Chapter 37

625 62 4
                                    

Sepulangnya dari mall Grand Indonesia, Nino langsung membawa Tere ke pulang ke apartemennya. Ia sangat merasa lelah dan langsung membaringkan tubuhnya di sofa.

"Sayang, mandi dulu.. habis dari luar kan" ujar Tere sembari berjalan menuju lemari Nino dan mengambil baju yang masih bersih untuk diberikan kepada Nino yang tengah berbaring

"Kamu aja duluan, habis itu baru aku" ujar Nino sembari memejamkan matanya

Tere pun mengalah, ia pun mengambil pakaiannya yang berada di dalam lemari pakaian milik kekasihnya. Lalu bergegas masuk ke dalam kamar mandi dengan pakaian bersih yang dibawanya.

Sementara Tere sedang membasuh tubuhnya, ponselnya tak berhenti berdering. Nino pun meraih ponsel Tere dan menatapnya. Ada beberapa chat masuk dari Cornell. Ia tak membukanya dan tak ingin tahu apa isi dari percakapannya dengan Cornell, karena baginya itu adalah privasi sang kekasih.

Nino pun kembali menaruh ponsel milik Tere di atas meja seperti semula. Namun saat hendak merebahkan diri kembali, ponselnya kembali berdering. Kali ini Cornell menelfonnya. Nino pun mendengus sebal, ia pun lebih memilih untuk mengabaikan telfon dari Cornell kemudian memejamkan matanya meskipun ia nampak gusar.

Setelah Tere selesai membasuh tubuhnya dan memakai pakaian bersih yang tadi dibawanya masuk ke dalam, ia pun langsung keluar dari kamar mandi dan mendekati Nino yang nampak memejamkan matanya karena lelah.

"Ayang, mandi dulu ya.. kita tadi habis dari luar" ujar Tere sembari mengusap pipi Nino dengan pelan, berharap kekasihnya itu langsung membuka matanya yang masih terpejam

"Ayang" panggil Tere lagi dan kali ini lebih lembut lagi

Nino pun segera membuka matanya dan tersenyum pada Tere yang sedang menatapnya.

"Mandi dulu gih, baru habis itu kita tidur ya" titah Tere sembari mengusap kepala Nino

"Iya iya, aku mandi" ujar Nino sembari bangun dari sofa dan duduk terlebih dahulu untuk mengumpulkan nyawanya yang sudah di awang awang

Ia pun menunduk sembari mengerjap ngerjapkan matanya yang sudah mengantuk.

"Baju aku udah di kamar mandi ?" Tanya Nino kemudian sembari menguap

"Udah, udah aku siapin.. kamu tinggal masuk kamar mandi sana" jawab Tere

"Makasih ya ayang" ujar Nino sembari bangkit dari duduknya dan mencium pipi Tere

Tere hanya tersenyum membalas perlakuan Nino. Sesampainya di depan pintu kamar mandi, ia baru ingat bahwa tadi Cornell menelfon ke ponsel Tere. Ia pun langsung meneriaki Tere yang sedang duduk di sofa sembari menyalakan televisi.

"Sayang, aku lupa.. tadi Cornell chat terus telfon kamu" ujar Nino dengan berteriak

Lalu ia pun masuk ke dalam kamar mandi. Sementara itu, Tere langsung mengecek ponselnya. Nino benar, ada 10 chat masuk dari Cornell dan 1 panggilan tak terjawab.

Tere pun menelfon balik nomor ponsel Cornell yang langsung diangkat olehnya.

"Ada apa Nell ?" Tanya Tere kemudian

"Gapapa, aku cuma mau ngobrol aja sama kamu" jawab Cornell kemudian

"Aku mau istirahat Nell, kalo emang ga ada yang penting.. aku tutup ya telfonnya ?" Pamit Tere sembari bersiap untuk mematikan sambungan telfon nya

"Ter, tunggu sebentar.. jangan dulu ditutup telfonnya" pinta Cornell

"Nell, aku udah bilang kan berkali kali kalo aku udah punya pacar.. tolong dong kamu ngerti.. harus berapa kali sih aku bilang ? Harus berapa kali aku ngomong kalo kita tuh cuma rekan kerja dan ga lebih dari itu" ujar Tere sembari berusaha menahan emosinya

Are You My Sunshine?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang