Chapter 64 (18++)

1K 56 34
                                    

Warning !

Chapter ini mengandung adegan 18++

Jika pembaca merasa tak nyaman, bisa langsung di skip saja.
Dan jika merasa belum cukup umur untuk membaca chapter ini, silahkan di skip.

Terima kasih.

***

"Gimana rasanya nawarin Jihane Almira yang seksi itu tidur di kamar kamu ? Hmm ?" Tanya Tasya kemudian setelah ia mengunci pintu kamarnya sembari berkacak pinggang

"Ga sa-sayang, ma-mak-sud aku tuh di ka-kamar tamu" kilah Tarra mengelak sembari terbata bata, ia membangunkan macan tidur sekarang

"Jelas jelas kamu sama Nino bilangnya kamar aku, kamar aku maksudnya kamar kita gitu ? Kamu ngarep banget tidur ditemenin Jihane ?" Cecar Tasya sembari berjalan mendekati Tarra yang tengah berdiri di dekat box bayi milik Arunika

"Ga, sa-sayang, ga gitu" kilah Tarra sembari berusaha memundurkan langkahnya

Tasya berhenti tepat di depan wajah Tarra, kini keduanya saling berhadapan. Namun, Tasya terlihat sangat menakutkan karena ia sedang marah sekarang.

"Naik ke tempat tidur !" Ujar Tasya memerintah, tatapannya dingin namun terlihat sangat tajam

"Ta-tapi.." belum sempat Tarra menyelesaikan kalimatnya, Tasya sudah memotongnya

"Naik ke tempat tidur sekarang, jangan coba coba buat interupsi aku Tarra !" Ujar Tasya dengan otoriter

Tarra pun mengangguk patuh dan langsung naik ke atas tempat tidur, ia langsung merebahkan tubuhnya disana dan menutup matanya. Ia pikir, sekarang Tasya menyuruhnya tidur agar tak bisa melihat dan berbicara dengan Jihane lagi.

Tasya merangkak naik ke atas tubuh Tarra setelah ia menanggalkan pakaian yang dikenakannya dan hanya meninggalkan bra dan celana dalamnya saja. Tanpa disuruh, Tarra langsung membuka matanya dan melotot melihat pemandangan di atas tubuhnya.

"Ka-kamu nga-ngapain, sya ?" Tanya Tarra kemudian dengan terbata bata

"Sekarang seksian aku atau Jihane ?" Tanya Tasya kemudian dengan nada sensual sembari memainkan jarinya diatas tubuh Tarra, tubuh Tarra meremang karena sentuhan halus dari Tasya yang memang sengaja ia lakukan untuk memancing birahinya

Tarra tentu lebih memilih Jihane, karena wajah bulenya meskipun dia diam atau hanya tersenyum tentu dapat membangkitkan gairahnya. Namun ia tak mau Tasya ngamuk karena jawaban jujurnya, jadi ia lebih memilih diam saja.

"Aku atau Jihane ? Hmm ?" Tanya Tasya sekali lagi yang tengah duduk mengangkang diatas perut Tarra

"Sayang.." panggil Tarra kemudian

Tanpa basa basi lagi, Tasya langsung meraih bibir Tarra. Ia mencium dengan lembut lalu menghisap bibir bawah Tarra. Lama lama ciumannya lebih menuntut dan mendominasi membuat Tarra kewalahan mengimbanginya.

Tasya melepaskan ciumannya, ia mengangkat tubuhnya dan langsung berpindah dari atas perut Tarra. Ia kesal karena tak mendapatkan respon  dari Tarra. Ia benar benar cemburu sekarang karena dipikirannya, Tarra amat sangat menginginkan tubuh Jihane yang jika dilihat lihat memang lebih seksi darinya.

Are You My Sunshine?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang