnya sambil menggeliat malas
Nino yang mendengar suara itu langsung terbangun dan mengerjap ngerjapkan matanya. Ia bersumpah demi apapun bahwa itu adalah suara terseksi yang pernah di dengarnya.
"Eh masih nyala ya ? No.. Are you still there ?" Tanya Tere kemudian
Nino yang sebenarnya sudah terbangun sejak mendengar suara seseorang masuk ke dalam kamar Tere langsung pura pura menggeliat malas dan menjawab Tere dengan suara seolah olah ia baru saja terbangun dari tidurnya.
"Hmm.. iya Ter, aduh semalam aku ketiduran ya ? Maaf ya ? Aku kecapekan kayaknya" ujar Nino kemudian
"Iya gapapa, aku juga ketiduran kok semalem makanya telfon kita masih kesambung.. ya udah aku mau siap siap dulu ya habis itu sarapan karena ada kelas pagi ini" pamit Tere yang sebenarnya ia sambil tersenyum memandang foto profil yang terpampang jelas foto Nino yang sedang tersenyum dengan menggunakan pakaian casual berbanding terbalik dengan Nino yang selalu ditemuinya yang kadang memakai pakaian formal atau semi formal dengan kemeja yang kancingnya terbuka satu diatas
"Oke deh kalo gitu, good morning" pamit Nino kemudian
"Dah, morning too"
Klik
Nino pun segera memencet tombol merah untuk mengakhiri panggilannya dan kemudian senyum senyum sendiri setelah itu. Ia merasa seperti memiliki semangat baru dalam hidupnya saat ini meskipun ia dan Tere sedang tidak dalam status apapun. Tapi setidaknya, ia bisa menikmati momen momen kebersamaan antara ia dengan Tere.
KAMU SEDANG MEMBACA
Are You My Sunshine?
FanfictionNino adalah seorang putri konglomerat yang akhirnya jatuh cinta kepada Tere, sang dosen yang mengajar di kampus Nay kekasihnya