"Mbak, Arunika udah tidur ?" Tanya Tasya pada salah seorang babysitter yang memang dadakan di pekerjakannya untuk menjaga sang putri kecilnya karena ia harus bolak bolak balik ke rumah sakit untuk mengontrol kondisi sang adik
"Sudah Nona, Nona Arunika sudah tidur di kamarnya" ujar Mbak Rania, babysitter Arunika sembari membungkukkan badannya
Meskipun masih bayi, Arunika sudah memiliki kamar tersendiri yang memang sengaja dipersiapkan oleh Tasya agar sang anak memiliki kualitas tidur yang baik. Karena yang ditakutkannya adalah jika ia sedang quality time dengan Tarra, akan mengganggu waktu istirahat Arunika itu sendiri.
Kamar Arunika adalah kamar kerja milik Tasya yang terletak disebelah kamar tidurnya yang kemudian disulap oleh Tarra menjadi kamar pribadi Arunika. Saat ini, Arunika memang masih tidur di dalam box bayi tapi Tasya dan Tarra pun sudah mempersiapkan tempat tidur yang cukup besar untuk sang princess.
Kamar Arunika pun di dominasi dengan warna biru muda karena mengikuti warna favorit Tasya, sang ibunda tercinta. Menurutnya, warna biru muda akan membuat nuansa di kamar Arunika menjadi lebih tenang, sejuk dan damai.
Dengan pelan Tasya membuka pintu kamar Arunika dan mendapati sang putri kecilnya sedang tertidur pulas sembari sesekali menggerakkan tangan dan bibir mungilnya.
Tasya pun tersenyum, lalu membalikkan badannya dan langsung menuju kamar pribadinya dan langsung melotot ketika mendapati Tarra yang tengah anteng menonton Netflix.
"Tarr, kamu kebiasaan deh.. kalo dari mana mana tuh mandi dulu bukan langsung Netflix-an" tegur Tasya sembari menyedekapkan kedua tangannya di dada
"Kamu dulu aja sya, aku mau nonton dulu sebentar" ujar Tarra sembari tak melepaskan pandangannya dari layar kaca
Tasya hanya mendengus mendengar penolakan Tarra dan memang sudah menjadi kebiasaan buruk Tarra jika baru kembali dari luar rumah tidak pernah langsung mandi atau berganti pakaian yang kadang hal sesepele itu bisa memicu pertengkaran diantara keduanya.
Tasya pun lebih memilih untuk diam dan langsung pergi menuju kamar mandi daripada ia harus berdebat dengan Tarra. Ia segera membasuh tubuhnya agar tak terlalu kemalaman yang bisa saja membuatnya kedinginan.
Setelah selesai, Tasya pun langsung menegur Tarra yang belum juga mandi dan berganti pakaian.
"Tarr, nanti kamu kedinginan kalo kemaleman mandinya" ujar Tasya sembari mengeringkan rambutnya dengan handuk kering
"Iya sya, bentar.. tanggung" jawab Tarra dengan cuek sambil meneruskan menonton dokumenter yang sedang booming di Netflix
Tasya pun diam, ia benar benar sudah malas untuk menegur Tarra lagi karena memang sudah menjadi kebiasaan buruk yang mendarah daging pada diri Tarra. Setelah 10 menit kemudian, Tarra pun sadar bahwa Tasya tak lagi menegurnya.
Ia pun langsung menghampiri Tasya yang tengah memainkan ponselnya di meja rias. Sebelum Tarra menyentuhnya, Tasya pun langsung mengultimatum Tarra sehingga Tarra mengurungkan niatnya untuk mencium pucuk kepala Tasya.
"Don't touch me ! Kamu belum mandi dan aku ga mau terkontaminasi kuman kuman nakal yang masih ada di pakaianmu !" Ucap Tasya dengan tegas dan tak menoleh pada Tarra sedikitpun
Tarra pun mendengus, ia sebal tapi memang salahnya juga yang tak menyegerakan diri untuk membasuh tubuhnya terlebih dahulu. Tarra pun langsung masuk ke dalam kamar mandi dengan handuk di bahunya.
"Mesti aja soal mandi aja harus diomelin dulu baru mau mandi" gerutu Tasya pelan
Tak lama setelah Tarra masuk ke dalam kamar mandi, ponsel milik Tarra berdering berkali kali menandakan beberapa pesan masuk. Tasya pun mendekati ponsel Tarra yang ditaruhnya di atas meja nakas lalu hanya meliriknya sebentar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Are You My Sunshine?
FanfictionNino adalah seorang putri konglomerat yang akhirnya jatuh cinta kepada Tere, sang dosen yang mengajar di kampus Nay kekasihnya