Sepulangnya Tere dari kediaman keluarga Tjahjono, ia nampak begitu bahagia. Beberapakali Nino mendapati Tere yang tengah tersenyum senyum sendiri.
"Bahagia banget kayaknya ayang aku" ujar Nino sembari duduk disebelah kanan Tere dan langsung mencium pipinya
"Bahagia banget, ayang.. aku gemes liat keponakan kamu.. Arunika cantik banget" seru Tere sembari merapatkan tubuhnya ke Nino yang tengah merebahkan diri ke senderan sofa
Nino pun mengusap lembut kepala Tere, lalu ia menyelipkan anak rambutnya ke telinga sembari tersenyum.
"Aku seneng deh liat ayang aku sebahagia ini" ucap Nino dengan tulus
"Ayang, nanti kalo Arunika udah agak gedean dikit.. boleh ya aku bawa Arunika kesini ?" Tanya Tere kemudian yang membuat Nino mengeryitkan dahinya dan menatap Tere dengan bingung
"Aku pengen banyak main sama Arunika, aku kan ga punya adik jadi aku pengen ngerasain rasanya punya adik apalagi masih bayi gitu" lanjut Tere
Nino hanya tersenyum menanggapi Tere yang tengah bermanja manja dengannya. Sejujurnya ia pun penasaran ingin melihat secara langsung keponakan pertamanya dari sang kakak, hanya saja ia masih gengsi untuk bertemu dan bertatap muka langsung dengan Tasya.
"Ayang, boleh ya ?" Tanya Tere lagi untuk memastikan bahwa ia benar benar mendapatkan izin dari Nino, kekasihnya
"Iya boleh, asal kamu juga izin sama ibunya jangan asal bawa aja anak orang kesini" ujar Nino dengan lembut
Tere tersenyum sumringah, ia senang karena itu termasuk sebuah pertanda bahwa Nino sebenarnya ingin juga berbaikan dengan Tasya. Jadi, Tere menjadikan Arunika sebagai senjata untuk mendamaikan perselisihan antara Tasya dengan Nino sebagai kakak beradik. Tiba tiba Tere mengigit lengan Nino karena gemas membuat Nino sedikit menjerit karena kaget dan juga sakit.
"Aw ! Ayang, kenapa aku digigit ?" Tanya Nino sembari mengusap lengannya yang habis digigit oleh Tere
"Abis aku gemes, ayang.. aku mau gigit Arunika tadinya tuh tapi kak Tasya merhatiin aku terus.. jadi aku gigitnya kamu aja !" Seru Tere dengan suara manja khasnya
"Ya sakit dong, ayang.. kamu gemesnya sama Arunika tapi malah gigit aku" ucap Nino sembari mengerucutkan bibirnya, pura pura sebal dengan tindakan yang Tere tiba tiba lakukan padanya
"Hehehe maaf ayang, maaf.. jangan ngambek, habisnya aku gemes sama Arunika.. lagian Arunika juga mirip kamu, kamu kan imo-nya" ujar Tere sembari mengusap lengan Nino yang memerah dan menampakkan bekas gigitannya
Nino hanya tersenyum menanggapi Tere, lalu ia mendekatkan wajahnya dan langsung mencium kening Tere.
"Minggu ini kamu mau pulang ke rumah ?" Tanya Nino tiba tiba membuat Tere langsung mendongakkan kepalanya dan menatap Nino
"Ga, aku ga pulang ke rumah.. aku mending di kost aja atau disini nemenin kamu.. biar nanti gimana caranya aku cari alesan buat ga pulang ke rumah.. aku males dirumah" ujar Tere sembari merebahkan kepalanya kembali ke bahu tegap Nino
"Kamu ngehindar dari papa sama mama ?" Tanya Nino kemudian
Tere hanya menghela nafasnya lalu menganggukkan kepalanya pelan. Ia mengigit bibir bawahnya, lalu menenggelamkan wajahnya ke lengan Nino.
"Ada apa, sayang ? Hmm ?" Tanya Nino dengan lembut
"Gapapa, aku cuma ga suka aja tiba tiba papa mama ngececar aku dengan pertanyaan pertanyaan ga penting.. makanya aku males pulang" jawab Tere kemudian
"Beneran cuma karena hal itu ? Ga ada hal yang lain yang bikin kamu males pulang ke rumah ?" Tanya Nino
Tere pun menjawab dengan anggukan kepalanya, yang kemudian disambut dengan ciuman hangat di pucuk kepala Tere oleh sang kekasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Are You My Sunshine?
FanfictionNino adalah seorang putri konglomerat yang akhirnya jatuh cinta kepada Tere, sang dosen yang mengajar di kampus Nay kekasihnya